Berita Refleksi

Tekanan Shortfall Pajak

Oleh Khomarul Hidayat - Redaktur Pelaksana
Selasa, 24 Agustus 2021 | 09:05 WIB
Tekanan Shortfall Pajak

Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses pemulihan ekonomi Indonesia masih berat. Indikasi ini terbaca dari penerimaan pajak yang makin jauh dari target.

Perkiraan terbaru Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, penerimaan pajak tahun ini berpotensi meleset sekitar Rp 87,1 triliun dari target. Penerimaan pajak tahun ini diperkirakan tercapai 92,9% dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar Rp 1.229,6 triliun.

Proyeksi shortfall penerimaan pajak itu lebih besar dari prediksi Rp 53,3 triliun.

Tak dipungkiri penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang berlanjut menjadi PPKM level 4 sejak bulan Juli lalu telah menekan perekonomian. Turunnya penerimaan pajak konsekuensi dari aktivitas ekonomi yang terhambat tersebut.

Ditambah lagi pemerintah juga harus memperpanjang stimulus pajak untuk menyokong ekonomi dan konsumsi masyarakat.

Prediksi shortfall penerimaan pajak yang makin besar itu tentu akan memberi tekanan ke APBN. Sebab, penerimaan menjadi tulang punggung penerimaan negara.

Padahal, selama pandemi pemerintah menerapkan kebijakan fiskal yang ekspansif dengan melonggarkan defisit anggaran, demi menopang perekonomian. Kalau penerimaan sampai tekor, rentetannya ke anggaran juga makin berat.

Tak banyak pilihan, pemerintah harus mengoptimalkan pendapatan lain selain dari pajak untuk mengompensasi kekurangan penerimaan pajak. Atau pilihan lain, menyiangi lagi anggaran belanja yang tak perlu. Dengan begitu, tekanan untuk memperlebar defisit anggaran bisa diminimalkan.

Sebab kalau defisit anggaran makin membesar, ujungnya pemerintah harus menerbitkan utang lebih banyak lagi. Memang bukan perkara mudah mengelola anggaran negara di masa pandemi seperti saat ini. Terlebih, sulit diprediksi sampai kapan wabah ini berakhir.

Yang bisa dilakukan pemerintah adalah mengendalikan wabah Covid-19 tidak meledak lagi seperti yang kita lihat dalam dua bulan terakhir ini. Keberhasilan dalam pengendalian Covid-19 bukan cuma akan menekan penyebaran wabah menular ini. Juga akan membuat APBN keluar dari tekanan yang berat.

Karena selama pandemi, lebih dari 50% anggaran difokuskan untuk penanganan pandemi.

Syukur-syukur APBN kita bisa segera bugar lagi seperti sebelum pandemi. Sehingga alokasi anggaran bisa digunakan lagi untuk menggenjot pembangunan.             

Terbaru