Tak Sekedar Angka

Rabu, 10 Mei 2023 | 08:00 WIB
Tak Sekedar Angka
[]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi tak hanya sekadar angka apalagi gengsi. Ia menunjukkan seberapa sehat kondisi ekonomi suatu negara, yang dalam konteks Indonesia menyimpan sejumlah persoalan besar. 

Betul, dari sisi angka, ekonomi Indonesia terbaik dibanding banyak negara lain di dunia. Pada kuartal I-2023 ekonomi Indonesia tumbuh 5,01% secara tahunan. 

Di antara negara anggota G20 kita hanya kalah dari Arab Saudi yang ekonominya tumbuh 5,5%. China yang merupakan kekuatan ekonomi utama dunia ada di bawah kita lantaran hanya tumbuh 4,5%. Apalagi Amerika Serikat (AS) yang pertumbuhan ekonominya cuma 1,6% dan Singapura yang 0,1%.

Untuk sepanjang 2023, Sri Mulyani Indrawati, Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) awal pekan ini menyatakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh di kisaran 4,5% hingga 5,3% secara tahunan. 

Masalahnya, meski stabil kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia makin ke sini justru kian menurun. Salah satu indikasinya terlihat sensitivitas pertumbuhan ekonomi terhadap penyerapan tenaga kerja. 

Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperlihatkan, pada 2013 setiap 1% pertumbuhan ekonomi hanya bisa menyerap 270.000 tenaga kerja. Pada 2020 angkanya menciut jadi tinggal 110.000 tenaga kerja.

Jika menggunakan patokan data tersebut, maka dengan pertumbuhan ekonomi 2023 di kisaran 4,5% hingga 5,3%, maka tenaga kerja yang bisa terserap hanya 495.000 sampai 583.000 orang saja. 

Padahal, jumlah angkatan kerja tumbuh jauh lebih besar. Berdasar Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) jumlah angkatan kerja pada Februari 2023 naik 2,61 juta orang menjadi 146,62 juta orang dibanding Februari 2022.

Dus, ketika pada saat bersamaan Badan Pusat Statistik (BPS) mengklaim tingkat pengangguran terbuka justru turun 0,38% menjadi 5,45%, bisa ditebak ini terjadi lantaran mayoritas angkatan kerja baru digolongkan sebagai pekerja informal. 

Tanpa bermaksud memandang sebelah mata masyarakat kita yang kurang beruntung, namun definisi berbagai istilah dalam statistik seperti pengangguran, pekerja informal atau orang miskin yang dibikin pemerintah, entah apa motifnya, standarnya kelewat rendah.

Dus, jika pengabaian soal kualitas pertumbuhan ekonomi terus berlanjut, tumpukan masalah bakal makin menggunung dan berpotensi merepotkan kapan saja. 

Bagikan

Berita Terbaru

Bukan Beternak Ayam
| Rabu, 19 November 2025 | 06:10 WIB

Bukan Beternak Ayam

Jauh lebih elok bagi Danantara untuk membangun inisiatif memutus ketergantungan nasional Indonesia pada Grand Parent Stock (GPS) impor. 

Prospek Penyaluran KPR Belum Membaik
| Rabu, 19 November 2025 | 06:10 WIB

Prospek Penyaluran KPR Belum Membaik

Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan penjualan rumah baru pada kuartal III-2025 masih mengalami kontraksi. ​

KUR Makin Mudah, Risiko Bisa Merekah
| Rabu, 19 November 2025 | 06:10 WIB

KUR Makin Mudah, Risiko Bisa Merekah

Bunga KUR akan ditetapkan sebesar 6%, tanpa graduasi​. Selain itu, pembatasan pengajuan KUR juga rencananya dihapuskan. ​

Operasional Kopdes Baru Mulai Jalan di Maret 2026
| Rabu, 19 November 2025 | 06:00 WIB

Operasional Kopdes Baru Mulai Jalan di Maret 2026

Kementerian Koperasi tengah gencar membangun gerai dan gudang Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih atau Kopdes.

Genjot Kinerja, Telkom Indonesia (TLKM) Spin Off dan Pangkas Jumlah Anak Usaha
| Rabu, 19 November 2025 | 05:55 WIB

Genjot Kinerja, Telkom Indonesia (TLKM) Spin Off dan Pangkas Jumlah Anak Usaha

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) telah merancang beberapa aksi korporasi untuk meningkatkan profitabilitas jangka panjang. 

Potensi Cuan Tinggi, Emiten Terjun di Bisnis Panas Bumi
| Rabu, 19 November 2025 | 05:45 WIB

Potensi Cuan Tinggi, Emiten Terjun di Bisnis Panas Bumi

Sejumlah emiten mulai melirik bisnis panas bumi sebagai diversifikasi usaha. Energi panas bumi ldinilai ebih unggul dari sisi keandalan pasokan.

Tarif Ekspor Emas Bisa Bikin Laba Emiten Kendor
| Rabu, 19 November 2025 | 05:35 WIB

Tarif Ekspor Emas Bisa Bikin Laba Emiten Kendor

Menakar efek rencana pemerintah menerapkan tarif bea keluar ekspor atas produk emas ke emiten produsen. ​

Kementerian PU Menggenjot Proyek Infrastruktur Prioritas
| Rabu, 19 November 2025 | 05:25 WIB

Kementerian PU Menggenjot Proyek Infrastruktur Prioritas

Realisasi anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum atau PU hingga kini masih di kisaran 59% dari pagu.

Indonesia Mulai Impor Minyak Mentah dari Amerika Serikat di Akhir 2025
| Rabu, 19 November 2025 | 05:15 WIB

Indonesia Mulai Impor Minyak Mentah dari Amerika Serikat di Akhir 2025

Mulai bulan depan, pemerintah akan memperluas pembelian komoditas energi dengan mulai mengerek impor minyak mentah dari AS.

Pemblokiran Bukan Untuk Menghemat Subsidi BBM
| Rabu, 19 November 2025 | 05:10 WIB

Pemblokiran Bukan Untuk Menghemat Subsidi BBM

Pertamina memblokir 394.000 nomor polisi (nopol) kendaraan agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. 

INDEKS BERITA