Survei: Jika Pandemi Usai, 9 dari 10 Pekerja Ingin Tetap Mendapat Opsi WFH
KONTAN.CO.ID - LONDON (Reuters) – Sembilan dari 10 pekerja ingin mendapat kebebasan untuk memilih bekerja dari rumah atau dari kantor, setelah pembatasan sosial dilonggarkan. Setelah pandemi, para pekerja juga berharap mendapatkan keleluasaan untuk mengatur jam kerjanya, demikian hasil survei yang digelar Cisco Systems.
Pandemi dengan cepat mengubah perilaku orang untuk bekerja di rumah. Penelitian menunjukkan, dua pertiga pekerja memberi apresiasi lebih besar terhadap manfaat dan tantangan atas work from home.
Baca Juga: Di tengah pandemi, tuntutan kepuasan pelanggan jasa internet meningkat
Menurut penelitian Workforce of the Future yang dilakukan oleh Cisco Systems terhadap 10.000 orang di 12 pasar di Eropa, Timur Tengah, dan Rusia, 5% pekerja telah menerapkan kerja dari rumah sebelum lockdown diberlakukan. Kini, 87% pekerja menginginkan kebebasan untuk memilih di mana, bagaimana, dan kapan mereka bekerja, baik dari kantor atau bekerja jarak jauh.
Wakil Presiden Cisco, Gordon Thomson mengatakan, Rabu (14/10), perusahaan harus melakukan konfigurasi ulang cara mereka beroperasi untuk membantu memenuhi tuntutan baru para pekerja, yang memprioritaskan komunikasi dan kolaborasi yang efektif di atas segalanya. Dia menambahkan, teknologi juga akan digunakan untuk memastikan karyawan dan data mereka aman di lingkungan kerja yang dipilih.
Baca Juga: PSBB transisi Jakarta jilid 2 dimulai, ini protokol kesehatan yang harus dipatuhi
Teknologi yang akan digunakan harus mampu memantau proses kerja karyawan di rumah, serta dapat memeriksa apakah mereka menerapkan jaga jarak sosial dan mengenakan masker di wilayah kantor.
“Ini bukan hanya tentang menghubungkan orang lagi, ini tentang pengalaman yang anda berikan kepada orang-orang saat mereka terhubung,” katanya dalam sebuah wawancara.
“Kami berinvestasi jauh lebih banyak pada bagian analitis yang ada di balik konektivitas.”
Selanjutnya: Ini peluang bisnis baru yang menjanjikan saat pandemi, penasaran?