Tawaran Waralaba Minimarket Masih dibuka, Modal Minimal Rp 500 Juta
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan ritel berformat minimarket terus membuka peluang kerjasama dengan masyarakat melalui skema waralaba.
Selain merupakan bagian dari ekspansi bisnis, kemitraan dengan masyarakat ini untuk memenuhi kewajiban waralaba sebesar 40% dari total gerai.
Kewajiban ini sejalan dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 68/2012 mengenai porsi waralaba di gerai ritel.
Misalnya PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang mengklaim saat ini porsi gerai waralaba Alfamart sudah mencapai 30% dan akan terus meningkat seiring ekspansi gerai yang mereka lakukan.
Solihin, Corporate Affairs Director AMRT menjelaskan, manajemen menawarkan kemitraan waralaba sebesar Rp 500 juta.
Jumlah itu dengan asumsi gerai standar berukuran dua kali luas ruko.
Angka tersebut bisa lebih tinggi apabila lahan masih berupa tanah kosong.
"Investasi untuk waralaba, pertama tempat, milik sendiri atau sewa. Tergantung tempatnya di mana dan harganya, kemudian ada bangunan, peralatan komputer, sistem point of sale (POS), AC dan lainnya. Jika sudah bentuk ruko senilai Rp 500 juta," ujar Solihin kepada KONTAN, Rabu (7/8).
Bisa lebih tinggi
Sedangkan untuk pemilik lahan yang belum berupa bangunan, tentu investasinya sedikit lebih mahal.
Dia memperkirakan nilainya bisa mencapai Rp 800 juta.
Cuma, calon mitra juga harus mempertimbangkan lokasi dan potensi gerai tersebut.
Manajemen PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) juga menyampaikan hal yang sama.
Perusahaan yang masih bagian dari AMRT itu menyebutkan hingga semester I 2019 mereka telah membuka 60 gerai baru.
Dari jumlah tersebut, beberapa dibuka dengan skema waralaba.
Mengacu target penambahan 100 gerai sepanjang tahun ini, artinya mereka masih harus menambah 40 gerai lagi.
"Ada yang dibuka dengan skema waralaba, tetapi saya harus cek datanya," sebut Corporate Communication Manager MIDI, Arif L Nursandi.
Midi Utama berharap ekspansi gerai bisa mendukung kenaikan pendapatan 9,56% yoy tahun ini. Pendapatan mereka tahun lalu mencapai Rp 10,70 triliun.
Indomaret tak ketinggalan
PT Indomarco Prismatama juga tidak hanya membuka gerai dengan investasi sendiri.
Pemilik gerai Indomaret tersebut membuka skema kerjasama untuk mempercepat penetrasi pembukaan gerai anyar tahun ini yang ditargetkan sebanyak 1.200 toko.
Hingga tutup tahun, Indomaret memproyeksikan memiliki total 17.366 hingga 17.566 gerai.
"Kami menambah sekitar 500 gerai baru untuk reguler dan franchise," ungkap Wiwiek Yusuf, Marketing Director Indomarco Prismatama.
Hingga kuartal pertama tahun ini, Indomaret memiliki lebih dari 4.000 mitra terwaralaba.
Selain itu, peritel ini telah menggandeng 2.500 pemasok dan UMKM untuk menjual produk ke konsumen.
Di luar itu, masih terdapat sebanyak 11.600 pelaku UMKM yang berjualan di area gerai Indomaret.