Tahun Ini Sekali Lagi Kenaikan Bunga The Fed atau Tidak Sama Sekali

Sabtu, 16 Februari 2019 | 06:52 WIB
Tahun Ini Sekali Lagi Kenaikan Bunga The Fed atau Tidak Sama Sekali
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - BIRMINGHAM, Ala./SAN FRANCISCO. Ketika Federal Reserve bulan lalu mengadopsi pendekatan "kesabaran" untuk kebijakan moneter, mereka tidak memberikan panduan khusus tentang berapa lama jeda kebijakannya akan bertahan. 

The Fed juga tidak menyampiakan pentunjuk berapa kali lagi akan ada kenaikan bunga, jika masih akan ada.

Minggu ini, terbitnya data penjualan ritel dan produksi industri AS yang mengecewakan meningkatkan kemungkinan bahwa ekonomi AS akan melambat lebih cepat dari yang diharapkan. 

Nah, seiring perlambatan ekonomi AS itu, tiga suara penentu kebijakan di The Fed memberikan jawaban: satu kali lagi kenaikan suku bunga atau mungkin tidak sama sekali.

Namun tidak jelas seberapa luas pandangan di antara 17 penentu kebijakan di The Fed. Beberapa penentu kebijakan lain berhati-hati untuk tidak mengatakan berapa lama mereka akan tahan bersabar. 

Bacaan luas pertama dari pandangan mereka baru akan muncul pada bulan Maret ketika The Fed berikutnya merilis perkiraan untuk ekonomi dan suku bunga.

Proyeksi satu kenaikan suku bunga tahun ini meluncur dari Presiden Bank Federal Atlanta Raphael Bostic dan Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker. 

Adapun proyeksi tidak ada kenaikan sama sekali keluar dari Presiden Fed San Francisco Mary Daly sembari menyatakan bahwa beberapa di bank sentral A.S. melihat sedikit kebutuhan untuk mengerem ekonomi untuk beberapa waktu.

Jika pandangan itu dipegang secara luas, pada Maret The Fed bisa saja tiba-tiba memberikan petunjuk yang lebih cocok dengan kebijakan 'sabar' yang baru. 

Pada Desember lalu, ketika The Fed menaikkan suku bunga untuk keempat kalinya tahun itu, sebagian besar pembuat kebijakan The Fed memperkirakan akan menambah dua kenaikan suku bunga lagi tahun ini.

"Jika ekonomi berkembang seperti yang saya katakan, saya perkirakan 2%, inflasi 1,9%, tidak ada perasaan bahwa tekanan harga naik, tidak masuk akal bahwa kita memiliki akselerasi, maka saya pikir kenaikan suku bunga tidak ada di tahun ini," Daly mengatakan kepada Wall Street Journal dalam sebuah wawancara, seperti dikutip Reuters.

Laporan penjualan ritel yang lemah untuk Desember dirilis minggu ini diikuti oleh laporan yang menunjukkan produksi manufaktur mencatat penurunan terbesar dalam delapan bulan pada Januari.

Bostic mengatakan bahwa dia belum mengubah pandangan atau harapannya bahwa Fed kemungkinan akan perlu menaikkan suku bunga sekali tahun ini.

Bagikan

Berita Terbaru

BMRI Catat Nilai Transaksi Terbesar Berkat Tiga Crossing, Rekomendasi Buy Mendominasi
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 18:19 WIB

BMRI Catat Nilai Transaksi Terbesar Berkat Tiga Crossing, Rekomendasi Buy Mendominasi

Transaksi dilakukan melalui Maybank Sekuritas Indonesia sebanyak 2.630.700 saham, seharga Rp 4.828 per saham senilai total Rp 12,7 miliar.

Kronologi Dugaan Korupsi Kuota Haji  yang Seret Mantan Menag Yaqut dan Bos Maktour
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 15:02 WIB

Kronologi Dugaan Korupsi Kuota Haji yang Seret Mantan Menag Yaqut dan Bos Maktour

KPK sebut ada perintah atas pembagian kuota tambahan haji 2024 yang menyalahi UU No 8/2019 tentang Haji dan Umrah serta ada unsur timbal balik.   

Melihat Potensi ISAT Membalikkan Kinerja di Paruh Kedua 2025
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 13:15 WIB

Melihat Potensi ISAT Membalikkan Kinerja di Paruh Kedua 2025

PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) berhasil melakukan efisiensi biaya serta menjaga modal usaha.

Profit 24,24% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun (13 Agustus 2025)
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 08:59 WIB

Profit 24,24% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun (13 Agustus 2025)

Harga emas batangan bersertifikat di laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang 13 Agustus 2025 turun Rp 7.000 per gram ke Rp 1.917.000 per gram.

Membedah Prospek Kinerja Keuangan dan Saham DEWA, Dinaungi Banyak Sentimen Positif
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 08:33 WIB

Membedah Prospek Kinerja Keuangan dan Saham DEWA, Dinaungi Banyak Sentimen Positif

Meski secara umum masih prospektif, bottomline PT Darma Henwa Tbk (DEWA) di kuartal III-2025 diprediksi bakal tertekan.

Jejak Investor Asing Institusi di Saham AMMN, Dominan Aksi Borong Ketimbang Jual
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 08:09 WIB

Jejak Investor Asing Institusi di Saham AMMN, Dominan Aksi Borong Ketimbang Jual

Sejak listing hingga saat ini, Vanguard Group Inc., menjadi investor asing institusi yang paling banyak menggenggam saham AMMN.

IHSG Hampir 7.800, Market Cap Bursa Mencetak Rekor
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 07:41 WIB

IHSG Hampir 7.800, Market Cap Bursa Mencetak Rekor

Pada akhir perdagangan Selasa (12/8) kapitalisasi pasar IHSG menembus Rp 14.103 triliun. Padahal, IHSG belum melewati rekor tertinggi di 7.910.

BEI Mempertanyakan Kinerja, Begini Jawaban Emiten Haji Isam
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 07:02 WIB

BEI Mempertanyakan Kinerja, Begini Jawaban Emiten Haji Isam

Manajemen PGUN menegaskan, tidak terdapat perubahan volume dan harga jual CPO signifikan sebelum kenaikan harga saham PGUN.

Ikhtiar Menjadi Kiblat Busana Muslim Dunia
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 07:01 WIB

Ikhtiar Menjadi Kiblat Busana Muslim Dunia

Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026 akan digelar pada 6-9 November 2025 di Balai Sarbini, Jakarta, dengan target transaksi US$ 10 juta.

Saham CDIA Akhirnya Menghijau Usai Lima Hari Berturut-turut Terkoreksi, Saatnya Beli?
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 06:58 WIB

Saham CDIA Akhirnya Menghijau Usai Lima Hari Berturut-turut Terkoreksi, Saatnya Beli?

Dalam periode sepekan dan sebulan usai listing, pergerakan saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) menyerupai BREN dan CUAN.

INDEKS BERITA

Terpopuler