Terpaksa Miskin

Jumat, 02 Mei 2025 | 06:10 WIB
Terpaksa Miskin
[ILUSTRASI. TAJUK - Titis Nurdiana]
Titis Nurdiana | Pemimpin Redaksi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar tak sedap masih saja terus menghantui Indonesia. Terbaru adalah report Bank Dunia: Macro Poverty Outlook edisi April 2025. Bank Dunia menyebut 60,3% dari penduduk Indonesia tahun 2024 adalah penduduk miskin. 

Dengan jumlah masyarakat Indonesia 285,1 juta penduduk, jika 60,3% penduduk miskin, maka sekitar 171,9 juta penduduk kita berkategori miskin. Hitungan Bank Dunia atas ambang ambang batas kemiskinan adalah standar upper middle class. Sebab, sejak 2023, Indonesia telah mencapai status negara berpendapatan menengah ke atas.

Dengan begitu, ambang batas yang dipakai adalah ambang batas garis kemiskinan negara berpendapatan menengah ke atas, yakni  dengan pengeluaran sebesar US$ 6,85 per hari atau sekitar Rp 115.000 per hari dengan asumsi kurs sebesar Rp 16.780 per dolar AS. 

Dus, dengan hitungan itu, penduduk miskin di Indonesia menjadi yang tertinggi kedua di Asia Tenggara. Posisi kita di bawah Laos dengan persentase penduduk miskin 68,9%.

Catatan Bank Dunia ini menambahkan peer yang harus segera diurai pemerintah Indonesia. Mengingat janji Presiden Prabowo Subianto adalah menghapus kemiskinan. Janji mulia yang harus ditunaikan, tekad yang harus kita dukung 100%.

Tak ada seorang pun di dunia yang mau menjadi miskin. Mereka hanya terpaksa miskin, karena mereka tidak ada akses untuk terlibat dalam aktivitas ekonomi yang produktif. Mereka terpaksa miskin karena tidak adanya kemampuan untuk terlibat dalam aktivitas ekonomi produktif. Dua sebab inilah menjadikan mereka terpaksa miskin. 

Tidak memiliki akses dan kemampuan dalam aktivitas ekonomi produktif inilah yang harus segera dipecahkan. Bantalan penyangga masyarakat miskin lewat anggaran negara bukan lagi hanya bisa membuat mereka kenyang, tapi harus mampu membuka akses dan kemampuan, masyarakat miskin. 

Pembukaan lapangan kerja wajib dan harus dilakukan, mengingat saat ekonomi penuh ketidakpastian, pemutusan hubungan kerja alias PHK terus terjadi. Sektor padat karya harus segera didorong, teknologi yang mampu memberdayakan ekonomi masyarakat bisa menjadi jalan, selain tentu saja membuka pasar. 

Bagi yang tidak memiliki kemampuan, program pelatihan, permodalan, sinergi dengan sektor swasta dan BUMN adalah jalan membuka akses dan kemampuan. Yang harus kita ingat, untuk mengentaskan kemiskinan kita butuh maraton, bukan lagi jalan santai.

Selanjutnya: Realisasi Penghapusan Utang UMKM Masih Rendah

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Pemerintah Sebut Aman, Ini Ancaman Buat Anggaran
| Jumat, 02 Mei 2025 | 12:31 WIB

Pemerintah Sebut Aman, Ini Ancaman Buat Anggaran

Kementerian Keuangan mengumumkan, per Maret 2025 APBN mencatatkan defisit sebesar Rp 104,2 triliun. 

Kinerja Cimory (CMRY) Semakin Solid Ditopang Produk Makanan Konsumsi
| Jumat, 02 Mei 2025 | 11:39 WIB

Kinerja Cimory (CMRY) Semakin Solid Ditopang Produk Makanan Konsumsi

Cimory memiliki kekuatan dengan merek yang baik dan dukungan dari apresiasi dollar dan harga susu global yang naik.

Berbagai Ancaman Mengintai Postur Anggaran, Kendati Pemerintah Bilang Aman
| Jumat, 02 Mei 2025 | 10:09 WIB

Berbagai Ancaman Mengintai Postur Anggaran, Kendati Pemerintah Bilang Aman

APBN mencatatkan surplus keseimbangan primer sebesar Rp 17,5 triliun hingga Maret 2025, tapi ini tidak berarti kondisi anggaran aman.

ArcelorMittal Bidik Ekspor ke Amerika Serikat
| Jumat, 02 Mei 2025 | 09:25 WIB

ArcelorMittal Bidik Ekspor ke Amerika Serikat

Aksi tersebut merupakan bagian dari strategi AM/NS Indonesia dalam memperkuat bisnisnya di pasar internasional

Penjualan Apartemen Mendorong Kinerja Agung Podomoro Land (APLN)
| Jumat, 02 Mei 2025 | 09:00 WIB

Penjualan Apartemen Mendorong Kinerja Agung Podomoro Land (APLN)

Proyek-proyek APLN yang tersebar di berbagai kota besar mampu menjangkau beragam segmen pasar properti.

Profit 32,71% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Longsor Lagi (2 Mei 2025)
| Jumat, 02 Mei 2025 | 08:44 WIB

Profit 32,71% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Longsor Lagi (2 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (2 Mei 2025) 1 gram Rp 1.912.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 32,71% jika menjual hari ini.

Ekspansi Proyek Baru Jadi Katalis Pakuwon Jati
| Jumat, 02 Mei 2025 | 06:59 WIB

Ekspansi Proyek Baru Jadi Katalis Pakuwon Jati

Strategi pemasaran dan ekspansi proyek baru bakal jadi pendorong kinerja PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) sepanjang tahun 2025. 

BPS Sudah Merujuk Standar Kemiskinan Ekstrem Bank Dunia
| Jumat, 02 Mei 2025 | 06:15 WIB

BPS Sudah Merujuk Standar Kemiskinan Ekstrem Bank Dunia

BPS sudah menerapakan standar kemiskinan dari Bank Dunia yakni soal standar kemiskinan ekstrem yang sebesar US$ 2,15 per kapita per hari.

Terpaksa Miskin
| Jumat, 02 Mei 2025 | 06:10 WIB

Terpaksa Miskin

Penduduk miskin di Indonesia menjadi yang tertinggi kedua di Asia Tenggara. Posisi kita di bawah Laos dengan persentase penduduk miskin 68,9%.

Realisasi Penghapusan Utang UMKM Masih Rendah
| Jumat, 02 Mei 2025 | 06:05 WIB

Realisasi Penghapusan Utang UMKM Masih Rendah

Kementerian UMKM mencatat realisasi penghapusan utang UMKM hingga 30 April 2025 baru mencapai 19.375 UMKM.

INDEKS BERITA

Terpopuler