Terdampak Pandemi, Philippine Airlines Ajukan Restrukturisasi Utang di AS

Sabtu, 04 September 2021 | 11:18 WIB
Terdampak Pandemi, Philippine Airlines Ajukan Restrukturisasi Utang di AS
[ILUSTRASI. Pesawat yang membawa Presiden Filipina Rodrigo Duterte mendarat di Noi Bai International Airport, di Hanoi, Vietnam, 28 September 2016. REUTERS/Kham]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BENGALUR. Philippine Airlines, Jumat (3/9), menyatakan mengajukan petisi penundaan pembayaran utang di Amerika Serikat (AS). Petisi yang lazim disebut Chapter 11 itu, akan memungkinkan maskapai yang populer disingkat PAL tersebut untuk merestrukturisasi dan mengatur kembali keuangannya yang terkena dampak krisis Covid-19.

Jika mendapat persetujuan dari Pengadilan Distrik Selatan New York, tempat petisi diajukan, rencana restrukturisasi itu memungkinkan maskapai untuk memangkas nilai utangnya hingga US$ 2 miliar atau setara Rp 28,5 triliun. Pemangkasan utang itu juga akan dibarengi dengan pengurangan kapasitas armada PAL sebesar 25%.

Rencana restrukturisasi juga mencakup US$ 505 juta dalam bentuk ekuitas utang jangka panjang dan pembiayaan utang dari pemegang saham mayoritas maskapai, serta US$ 150 juta pembiayaan utang tambahan dari investor baru, kata perusahaan.

 Baca Juga: Garuda Maintenance Facility (GMFI) pangkas rugi bersih hingga 72% di semester I-2021

PAL Holdings perusahaan induk yang terdaftar dan PAL Express tidak termasuk dalam petisi tersebut, perusahaan menambahkan.

Rolls-Royce dan Lufthansa Technik adalah salah satu kreditur tanpa jaminan terbesar di maskapai tersebut, menurut pengajuan pengadilan.

Kreditur perdagangan dan pemasok yang sedang berlangsung diharapkan tidak terganggu oleh rencana restrukturisasi, kata perusahaan.

Pada bulan Juni, PAL Holdings mengatakan sedang dalam tahap akhir menyusun rencana restrukturisasi utang untuk operator bendera untuk membantu melalui krisis.

Selanjutnya: Sektor Jasa China dan Jepang Menurun di Agustus 2021

 

Bagikan

Berita Terbaru

Kredit Sindikasi Perbankan Mulai Berangsur Pulih
| Jumat, 28 November 2025 | 14:13 WIB

Kredit Sindikasi Perbankan Mulai Berangsur Pulih

Sepanjang 2025 berjalan, penyaluran kredit sindikasi perbankan mencapai US$ 23,62 miliar angka ini menurun sekitar 12%.

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI
| Jumat, 28 November 2025 | 10:40 WIB

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI

PetroChina akan menggelar eksplorasi 6 sumur baru dan 11 sumur work over di Blok Jabung hingga 2028.

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI
| Jumat, 28 November 2025 | 08:50 WIB

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI

Perkembangan ini menjadi hal positif apalagi industri telekomunikasi saat ini sudah menyebar ke banyak wilayah Tanah Air.

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%
| Jumat, 28 November 2025 | 08:40 WIB

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%

VOKS membidik proyek ketenagalistrikan baru, termasuk melalui lelang yang akan dilakukan PT PLN (Persero).

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru
| Jumat, 28 November 2025 | 08:30 WIB

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru

Tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah berharap program diskon belanja ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026
| Jumat, 28 November 2025 | 08:10 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026

Pada tahun depan, Prodia jWidyahusada membidik posisi sebagai South East Asia (SEA) Referral Laboratory.

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun
| Jumat, 28 November 2025 | 08:01 WIB

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun

Rencana penerbitan global bond merupakan bagian dari strategi DOID untuk mempertahankan sumber pendanaan yang terdiversifikasi. 

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat
| Jumat, 28 November 2025 | 07:53 WIB

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat

Kinerja PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) KLBF pada 2026 masih prospektif dengan ditopang segmen pharma (prescription) dan consumer health. 

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok
| Jumat, 28 November 2025 | 07:47 WIB

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok

Kinerja PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) loyo di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Lemahnya daya beli jadi salah satu pemicunya.

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI
| Jumat, 28 November 2025 | 07:36 WIB

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI

Penerapan demutualisasi dinilai tidak akan berdampak kepada investor. Justru, itu jadi sarana BEI untuk menerapkan good corporate governance. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler