Subsidi PPnBM Panaskan Lagi Penjualan Mobil

Sabtu, 05 Februari 2022 | 08:08 WIB
Subsidi PPnBM Panaskan Lagi Penjualan Mobil
[ILUSTRASI. Honda CR-V]
Reporter: Dimas Andi | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemerintah memperpanjang lagi subsidi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) bagi otomotif. Kendati tak seheboh periode  sebelumnya, subsidi pajak ini bak angin segar bagi industri otomotif karena bisa mendorong penjualan mobil di tahun ini (lihat infografik).

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui telah meneken aturan insentif PPnBM otomotif, serta  insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sektor perumahan. "Saat ini, kedua aturan tersebut sedang dalam proses pengundangan di Kementerian Hukum dan HAM. Jika selesai, maka akan segera diumumkan," kata Sri Mulyani, Rabu (2/2).

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Pergerakan CSOP & Blackrock di Saham GOTO di Tengah Sentimen BHR & Rilis Kinerja 2024
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:09 WIB

Pergerakan CSOP & Blackrock di Saham GOTO di Tengah Sentimen BHR & Rilis Kinerja 2024

Beban tambahan akibat pemberian BHR berpotensi menunda jadwal GOTO untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif.

Siasat Pemerintah Utak-Atik Kebijakan HBA dan Royalti Minerba Demi Tambal APBN
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:05 WIB

Siasat Pemerintah Utak-Atik Kebijakan HBA dan Royalti Minerba Demi Tambal APBN

Emiten pertambangan mineral dan batubara bakal menghadapi tekanan akibat perubahan kebijakan pemerintah.

Asing Masih Tertarik pada Pasar Obligasi Domestik
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:46 WIB

Asing Masih Tertarik pada Pasar Obligasi Domestik

Prospek pasar obligasi domestik dinilai tetap menarik, kendati yield US Treasury (UST) 10 tahun kembali ke atas 4,25%.  ​

Rupiah Diprediksi Masih Dalam Tekanan Pada Kamis (13/3)
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:40 WIB

Rupiah Diprediksi Masih Dalam Tekanan Pada Kamis (13/3)

Berdasarkan Bloomberg, rupiah turun 0,13%  secara harian ke level Rp 16.452 per dolar AS. Rupiah di Jisdor BI melemah 0,14% ke level Rp 16.453.

Investor Lebih Berminat di Sukuk Tabungan Seri 014 Tenor Pendek
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:36 WIB

Investor Lebih Berminat di Sukuk Tabungan Seri 014 Tenor Pendek

Pasar merespons positif penjualan Sukuk Tabungan (ST) seri ST014 yang mulai diperdagangkan awal pekan lalu.

Kinerja Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Terangkat dari Bisnis Emas
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:33 WIB

Kinerja Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Terangkat dari Bisnis Emas

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memiliki cukup ruang berekspansi di masa depan setelah menjadi bullion bank

Kredit Mobil Bekas Masih Bisa Ngegas Jelang Lebaran
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:30 WIB

Kredit Mobil Bekas Masih Bisa Ngegas Jelang Lebaran

Masih rentanya pasar mobil baru membuat industri multifinance semakin menaruh harapan pada segmen kredit mobil bekas. 

Pengendali Menjual 100 Juta Saham Sinergi Multi Lestarindo (SMLE)
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:28 WIB

Pengendali Menjual 100 Juta Saham Sinergi Multi Lestarindo (SMLE)

Maka, PT Sinergi Asia Corporindo meraup cuan hasil divestasi sebesar Rp 8,5 miliar. Transaksi ini pada 5 Maret 2025. 

Raharja Energi Cepu (RATU) Cetak Laba US$ 13,87 Juta di Akhir 2024, Melorot 42,92%
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:20 WIB

Raharja Energi Cepu (RATU) Cetak Laba US$ 13,87 Juta di Akhir 2024, Melorot 42,92%

Rugi selisih kurs itu berbanding terbalik dari tahun sebelumnya, yang masih mencetak keuntungan senilai US$ 1.946.

THR Cair, Emiten Konsumer Berharap Rezeki Bisa Semakin Moncer
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:13 WIB

THR Cair, Emiten Konsumer Berharap Rezeki Bisa Semakin Moncer

Ia juga menyoroti tantangan emiten konsumer. Seperti pelemahan rupiah yang dapat mempengaruhi struktur biaya.

INDEKS BERITA

Terpopuler