Tantangan BPD Memacu Kredit Semakin Sulit

Selasa, 04 Maret 2025 | 02:45 WIB
Tantangan BPD Memacu Kredit Semakin Sulit
[ILUSTRASI. Bank BJB ]
Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspansi Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbilang melempem sepanjang 2024. Outstanding kredit industri BPD tahun lalu hanya tumbuh satu digit, jauh di bawah pertumbuhan kredit industri perbankan secara keseluruhan. 

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit BPD per Desember 2024 tercatat sebesar Rp 658,59 triliun, tumbuh 6,49% secara tahunan. Sementara kredit industri perbankan secara keseluruhan masih tumbuh dua digit, yakni mencapai 10,39% Secara tahunan. 

Lesunya ekspansi kredit BPD sejalan dengan kondisi daya beli masyarakat yang masih lemah. Maklum, mayoritas kredit bank daerah masih disumbang oleh segmen konsumer. 

Hingga awal tahun ini, ekspansi kredit BPD terbilang masih lambat. Sebagian besar bank daerah masih menorehkan pertumbuhan kredit satu digit per Januari 2025. 

Bank BJB misalnya, baru berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit 3,51% menjadi Rp 118,4 triliun pada akhir Januari. Lalu kredit Bank Jateng hanya naik 2,82% Secara tahunan jadi Rp 59,33 triliun. Bank Yogyakarta menorehkan pertumbuhan kredit 7,53%, Bank Bali meningkat 7,14%, dan Bank DKI tumbuh 9,4%. 

Baca Juga: OJK Ingatkan Penguatan Tata Kelola dan Integritas BPD Agar Mampu Bersaing

Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi melihat, penyaluran kredit tahun ini masih menemui tantangan berat, di tengah dinamika ekonomi yang tak menentu. Oleh karena itu, Bank BJB lebih memilih untuk berhati-hati dalam melakukan ekspansi. 

Yuddy bilang, pihaknya akan mengambil langkah konservatif dalam ekspansi, dengan fokus pada penguatan likuiditas, kualitas kredit dan juga permodalan. Bank ini hanya menargetkan kredit tumbuh sekitar 7%-8% pada tahun ini. 

"Strategi yang pasti akan dilakukan adalah penguatan dari sisi likuiditas dan juga selektif dalam melakukan ekspansi kredit untuk menjaga kualitas kredit," kata Yuddy, Senin (3/3). Apalagi, kredit Bank BJB masih ditopang oleh segmen konsumsi.

Sementara Bank Yogyakarta tampil optimistis. Bank ini menargetkan kredit tumbuh dua digit di kisaran 12,11%. Untuk mencapai target ini, bank daerah ini akan fokus menyasar sektor periwisata, akomodasi dan pendidikan, dengan mengandalkan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Baca Juga: Kinerja Sejumlah BPD Tertekan di November 2024

“Target pertumbuhan tersebut bakal dapat dicapai sepanjang tidak ada perubahan yang signifikan di kondisi perekonomian, dan sosial,” kata Raden Agus Trimurjanto, Direktur Pemasaran & Usaha Syariah Bank Yogyakarta.

Adapun kredit Bank Yogyakarta pada Januari masih ditopang oleh segmen UMKM yang tumbuh 10,75%. Agus bilang, pihaknya sudah memacu kredit usaha rakyat (KUR) sejak awal tahun. 

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman tetap optimistis kredit Bank Jatim tahun ini akan tumbuh positif, didorong reformasi kebijakan pemerintah. Hanya saja, ia tak menyebut target pertumbuhannya. 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

 Indonesia Terus Menambah Pasar Ekspor Baru
| Jumat, 26 September 2025 | 05:36 WIB

Indonesia Terus Menambah Pasar Ekspor Baru

Setelah menggaet Uni Eropa, Indonesia meneken kesepakatan dagang dengan Kanada untuk memperluas peluang ekspor

Genjot Produksi Kendaraan, Indomobil Sukses (IMAS) Akuisisi Nissan Motor
| Jumat, 26 September 2025 | 05:35 WIB

Genjot Produksi Kendaraan, Indomobil Sukses (IMAS) Akuisisi Nissan Motor

Akuisisi ini dilakukan lantaran PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) butuh fasilitas untuk mendukung produksi merek di bawah Indomobil. 

HGII Optimistis Proyek EBT Bisa Mendongkrak Kinerja
| Jumat, 26 September 2025 | 05:30 WIB

HGII Optimistis Proyek EBT Bisa Mendongkrak Kinerja

Melalui PLTM dan bioenergi yang kami kembangkan, HGII dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam merealisasikan target bauran energi bersih,

Wisata Raja Ampat Mulai Terdampak Tambang Nikel
| Jumat, 26 September 2025 | 05:28 WIB

Wisata Raja Ampat Mulai Terdampak Tambang Nikel

Laporan Auriga menunjukkan, konsesi tambang nikel seluas lebih dari 22.000 hektare (ha) mengancam 2.470 ha terumbu karang, 7.200 ha hutan alam,

Longsor Menekan Kinerja Freeport
| Jumat, 26 September 2025 | 05:25 WIB

Longsor Menekan Kinerja Freeport

Freeport McMoRan Inc (FCX) mengungkap bahwa operasi tambang Grasberg Block Cave baru akan pulih total pada 2027 mendatang.

 Rencana Kerja Minerba Satu Tahun Segera Berlaku
| Jumat, 26 September 2025 | 05:22 WIB

Rencana Kerja Minerba Satu Tahun Segera Berlaku

Perusahaan minerba mengajukan RKAB melalui aplikasi MinerbaOne mulai 1 Oktober 2025 yang berlaku untuk satu tahun

Perpanjangan Insentif PPN DTP Bisa Memacu Kinerja Emiten Properti
| Jumat, 26 September 2025 | 05:05 WIB

Perpanjangan Insentif PPN DTP Bisa Memacu Kinerja Emiten Properti

Menakar efek perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) 100%  ke prospek emiten properti.

Pasar Bergeser, Kue Manajer Investasi Asing Semakin Kecil
| Jumat, 26 September 2025 | 04:50 WIB

Pasar Bergeser, Kue Manajer Investasi Asing Semakin Kecil

Dana kelolaan MAMI bisa melonjak menjadi sekitar Rp 100 triliun karena ada potensi gelontoran kontrak pengelolaan dana (KPD) dari Schroder. 

Simak Prediksi IHSG Menjelang Akhir Pekan, Jumat (26/9) Setelah Turun 1%
| Jumat, 26 September 2025 | 04:40 WIB

Simak Prediksi IHSG Menjelang Akhir Pekan, Jumat (26/9) Setelah Turun 1%

IHSG masih tercatat menguat tipis 0,40% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 13,57%.

Garuda Indonesia (GIAA) Ingin Terbang Lebih Tinggi
| Jumat, 26 September 2025 | 04:20 WIB

Garuda Indonesia (GIAA) Ingin Terbang Lebih Tinggi

Target tahun ini adalah menambah tujuh pesawat baru. Jumlah tersebut menjadi penambahan terbanyak yang dilakukan Garuda Indonesia sejak pandemi

INDEKS BERITA

Terpopuler