ILUSTRASI. Konstruksi gedung residensial milik Evergrande Group yang mangkrak di Provinsi Jiangsu, China, 22 Oktober 2021. REUTERS/Xihao Jiang
Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Belum ada tanda-tanda sektor properti di China terlepas dari masalah likuiditas. Pengembang yang kini terjebak dalam tahap bertahan hidup, harus memangkas investasinya secara drastis selama Juli. Di periode yang sama nilai konstruksi mengalami penurunan terbesar selama hampir satu dekade.
Pasar properti yang menyumbang sekitar seperempat dari nilai ekonomi China terjerumus ke krisis modal sejak musim panas 2020. Beberapa pengembang yang kekurangan uang, gagal membayar utang mereka dan berjuang untuk menyelesaikan proyek. Sentimen pembeli yang hati-hati turut mendinginkan niat pengembang melakukan investasi baru.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.