Spindo Membidik Laba Rp 490 Miliar

Kamis, 29 Juli 2021 | 06:10 WIB
 Spindo Membidik Laba Rp 490 Miliar
[]
Reporter: Vina Elvira | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAkarta. PT Steel Pipe Industry Indonesia Tbk atau dikenal dengan Spindo memprediksi bisnis tahun ini bakal lebih cerah.  Bahkan, Spindo berani menargetkan laba bersih dan penjualan tahun ini kembali mencapai kinerja seperti 2019 silam, sebelum pandemi mencekam Indonesia. 

Investor Relation Spindo, Johanes W Edward mengungkap, tahun ini laba ditargetkan  sekitar Rp 490 miliar, dengan penjualan sebesar Rp 5 triliun - Rp 5,5 triliun. "Ini sebenarnya kurang lebih sama dengan pencapaian tahun 2019, hanya dengan perbaikan margin yang dipertahankan," ungkap Johanes dalam paparan publik virtual, Rabu (28/7). 
 
Sebagai perbandingan, realisasi kinerja keuangan tahun lalu, Spindo meraih laba  sebesar Rp 175,83 miliar dengan penjualan dan pendapatan jasa sebesae Rp 3,77 triliun. Dus, dengan target tahun ini maka kinerja laba bisnis Spindo diproyeksikan tumbuh hingga 178,67% penjualan serta pendapatan jasa tumbuh 32,62%-45,88%. 
Optimisme emiten berkode saham ISSP di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini tercermin dari torehan kinerja mereka pada semester pertama tahun ini yang moncer. 
 
Laba bersih Spindo pada semester I -2021 melesat hingga 9.579%, yakni mencapai sebesar Rp 254,19 miliar. Adapun, sebagai perbandingan pada semester I 2020 lalu, laba bersih Spindo mungil hanya Rp 2,63 miliar. Mengutip laporan keuangan emiten pada Juni 2021, emiten produsen baja dan besi membukukan penjualan dan pendapatan jasa sebesar Rp 2,19 triliun atau naik tajam dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 1,66 triliun. 
 
Lonjakan laba bersih perusahaan ini  ditopang oleh penjualan dan pendapatan jasa ISSP yang tercatat naik sampai 31,45% dari semula Rp 1,66 triliun di semester I-2020, menjadi Rp 2,19 triliun pada akhir Juni 2021. Adapun, penjualan dan pendapatan jasa di paruh pertama ini masih ditopang oleh kinerja pasar lokal sebanyak Rp 2,053 triliun. Disusul oleh kinerja ekspor dengan nilai sebesar Rp 137,27 miliar. 
Hingga akhir Juni lalu, ISSP juga membukukan beban pokok penjualan sebesar Rp 1,70 triliun atau naik 16,76% dari sebelumnya Rp 1,46 triliun di akhir Juni 2020. 
 
Prospek bisnis
Lantas bagaimana dengan tahun ini? Perusahaan menyakini prospek bisnis perusahaan di tahun ini akan didukung oleh sejumlah aspek, seperti kebijakan-kebijakan pemerintah antara lain berkaitan dengan kebijakan mengerem impor baja baja dan turunannya.  Efeknya, "Impor baja 2020 telah mengalami penurunan sebesar 34% dibandingkan tahun sebelumnya, lalu juga kenaikan budget infrastruktur sampai tahun 2022," jelasnya. Ini bisa menjadi katalis bagi kinerja ISSP. 
 
ISSP juga akan terus meningkatkan porsi ekspor. Wakil Presiden Direktur Spindo Tedja Sukmana menambahkan, negara tujuan ekspor Spindo mayoritas masih berasal dari Amerika Serikat. "Tahun ini masih akan memfokuskan ekspor ke Negeri Paman Sam," imbuhnya.   

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Xerox Holdings Bakal Akuisisi Lexmark Senilai US$ 1,5 Miliar
| Senin, 23 Desember 2024 | 19:48 WIB

Xerox Holdings Bakal Akuisisi Lexmark Senilai US$ 1,5 Miliar

Lexmark perusahaan yang berbasis di Lexington, Kentucky dibentuk sebagai bentuk spin off dari IBM pada bulan Maret 1991.

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya
| Senin, 23 Desember 2024 | 15:51 WIB

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya

CBDK meminta harga IPO 19x-26x P/E sepanjang tahun 2025, lebih tinggi dibandingkan perusahaan sejenis di sektornya yang hanya 6x-9x P/E.

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir
| Senin, 23 Desember 2024 | 14:21 WIB

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir

Mirae Asset minta waktu hingga 16 Januari 2025 untuk memberikan tanggapan karena proposal penggugat harus dirapatkan melibatkan seluruh direksi.

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang
| Senin, 23 Desember 2024 | 13:58 WIB

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang

Saham-saham dengan kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) besar tak melulu jadi pilihan tepat untuk investasi jangka panjang.

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga
| Senin, 23 Desember 2024 | 09:00 WIB

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga

PALM mencetak laba bersih Rp 464,63 miliar di Januari-September 2024, dibandingkan periode sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 1,94 triliun.

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:52 WIB

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik

Sejumlah sektor usaha dinilai masih prospektif dan berpotensi sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia ke depan, setidaknya dalam jangka menengah

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:47 WIB

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025

Tantangan pemerintah Indonesia untuk memacu perekonomian semakin berat pada tahun depan, termasuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:36 WIB

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan

Bila mendapatkan insentif pajak, maka PPnBM untuk kendaraan hybrid akan dibanderol sebesar 3% hingga 4%.

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:35 WIB

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli

Miten yang bergerak di bisnis barang konsumsi dibayangi sentimen kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:25 WIB

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun

Sudah tidak banyak lagi ruang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat di sisa tahun ini. 

INDEKS BERITA

Terpopuler