Telkom (TLKM) Siap Menyediakan Layanan 5G untuk Korporasi

Selasa, 16 Juli 2019 | 07:03 WIB
Telkom (TLKM) Siap Menyediakan Layanan 5G untuk Korporasi
[]
Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Regulasi dan pengaturan spektrum teknologi generasi kelima atau 5G belum kelihatan. Namun PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk alias Telkom mengemukakan sudah siap untuk mengomersialkan layanan 5G dengan konsep business to business (B2B).

Saat ini, Telkom sedang terlibat pembicaraan serius dengan calon klien. "Kami sudah ada pembicaraan awal dengan salah satu perusahaan di salah satu pulau dan itu industri kertas yang mau menggunakan teknologi 5G kami," ujar Ririek Adriansyah, Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk di Jakarta, Senin (15/7).

Manajemen Telkom menilai, konsep B2B paling relevan untuk 5G. Pasalnya, ongkos pengembangan infrastruktur jaringan dan layanannya sangat mahal.

Sementara jika menyasar segmen business to consumer (B2C), konsumen harus merogoh kocek dalam. Telkom memperkirakan, harga telepon seluler yang mampu mengadopsi 5G sekitar US$ 1.200 atau Rp 16,7 juta dengan acuan kurs Rp 13.920.

Namun obrolan Telkom dengan calon pelanggan tadi belum final. Emiten berkode saham TLKM di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut mengaku tak bisa segera mengembangkan infrastruktur 5G tanpa regulasi yang jelas. Adapun pembangunan infrastruktur membutuhkan waktu setahun hingga dua tahun. Sementara pengaturan spektrum sangat penting untuk menghindari benturan dengan spektrum lain. Kalau dipaksakan beroperasi tanpa pengaturan, risikonya cukup besar.

Selain regulasi dan spektrum, operator telekomunikasi seperti Telkom juga belum bisa menakar monetisasi jaringan 5G secara gamblang. "Sudah banyak negara yang menerapkan 5G tetapi masih kesulitan," kata Ririek.

Dalam catatan KONTAN, sepanjang tahun ini Telkom menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) di atas alokasi capex tahun lalu yang senilai Rp 33 triliun. Mayoritas sumber pendanaan berasal dari kas internal. Lalu sebagian kecil dari pinjaman perbankan.

Sekitar 40%-50% dana belanja modal tahun ini untuk membiayai ekspansi jaringan atau lini bisnis bisnis mobile. Anggaran selebihnya untuk membiayai pengembangan lini bisnis consumer, enterprise dan wholesale.

Telkom tidak secara spesifik menyebutkan target persentase pertumbuhan 2019. Mereka hanya menyatakan target kenaikan mid to high single digit. Sebagai perbandingan, pendapatan mereka tahun lalu masih tumbuh 1,96% year on year (yoy) menjadi Rp 130,78 triliun. Namun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih susut 18,60% yoy menjadi Rp 18,03 miliar.

Sementara dalam tiga bulan pertama tahun ini, Telkom mencetak kenaikan pendapatan 7,73% yoy menjadi Rp 34,83 triliun. Pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika menjadi penyumbang pendapatan terbesar hingga Rp 22,12 triliun atau 63,51% terhadap total pendapatan. Kalau laba bersih Telkom naik 8,55% yoy menjadi Rp 6,22 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Intraco Penta (INTA) Siapkan Strategi Demi Cetak Laba
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 08:15 WIB

Intraco Penta (INTA) Siapkan Strategi Demi Cetak Laba

Rugi bersih INTA terpangkas 31,48% secara tahunan atau year on year (yoy), dari Rp 72,49 miliar jadi Rp 49,67 miliar per September 2025.

Pemerintah Awasi Kepatuhan Wajib Pajak
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:48 WIB

Pemerintah Awasi Kepatuhan Wajib Pajak

Pemerintah tengah menyusun aturan berupa rancangan peraturan menteri keuangan terkait pengawasan kepatuhan wajib pajak

Asa Adhi Karya (ADHI) pada Anggaran Infrastruktur
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:45 WIB

Asa Adhi Karya (ADHI) pada Anggaran Infrastruktur

Untuk tahun depan, ADHI memasang target agresif dengan membidik kontrak baru senilai Rp 23,8 triliun.

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Akuisisi Guna Tingkatkan Kinerja
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:30 WIB

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Akuisisi Guna Tingkatkan Kinerja

Mengupas prospek bisnis PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) pasca merampungkan akuisisi PT Sawit Mandiri Lestari

Cadangan Devisa Sulit Lepas dari Tekanan Global
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:24 WIB

Cadangan Devisa Sulit Lepas dari Tekanan Global

Cadangan devisa Indonesia akhir November naik tipis ke level US$ 150,1 miliar                       

Outflow Deras
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:10 WIB

Outflow Deras

Arus keluar asing bersamaan dengan ketergantungan pemerintah terhadap dana domestik menyimpan risiko jangka menengah.

Beban Demografi di Era Revolusi AI
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:05 WIB

Beban Demografi di Era Revolusi AI

Bonus demografi dan revolusi kecerdasan buatan atau AI bermakna bila dikelola dengan sungguh-sungguh.​

Deny Ong, Direktur Keuangan HRTA Menyukai Investasi Emas
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:00 WIB

Deny Ong, Direktur Keuangan HRTA Menyukai Investasi Emas

Mengupas strategi investasi Direktur Keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), Deny Ong dalam mengelola asetnya.

Memperkuat Perencanaan PSN Kawasan Industri
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:20 WIB

Memperkuat Perencanaan PSN Kawasan Industri

Sinergi ini untuk mendorong penguatan perencanaan kebijakan dan percepatan pelaksanaan Kawasan Industri Prioritas dalam RPJMN 2025–2029

PTPP Garap Proyek Besar Kelembagaan Negara di IKN
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:16 WIB

PTPP Garap Proyek Besar Kelembagaan Negara di IKN

PTPP mempertegas posisi sebagai kontraktor nasional dan pemain kunci dalam pembangunan Ibukota Nusantara

INDEKS BERITA