Tantangan di Balik Penurunan Bunga Acuan BI

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tekanan global -- seperti perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok dan kebijakan moneter ketat the Fed -- Bank Indonesia melalui Rapat Dewan Gubernur (21–22/05/2025) menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,5%. Kebijakan tersebut dilandasi tiga alasan utama. Pertama, inflasi tahunan yang stabil di level 1,95% (April 2025) memberikan ruang pelonggaran tanpa mengganggu stabilitas harga. Kedua, antisipasi terhadap kemungkinan penurunan suku bunga The Fed di akhir tahun dengan bertindak lebih awal untuk memperkuat pemulihan ekonomi sebelum tekanan eksternal kembali muncul. Ketiga, perlambatan konsumsi dan investasi yang membutuhkan stimulus baru untuk menghidupkan sektor riil.
Sebagai stimulus bagi sektor riil, penurunan suku bunga ini membawa harapan di tengah lesunya pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 yang hanya mencapai 4,87%. Namun efektivitasnya masih dipertanyakan. Apakah kebijakan ini cukup kuat mendorong pemulihan, atau justru terhambat oleh lambannya respons perbankan dan ketidakpastian global yang terus membayangi?
Butuh dukungan
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan