ILUSTRASI. Pedagang menata minyak goreng kemasan Minyakita di Pasar Jombang, Tangerang Selatan, Jumat (16/2/2024). Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) memproyeksikan, penjualan minyak goreng kemasan sederhana dengan merek Minyakita dan minyak goreng curah melalui pasar tradisional mencapai 2,78 juta ton di tahun 2024. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)
Reporter: Aurelia Lucretie, Dendi Siswanto, Lailatul Anisah | Editor: Sandy Baskoro
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan terhadap masyarakat datang bertubi-tubi. Selain aneka beban pungutan dan iuran, mulai dari pajak hingga rencana iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), masyarakat juga dihadapkan pada kenaikan harga pangan dan kebutuhan rumah tangga, mulai dari rencana kenaikan tarif listrik hingga pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji 3 kilogram.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga bersiap menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras. Kenaikan HET beras ini menyesuaikan beleid fleksibilitas HET beras yang saat ini berlaku. Perinciannya, HET beras premium naik menjadi Rp 14.900-Rp 15.800 per kg dari sebelumnya Rp 13.900-Rp 14.800 per kg. Sementara HET beras medium akan naik menjadi Rp 12.500-Rp 13.500 per kg dari sebelumnya Rp 10.900-Rp 11.800 per kg.
Baca Juga: EXCL Caplok Layanan B2C Milik Linknet (LINK), Gelontorkan Dana Rp 1,87 Triliun
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.