Syarat Lelang Menarik, Dua Blok Lepas Pantai di Brasil Terjual Seharga US$ 2 Miliar

Sabtu, 18 Desember 2021 | 07:31 WIB
Syarat Lelang Menarik, Dua Blok Lepas Pantai di Brasil Terjual Seharga US$ 2 Miliar
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Rig minyak Petrobras di lepas pantai Santos Basin di Rio de Janeiro, Brazil, 5 September 2018. REUTERS/Pilar Olivares/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - RIO DE JANEIRO. TotalEnergies Prancis, Royal Dutch Shell, Petronas Malaysia, dan Qatar Energy pada Jumat mendapatkan konsesi ladang minyak lepas pantai besar di Brasil bersama dengan Petrobras milik negara. Nilai total kesepakatan hampir US$ 2 miliar.

Dengan mengajukan penawaran terbesar untuk lapangan Sepia, TotalEnergies, Qatar dan Petronas mengantongi hak partisipasi di lapangan Sepia. Secara berurutan, masing-masing perusahaan mendapatkan 28%, 21% dan 21%.

Petrobras, yang memiliki nama panjang Petroleo Brasileiro SA melengkapi konsorsium dengan memanfaatkan hak preferensi miliknya. Petrobras mengantongi 30% saham.

Sedangkan Shell dan Total mendapatkan konsesi di lapangan Atapu, yang lokasinya tidak jauh dari Sepia. Di lapangan tersebut, Petrobras mendapatkan saham 52,5%, sedang Shell dan Total masing-masing 25% dan 22,5%.

Baca Juga: APEX Mengkaji Peluang Kerja Sama Pengeboran di Blok Migas Pertamina

Baik pejabat yang berkepentingan menarik investasi maupun analis sama-sama menilai lelang menuai hasil yang memuaskan.

Pelelangan blok lepas pantai itu disebut sebagai ujian bagi iklim investasi Brasil sekaligus kesediaan produsen minyak besar untuk mempertahankan belanja aset minyak tradisional di masa tekanan terhadap perubahan iklim meningkat, dan periode transisi ke energi yang lebih bersih.

TotalEnergies, yang mengambil saham di kedua blok tersebut, mengatakan investasi tersebut akan menghasilkan output dengan “biaya jauh di bawah US$ 20 per barel setara minyak” dan dengan tingkat emisi karbon di bawah tingkat industri.

 Baca Juga: Emiten Jasa Migas Incar Proyek Baru di Blok Rokan

"Ini adalah peluang unik untuk mengakses cadangan minyak raksasa berbiaya rendah dan rendah emisi," kata CEO Patrick Pouyanné dalam sebuah pernyataan.

Signing bonus ditetapkan dalam reais, setara dengan $1,3 miliar untuk Sepia dan $740.000 untuk Atapu. Perusahaan menawar dalam bentuk persentase yang mereka bersedia bagikan dengan pemerintah. Porsi tertinggi yang menjadi pemenang adalah 37,43% untuk Sepia dan 31,68% untuk Atapu.

Saham Petrobras, TotalEergies dan Shell jatuh pada hari Jumat, menyusul penurunan 2,60% pada harga Brent.

Brasil berusaha melelang kedua ladang itu pada 2019. Tetapi tidak ada perusahaan, termasuk Petrobas, yang mengajukan penawaran. Pada saat itu, masalah hukum yang rumit dan bonus penandatanganan yang tinggi menjadi alasan perusahaan minyak menjauh. 

Kali ini, persyaratan penawaran dianggap lebih menarik, ujar beberapa sumber industri ke Reuters. Seperti, bonus penandatanganan yang dipotong besar-besaran dan minimum profit oil yang diturunkan.

Langkah pemerintah untuk merampingkan aturan dan biaya yang lebih rendah "menarik tawaran jauh di atas minimum untuk kedua aset," kata Andre Fangundes, wakil presiden konsultan Welligence.

"Perusahaan lebih agresif dari yang kami harapkan," kata Marcelo de Assis, kepala penelitian hulu Amerika Latin di Wood Mackenzie.

