Standard & Poor's (S&P) Pangkas Peringkat Anak Usaha Duniatex ke Posisi Default

Selasa, 17 September 2019 | 21:09 WIB
Standard & Poor's (S&P) Pangkas Peringkat Anak Usaha Duniatex ke Posisi Default
[ILUSTRASI. Pabrik tekstil Duniatex Group]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Standard & Poor's Global Ratings (S&P) memangkas peringkat PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT) beserta surat utang tanpa agunannya atau senior unsecured notes ke level D (default) dari sebelumnya CC. Hal itu terjadi karena anak usaha Duniatex Group ini tidak membayar bunga utang senior unsecured notes yang jatuh tempo pada 12 September 2019.

Senior unsecured notes DMDT yang jatuh tempo tahun 2024 tersebut, memiliki nilai pokok sebesar US$ 300 juta. Adapun bunga utang yang gagal dibayar DMDT pada 12 September berjumlah US$ 13 juta.

Melalui rilis yang dipublikasikan 13 September 2019, S&P berkeyakinan DMDT tidak akan dapat membayar kewajibannya dalam masa tenggang 30 hari, sejak 12 September. Hal ini mengingat kondisi keuangan perusahaan yang memang tidak memungkinkan.

Asal tahu saja, DMDT juga harus menghadapi permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang diajukan PT Shine Golden Bridge. Selain terhadap DMDT, Shine Golden Bridge juga mengajukan PKPU terhadap lima entitas milik Duniatex Group lainnya.

Baca Juga: Gara-gara diajukan PKPU, Duniatex batal bertemu dengan para kreditur

Kelima perusahaan tersebut adalah PT Delta Dunia Textile (DDT), PT Delta Dunia Sandang Textile (DDST), PT Delta Merlin Sandang Textile (DMST), PT Dunia Setia Sandang Asli Textile (DSSAT) dan PT Perusahaan Dagang dan Perindustrian Damai (Damaitex). Shine Golden Bridge mengajukan PKPU tersebut di Pengadilan Niaga Semarang.

Bagikan

Berita Terbaru

Sudah 5 Juta Penduduk Ikut Cek Kesehatan Gratis
| Kamis, 15 Mei 2025 | 06:15 WIB

Sudah 5 Juta Penduduk Ikut Cek Kesehatan Gratis

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pastikan setelah penduduk ikut cek kesehatan gratis langsung ada penanganan.

Prodia Terus Memperkuat Layanan Kesehatan Digital
| Kamis, 15 Mei 2025 | 06:10 WIB

Prodia Terus Memperkuat Layanan Kesehatan Digital

Prodia menggandeng kerjasama dengan PT Administrasi Medika untuk memperluas layanan kesehatan digital.

Pasokan Obat TBC Sepanjang Tahun ini Masih Aman
| Kamis, 15 Mei 2025 | 06:05 WIB

Pasokan Obat TBC Sepanjang Tahun ini Masih Aman

Kementerian Kesehatan memastikan pasokan obat TBC tahun ini masih aman dengan jumlah lebih dari satu juta paket obat.

Shell Indonesia Ekspansi ke Bisnis Pasokan Bahan Baku Kosmetik
| Kamis, 15 Mei 2025 | 06:00 WIB

Shell Indonesia Ekspansi ke Bisnis Pasokan Bahan Baku Kosmetik

Shell Silk Alkane diformulasikan dengan teknologi Gas-to-Liquids (GTL), memproses gas alam menjadi molekul sintetis yang sangat murni.

Kebutuhan Lapangan Kerja Semakin Mendesak
| Kamis, 15 Mei 2025 | 06:00 WIB

Kebutuhan Lapangan Kerja Semakin Mendesak

Pengusaha dan serikat pekerja berharap pemerintah bisa optimal dalam menyelesaikan kasus pemutusan hubungan kerja atau PHK.

Pasca Libur IHSG Terus Ngegas, SImak Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (15/5)
| Kamis, 15 Mei 2025 | 05:53 WIB

Pasca Libur IHSG Terus Ngegas, SImak Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (15/5)

Di tengah kondisi IHSG yang dalam tren menghijau, analis memprediksi penguatan tersebut mulai terbatas. 

Nilai Tukar Rupiah Berpeluang Menguat pada Kamis (15/5)
| Kamis, 15 Mei 2025 | 05:49 WIB

Nilai Tukar Rupiah Berpeluang Menguat pada Kamis (15/5)

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berada di level Rp 16.561, menguat 0,39% secara harian terhadap dolar AS. 

Sukuk Ritel 022  Siap Terbit, Kupon Diproyeksi 6,6%
| Kamis, 15 Mei 2025 | 05:44 WIB

Sukuk Ritel 022 Siap Terbit, Kupon Diproyeksi 6,6%

Pemerintah akan kembali menawarkan obligasi negara ritel pada 16 Mei hingga 8 Juni 2025 bertajuk Sukuk Ritel seri 022

Penurunan Harga Jual Ancam Kinerja Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADRO)
| Kamis, 15 Mei 2025 | 05:41 WIB

Penurunan Harga Jual Ancam Kinerja Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADRO)

Penjualan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) diproyeksi membaik seiring tensi perang dagang mereda

Emiten Menggenjot Modal dan Bayar Utang Lewat Private Placement
| Kamis, 15 Mei 2025 | 05:31 WIB

Emiten Menggenjot Modal dan Bayar Utang Lewat Private Placement

Tambah modal dan membayar utang, emiten menggelar Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler