Tertekan Harga Batubara, Mitrabara (MBAP) Andalkan Efisiensi

Kamis, 13 Juni 2019 | 06:15 WIB
Tertekan Harga Batubara, Mitrabara (MBAP) Andalkan Efisiensi
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain menggenjot target produksi batubara, PT Mitrabara Adiperdana Tbk berupaya menghemat pengeluaran. Lewat strategi itu, mereka berharap bisa bertahan di tengah tantangan harga batubara yang menurun.

Mitrabara berharap bisa menekan biaya produksi sebesar 10%-15% sepanjang 2019. "Kami harus memastikan biaya di bawah harga jual," ujar Widada,Direktur Utama PT Mitrabara Adiperdana Tbk, usai paparan publik, Rabu (12/6).

Informasi saja, Mitrabara mengoperasikan tambang batubara di Malinau, Kalimantan Utara dengan total cadangan 25 juta ton-28 juta ton. Perusahaan berkode saham MBAP di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu memiliki dua area stockpile atau tempat penumpukan batubara.

Mitrabara memproduksi batubara dengan kandungan 5.000 kilo kalori per kilogram (kkal/kg), 5.200 kkal/kg, 5.400 kkal/kg dan 5.700 kkal/kg. Target pemasaran utama tahun ini masih ke India, China dan Jepang. Mereka berharap bisa memproduksi 4 juta ton batubara atau 11,11% lebih tinggi ketimbang capaian produksi tahun lalu sebanyak 3,6 juta ton batubara.

Hingga Mei 2019, Mitrabara telah memproduksi 1,8 juta ton batubara. Jumlah produksi batubara bawaan tahun lalu sebanyak 380.000 ton.

Selain di Malinau, MBAP mengempit 26% saham PT Duta Bara Utama, perusahaan tambang batubara di Muara Enim, Sumatra Selatan. Mereka yakin, tambang Muara Enim bisa memulai produksi pada akhir kuartal III–2019. Target awal produksi sebesar 1 juta ton per tahun.

Tantangan DMO

Layaknya perusahaan lain, Mitrabara juga wajib menyuplai batubara untuk pasar dalam negeri dalam kerangka aturan domestic market obligation (DMO). "Saya kira ini menjadi tantangan bagi pemain batubara, diharuskan menyuplai 25% akan tetapi daya serapnya terbatas sehingga kami perlu pikirkan lebih lanjut," ungkap Widada.

Tahun ini, MBAP telah meneken kontrak jual-beli 440.000 ton batubara dengan PT Paiton Energy. Mereka masih berupaya menggenapi seluruh kewajiban DMO batubara. Kalau tahun lalu, Mitrabara menjual batubara kepada Paiton Energy dan melakukan transfer kuota sehingga total penjualan di pasar domestik mencapai 900.000 ton.

Selain bisnis batubara, Mitrabara mengawal rencana proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 2 megawatt (mw)–5 mw. Mereka sedang menunggu tender dari PLN.

Dividen menciut

Sementara itu rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mitrabara Adiperdana Tbk kemarin (12/6) menyetujui pembagian dividen 2018 sebesar Rp 58 per saham atau Rp 71 miliar. Sebelumnya pada Desember 2018 lalu, mereka sudah membayarkan dividen interim Rp 240 per saham atau Rp 294 miliar. Alhasil, total dividen yang mereka bagikan mencapai Rp 365 miliar.

Alokasi dividen 2018 lebih kecil ketimbang 2017. Dalam catatan KONTAN, Mitrabara membagikan dividen 2017 sebesar Rp 404,99 miliar atau Rp 330 per saham.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih Mitrabara 2018 memang turun 14,21% year on year (yoy) menjadi US$ 50,31 juta. Catatan itu sejurus dengan penyusutan penjualan 0,17% yoy menjadi US$ 258,14 juta dan peningkatan beban pokok penjualan 9,63% yoy menjadi US$ 157,98 juta

Widada, Direktur Utama PT Mitrabara Adiperdana Tbk mengakui, tahun lalu industri batubara global cukup menantang. Akibatnya kondisi pasar berubah dan harga batubara turun lumayan tajam pada kuartal IV-2018.

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Kembali ke Atas 7.900, Pasar Mencermati Arah Suku Bunga Pekan Ini
| Selasa, 16 September 2025 | 04:50 WIB

IHSG Kembali ke Atas 7.900, Pasar Mencermati Arah Suku Bunga Pekan Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakumulasi kenaikan 2,19% dalam sepekan. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 12,11%.

OJK Permudah Pembiayaan UMKM
| Selasa, 16 September 2025 | 04:30 WIB

OJK Permudah Pembiayaan UMKM

Beleid ini sempat disebut-sebut bisa jadi stimulus agar kredit ke sektor usaha kecil bisa bangkit lagi. 

Arah Suku Bunga Hingga Stimulus Fiskal Menyetir Pergerakan IHSG Selasa (16/9)
| Selasa, 16 September 2025 | 04:27 WIB

Arah Suku Bunga Hingga Stimulus Fiskal Menyetir Pergerakan IHSG Selasa (16/9)

Dana asing juga masuk ke pasar saham dengan nilai pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 1,05 triliun.

Steel Pipe (ISSP) Menggenjot Kapasitas Produksi
| Selasa, 16 September 2025 | 04:25 WIB

Steel Pipe (ISSP) Menggenjot Kapasitas Produksi

Mempersiapkan unit 7 sebagai basis produksi pipa diameter besar untuk sektor minyak, gas dan infrastruktur.

Multifinance Klaim Kredit Kendaraan Masih Naik
| Selasa, 16 September 2025 | 04:25 WIB

Multifinance Klaim Kredit Kendaraan Masih Naik

Penjualan mobil sepanjang Agustus 2025 yang menurun berdampak pada industri pembiayaan. Namun, sejumlah multifinance mampu kerek kredit kendaraan.

UNTR Menambah Portofolio Tambang Emas
| Selasa, 16 September 2025 | 04:23 WIB

UNTR Menambah Portofolio Tambang Emas

PT United Tractors Tbk (UNTR) bersiap mengakuisisi proyek Tambang Emas Doup milik PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB).

Asuransi Umum Lokal Kuasai Pasar
| Selasa, 16 September 2025 | 04:20 WIB

Asuransi Umum Lokal Kuasai Pasar

Berdasarkan besaran nilai aset per Juni 2025, tujuh dari 10 asuransi umum dengan aset terbesar dimiliki investor lokal 

Pasar Saham Menanti Penurunan Bunga The Fed
| Selasa, 16 September 2025 | 04:19 WIB

Pasar Saham Menanti Penurunan Bunga The Fed

Konsesus memperkirakan, The Fed akan memangkas suku bunga acuannya menjadi 4,25%. Sementara itu, BI diproyeksi mempertahankan suku bunga 5%.​

Menkeu Baru dan Pecutan Pertumbuhan Ekonomi
| Selasa, 16 September 2025 | 04:11 WIB

Menkeu Baru dan Pecutan Pertumbuhan Ekonomi

Pada akhirnya, ekonomi tidak ditentukan oleh Purbaya Yudhi Sadewa seorang. Ia ditentukan oleh kita semua.

Ganjalan Industri CPO di Pasar Ekspor
| Selasa, 16 September 2025 | 04:10 WIB

Ganjalan Industri CPO di Pasar Ekspor

Sejumlah tantangan hadir, di antaranya pengakuan Uni Eropa terhadap sertifikasi Malaysian Sustainable Palm Oil (MSPO) yang menambah daya saing

INDEKS BERITA