Sebelas perusahaan mendaftar untuk mengajukan penawaran pada Jumat. Exxon Mobil Corp membuat pengaturan akhir untuk mengajukan penawaran bersama dengan Petrobras dan anak perusahaan dari Galp Energia SGPS SA Portugal, orang-orang yang dekat dengan negosiasi mengatakan, tetapi tidak pernah memberikan penawaran akhir.

 Baca Juga: KKKS Asing hengkang dari Indonesia, ini kata pengamat

Perusahaan minyak utama akan dapat menambah produksi ke dalam portofolio mereka dalam jangka pendek. Petrobras meningkatkan produksi di Sepia menjadi 180.000 bph dan telah mencapai kapasitas maksimum 160.000 bph di Atapu. Platform kedua direncanakan untuk setiap bidang.

Memperkuat status Brasil sebagai produsen minyak terbesar di Amerika Latin, kedua ladang tersebut dapat meningkatkan produksi negara itu sebesar 12% selama enam tahun ke depan, menambahkan 700.000 barel per hari, dan menghasilkan investasi hampir $40 miliar, kata kementerian energinya setelah lelang. Petrobras akan menerima $6,2 miliar untuk investasi masa lalu di dua ladang.

Bagikan

Berita Terbaru

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:20 WIB

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan

Dari puluhan emiten yang keluar dari Papan Pemantauan Khusus pada 28 November 2025, hanya segelintir yang didukung narasi kuat.

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:16 WIB

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati

BEI mengumumkan evaluasi indeks Sri-Kehati. Investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk menengok ulang portofolio masi

Bakrie & Brothers (BNBR) Menguasai Jalan Tol Cimanggis Cibitung
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:10 WIB

Bakrie & Brothers (BNBR) Menguasai Jalan Tol Cimanggis Cibitung

BTI mengambil alih piutang SMI dan WTR kepada CCT sehubungan dengan pinjaman dari pemegang saham CCT yang diberikan oleh SMI dan WTR.

Menyuruput Cuan Ekspor Kopi Indonesia
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:00 WIB

Menyuruput Cuan Ekspor Kopi Indonesia

Kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga menjadi salah satu sentimen yang ikut menekan pasar.

Darya-Varia Laboratoria (DVLA) Menambah Ragam Produk
| Senin, 01 Desember 2025 | 07:45 WIB

Darya-Varia Laboratoria (DVLA) Menambah Ragam Produk

Optimalisasi variasi produk di sektor kesehatan menjadi salah satu kunci ketahanan bisnis DVLA ke depan.

Harga Emas Masih dalam Tren Bullish
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harga Emas Masih dalam Tren Bullish

Berdasar Bloomberg, harga emas di pasar spot kembali bergerak di atas US$ 4.200 per ons troi pada akhir pekan lalu.

OJK Kaji Relaksasi Restrukturisasi Kredit Terdampak Banjir Sumatera
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:20 WIB

OJK Kaji Relaksasi Restrukturisasi Kredit Terdampak Banjir Sumatera

Bencana banjir dan longsor  yang terjadi di wilayah Sumatra tentu memberikan dampak terhadap kelancaran angsuran kredit para debitur perbankan.​

Emiten Berharap Bisnis Properti Mendaki di 2026
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:15 WIB

Emiten Berharap Bisnis Properti Mendaki di 2026

Potensi pemangkasan bunga acuan di 2026 diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kinerja emiten properti 

Laju Pertumbuhan Kredit untuk Kebutuhan Modal Kerja Kian Melempem
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:15 WIB

Laju Pertumbuhan Kredit untuk Kebutuhan Modal Kerja Kian Melempem

Pertumbuhan kredit modal kerja kian melambat hingga hanya naik 2,1% secara tahunan per Oktober 2025, melambat September yang naik 2,9%,

Mungkinkah Bursa Indonesia Menanti Window Dressing?
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:13 WIB

Mungkinkah Bursa Indonesia Menanti Window Dressing?

Harap diingat, pergerakan harga saham selalu akan dipengaruhi oleh persepsi investor terhadap potensi kinerja. 

INDEKS BERITA

Terpopuler