Target Kontrak Baru Adhi Karya (ADHI) Naik 5%

Kamis, 10 Januari 2019 | 07:41 WIB
Target Kontrak Baru Adhi Karya (ADHI) Naik 5%
[]
Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berhasil melampaui target perolehan kontrak baru 2018. Bahkan realisasinya melampaui target perusahaan konstruksi pelat merah ini.

Sekretaris Perusahaan ADHI Ki Syahgolang Permata menjelaskan, sepanjang tahun lalu, ADHI berhasil mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 24,8 triliun. "Ini perhitungan di luar pajak. Jumlah ini lebih besar dibandingkan target yang ditetapkan perusahaan di awal tahun lalu, yakni Rp 23,3 triliun," terang dia kepada KONTAN Selasa (8/1).

Pada tahun ini, Syahgolang mengungkapkan, Adhi Karya menargetkan kontrak baru bisa tumbuh secara konservatif, yaitu sekitar 5%. Bila menggunakan acuan raihan kontrak baru pada tahun lalu, maka emiten ini berpotensi meraih kontrak baru sebesar Rp 26,04 triliun. "Hal ini dipengaruhi oleh kondisi politik yang belum dapat diprediksi menjelang Pemilihan Umum 2019," jelasnya.

Lebih lanjut Syahgolang menuturkan, fokus investasi ADHI di 2019 masih berada di proyek jalan tol, air dan properti. Namun pihaknya juga mengkaji potensi di sektor lain, seperti bandar udara.

Kejar proyek LRT

Tahun ini, ADHI juga tengah mengejar target pengoperasian kereta ringan alias light rail train (LRT). Rencananya, proyek strategis nasional (PSN) ini beroperasi pertengahan 2019.

Syahgolang menjelaskan, hingga 31 Desember 2018, pelaksanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek Tahap I telah mencapai 55,9%. Untuk lintas Pelayanan I jalur Cawang–Cibubur penyelesaian sudah 75,9%. Lalu untuk lintas Pelayanan 2 dari Cawang ke Dukuh Atas, penyelesaian mencapai 43,9%. Sementara untuk lintas Pelayanan 3 Cawang–Bekasi Timur sudah 50,2%.

Analis menilai, prospek emiten konstruksi satu ini masih positif. Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, anggaran untuk infrastruktur sudah ditetapkan dalam APBN 2019, sehingga target kontrak baru yang relatif konservatif sudah sesuai dengan hitungan APBN. Karena itu, dia memperkirakan, hasil pendapatan dan laba bersih tahun ini juga tumbuh sama dengan perolehan kontrak baru.

Sebelumnya, di akhir 2018, ADHI menargetkan pendapatan naik 16% menjadi Rp 18 triliun dari pendapatan tahun sebelumnya yang hanya Rp 15,5 triliun. Sedangkan laba bersih tahun ini Rp 929 miliar. Target laba ini naik 80% ketimbang laba tahun lalu Rp 515,41 miliar.

Saat ini, menurut Valdy, hal yang perlu diperhatikan ADHI adalah bagaimana mendanai proyek baru. Sebab debt to equity ratio (DER) ADHI mencapai 3,65%.

Meski masih wajar DER ADHI lebih tinggi ketimbang DER perusahaan kontruksi lain. DER PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) cuma 3,13% dan PT PP Tbk (PTPP) 2,77%. Karena alasan tersebut, dia menyarankan hold dengan target harga Rp 2.000. Rabu (9/1) harga ADHI naik 0,85% menjadi Rp 1.770 per saham.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?
| Jumat, 12 Desember 2025 | 10:59 WIB

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Bila terjadi kekosongan anggota direksi sehingga jumlahnya kurang dari dua orang, RUPS wajib diselenggarakan paling lambat 90 hari kalender

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:16 WIB

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal

Berbeda dengan Patriot Bond jilid I yang kelebihan permintaan (oversubscribe), Patriot Bond II punya cerita berbeda.

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:04 WIB

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%

Sido Muncul agresif perluas distribusi hingga 100 ribu gerai modern dan luncurkan produk baru. Kinerja ekspor juga meningkat 23% YoY. 

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:50 WIB

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan

IKAI memasuki periode pemeliharaan besar (major maintenance). Artinya mesin-mesin diperbaiki, diservis untuk memastikan tetap berjalan lancar

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:45 WIB

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin

Pendanaan ke sektor e-commerce tidak sebesar dulu, sehingga beberapa platform melakukan penyesuaian untuk menjaga keberlanjutan operasional.

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:29 WIB

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana

Kebijakan ini mengacu pada POJK 19/2022 tentang perlakuan khusus bagi lembaga jasa keuangan di daerah terdampak bencana. 

Usulan Status Ojol  Menjadi Pelaku Usaha Mikro
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:25 WIB

Usulan Status Ojol Menjadi Pelaku Usaha Mikro

Akan menyampaikan usulan itu dalam pembahasan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojol yang bakal dilanjutkan tahun depan.

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur

Perbanas dorong akselerasi kredit manufaktur untuk genjot pertumbuhan ekonomi 2026                  

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor

Federal Reserve mengisyaratkan hanya akan melakukan satu kali pemangkasan suku bunga tambahan pada 2026.

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:05 WIB

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal

Industri nasional siap untuk menangkap peluang dalam memenuhi kebutuhan pembangunan kapal bagi kementerian, lembaga, BUMN maupun pihak swasta.​

INDEKS BERITA