Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) Mengerek Kapasitas Produksi hingga 30%

Senin, 10 Mei 2021 | 08:13 WIB
Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) Mengerek Kapasitas Produksi hingga 30%
[ILUSTRASI. Produk daging ayam Sreeya Sewu.]
Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk menyiapkan sejumlah strategi menjelang Lebaran tahun ini. Lantaran diprediksi mengalami kenaikan permintaan ayam, Sreeya Sewu mengerek kapasitas volume produksi sekitar 30% dari bulan sebelumnya.

Untuk mendongkrak pendapatan tahun ini, emiten dengan kode saham SIPD di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini juga akan meningkatkan kualitas produk pakan ternak, termasuk memperhatikan keunggulan pelayanan yang cepat tanggap.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Mencari Peluang dari Volatilitas Tinggi di Pasar Obligasi
| Rabu, 05 Februari 2025 | 04:45 WIB

Mencari Peluang dari Volatilitas Tinggi di Pasar Obligasi

Di tengah ketidakpastian yang masih tinggi, investor bisa memanfaatkan volatilitas untuk memperoleh yield yang lebih atraktif.

Hadir di Ajang IIMS 2025, Sederet Mobil Baru Siap Melaju di Pasar Indonesia
| Rabu, 05 Februari 2025 | 04:40 WIB

Hadir di Ajang IIMS 2025, Sederet Mobil Baru Siap Melaju di Pasar Indonesia

IIMS 2025 yang digelar pada 13-23 Februari 2025 akan diikuti 31 merek mobil dari berbagai negara seperti Jepang, China, Korea Selatan, hingga AS.

Penjualan Batubara Bukit Asam (PTBA) Masih Moncer
| Rabu, 05 Februari 2025 | 04:30 WIB

Penjualan Batubara Bukit Asam (PTBA) Masih Moncer

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjual sebanyak 42,9 juta ton batubara sepanjang 2024, meningkat 15,94% year on year (yoy).

Harga Emas Cetak Rekor, Pilih Investasi Saham Emas atau Emas Fisik?
| Rabu, 05 Februari 2025 | 04:20 WIB

Harga Emas Cetak Rekor, Pilih Investasi Saham Emas atau Emas Fisik?

Dengan harga yang sudah tinggi, berinvestasi pada saham atau emas batangan Antam masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. 

Bank Lokal Konsisten Memacu Kredit EBT
| Rabu, 05 Februari 2025 | 04:15 WIB

Bank Lokal Konsisten Memacu Kredit EBT

Per Desember 2024, BCA telah menyalurkan pembiayaan untuk proyek EBT sebesar Rp 3 triliun untuk proyek pembangkit listrik 

IHSG Hari Ini Masih Dibayangi Ketidakpastian Perang Dagang
| Rabu, 05 Februari 2025 | 04:05 WIB

IHSG Hari Ini Masih Dibayangi Ketidakpastian Perang Dagang

Indeks Harga Saham Gabungan Rabu (5/2) masih berpeluang melemah karena pasar masih dibayangi ketidakpastian

Rupiah Ambruk, Beban Utang Emiten Kian Menumpuk
| Rabu, 05 Februari 2025 | 04:05 WIB

Rupiah Ambruk, Beban Utang Emiten Kian Menumpuk

Tren pelemahan rupiah, jadi hantu menakutkan bagi sejumlah emiten yang memiliki kewajiban atau utang dengan denominasi dolar AS. ​

Maaf, Bunga KPR Bank Belum Ikutin Suku Bunga Acuan
| Rabu, 05 Februari 2025 | 04:00 WIB

Maaf, Bunga KPR Bank Belum Ikutin Suku Bunga Acuan

Data OJK rata-rata Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) bank umum segmen KPR masih di 9,28%. Adapun SBDK KPR bank KBMI IV di kisaran 9%-12%.  

Perusahaan Pesawat Charter Milik Tommy Soeharto, Gatari Air Service Pindah Pengendali
| Rabu, 05 Februari 2025 | 03:00 WIB

Perusahaan Pesawat Charter Milik Tommy Soeharto, Gatari Air Service Pindah Pengendali

Sebelum diakuisisi, Gatari Air Service merupakan anak usaha Grup Humpuss yang merupakan kongsi antara Tommy Soeharto (80%) dan Bob Hasan (20%).

Donald Trump Ingin Buat SWF untuk AS, Bidik Jadi Terbesar di Dunia
| Selasa, 04 Februari 2025 | 22:09 WIB

Donald Trump Ingin Buat SWF untuk AS, Bidik Jadi Terbesar di Dunia

Donald Trump yakin SWF akan membawa potensi yang luar biasa untuk menarik dana investasi ke negara Paman Sam.

INDEKS BERITA

Terpopuler