SMDR Siapkan Belanja Modal Maksimal US$ 200 Juta

Kamis, 07 Februari 2019 | 07:39 WIB
SMDR Siapkan Belanja Modal Maksimal US$ 200 Juta
[]
Reporter: Auriga Agustina | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) telah menyusun rencana bisnis tahun ini. Emiten perkapalan tersebut menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 150 juta–US$ 200 juta.

Pendanaannya bakal menggunakan dua sumber, yakni dari kas internal dan pinjaman bank. "Sebesar 80% capex untuk pembelian kapal dan penambahan kapasitas pelabuhan, sisanya untuk bisnis logistik," ujar Direktur SMDR Bani Maulana kepada KONTAN, Rabu (6/2).

Catatan saja, saat ini SMDR juga tengah membangun dua unit kapal peti kemas berukuran 1.900 TEUs di Galangan Kapal Naikai Shipyard yang berlokasi di Hiroshima, Jepang. Kapal ini rencananya akan dioperasikan pada 2020 mendatang.

Sebelum kuartal pertama tahun ini berakhir, SMDR juga bakal menambah satu kapal tanker senilai US$ 7 juta. Dengan tambahan armada ini, maka kapasitas angkut kapal SMDR bertambah menjadi 58.000 ton dari sebelumnya sekitar 50.000 ton.

Secara keseluruhan, tahun lalu SMDR mengoperasikan 100 kapal, dengan komposisi 50 milik sendiri dan 50 sewa. "Kami akan memantau kondisi kuartal kedua dahulu sebelum memutuskan menambah kapal lainnya," imbuh Bani.

Perusahaan ini memang masih memasang posisi konservatif tahun ini. Hal ini juga tercermin dari anggaran capex yang sejatinya tidak berbeda jauh dengan tahun lalu.

Sebab, manajemen melihat fluktuasi harga minyak masih menjadi tantangan utama untuk tahun ini. Volatilitas harga minyak bisa menekan kinerja keuangan. Kondisi ini sudah terasa sejak tahun lalu.

Meski belum merinci angka, Bani memastikan kinerja keuangan tahun lalu tak sesuai dengan yang diharapkan. SMDR menargetkan pendapatan US$ 512,59 juta tahun lalu. Ini berdasarkan target pertumbuhan pendapatan 19% yang sebelumnya telah direncanakan manajemen "Tahun lalu tidak seperti yang diharapkan, semoga tahun ini bisa lebih baik, terutama di sisi profit," jelas Bani.

Analis Phintacro Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, saham SMDR masih kurang menarik karena kurang likuid.

Bagikan

Berita Terbaru

Imbal Hasil SBN Naik: Beban Utang APBN Meningkat, Bagaimana Dampaknya?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 19:34 WIB

Imbal Hasil SBN Naik: Beban Utang APBN Meningkat, Bagaimana Dampaknya?

Kenaikan imbal hasil SBN menjadi salah satu tanda perubahan sentimen pasar terhadap risiko fiskal dan arah ekonomi domestik.

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari
| Kamis, 25 Desember 2025 | 13:43 WIB

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari

IHSG melemah 0,83% untuk periode 22-24 Desember 2025. IHSG ditutup pada level 8.537,91 di perdagangan terakhir, Rabu (24/12).

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 11:05 WIB

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?

Potensi kenaikan harga saham terafiliasi Bakrie boleh jadi sudah terbatas lantaran sentimen-sentimen positif sudah priced in.

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:08 WIB

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil

Imbal hasil instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang turun sejak awal tahun, berbalik naik dalam dua bulan terakhir tahun 2025.

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:05 WIB

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham

Sebagai pelopor, PTBA berpeluang menikmati insentif royalti khusus untuk batubara yang dihilirisasi.

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena
| Kamis, 25 Desember 2025 | 09:05 WIB

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena

Harga batubara Australia, yang menjadi acuan global, diproyeksikan lanjut melemah 7% pada 2026, setelah anjlok 21% di 2025. 

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam
| Kamis, 25 Desember 2025 | 08:10 WIB

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam

Fitur Fixed Price di aplikasi MyBluebird mencatatkan pertumbuhan penggunaan tertinggi, menandakan preferensi konsumen terhadap kepastian harga.

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026
| Kamis, 25 Desember 2025 | 07:10 WIB

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026

Santika Hotels & Resorts menyiapkan rebranding logo agar lebih relevan dan dapat diterima oleh seluruh lapisan generasi.

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:37 WIB

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)

Pemerintah rem produksi nikel ke 250 juta ton 2026 untuk atasi surplus 209 juta ton. NCKL proyeksi laba Rp 10,03 triliun, rekomendasi buy TP 1.500

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:00 WIB

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?

Kenaikan harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belakangan ini dinilai lebih bersifat spekulatif jangka pendek.

INDEKS BERITA

Terpopuler