Tesla Memulai Pembangunan Pabrik Mobil Shanghai Gigafactory Hari Ini

Senin, 07 Januari 2019 | 13:26 WIB
Tesla Memulai Pembangunan Pabrik Mobil Shanghai Gigafactory Hari Ini
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI/BEIJING. Tesla Inc pada hari Senin mulai meletakkan batu pertama pembangunan pabrik di Shanghai Gigafactory. Pabrik Tesla yang bakal bediri di sana akan memproduksi mobil listrik Model 3 (EV) pada akhir tahun. 

Chief Executive Elon Musk berkicau perihal rencana itu melalui Twitter menjelang dimulainya pembangunan pabrik Tesla di China yang pertama tersebut.

Pembangunan pabrik senilai US$ 2 miliar -yang sudah lama digadang-gadang- menandai pertaruhan besar pembuat kendaraan listrik AS. Lewat pabrik tersebut Tesla hendak memperkuat kehadirannya di negara yang menjadi pasar mobil terbesar di dunia. 

Sebenarnya, di China, Tesla sendiri sedang menghadapi meningkatnya persaingan dari sejumlah pesaing domestik dan penjualannya telah terpukul oleh kenaikan tarif impor AS.

"Menanti-nantikan terobosan di @Tesla Shanghai Gigafactory hari ini!" Musk menulis dalam sebuah posting di Twitter. 

Musk mengatakan bahwa sebelumnya dia akan menghadiri acara di Shanghai tersebut. Namun, pejabat Tesla di China menolak berkomentar kepada Reuters.

China menaikkan tarif impor terhadap mobil buatan AS menjadi 40% pada Juli, tetapi memangkasnya kembali menjadi 15% sejak awal tahun ini sebagai bagian gencatan senjata dalam perang dagang dengan Amerika Serikat. Tarif yang lebih rendah akan berlangsung hingga akhir Maret, sembari menunggu pembicaraan perdagangan.

Pabrik lokal akan membantu Tesla menurunkan harga di pasar agar bisa bersaing dengan generasi baru pesaing lokal termasuk Nio Inc, Byton, dan XPeng Motors.

"Mobil yang terjangkau harus dibuat di benua yang sama dengan pelanggan," kata Musk dalam tweet lainnya.

"Shanghai Giga akan menghasilkan versi 3/Y yang terjangkau untuk Cina yang lebih besar. Sedangkan semua Model S/X & versi biaya yang lebih tinggi dari Model 3/Y masih akan dibangun di AS untuk pasar global, termasuk China," tambah dia.

Alan Kang, analis konsultan LMC Automotive yang berbasis di Shanghai, mengatakan, "Penjualan Tesla (di China) telah turun selama beberapa bulan terakhir karena tingginya harga yang disebabkan oleh tarif. Dan persaingan semakin sengit."

"Dengan pembangunan pabrik di Shanghai, semakin cepat semakin baik (untuk Tesla)," kata Kang.

Sasaran Konstruksi

Tesla telah memajukan rencana membangun pabrik setelah mengamankan lahan tersebut pada bulan Oktober, mempekerjakan staf, mulai pengadaan bahan bangunan dan mendirikan perusahaan leasing keuangan di kota.

Yang disebut sebagai Gigafactory tersebut juga akan menjadi pabrik mobil pertama yang sepenuhnya milik asing di China, sebuah cerminan pergeseran kebijakan lebih luas oleh China untuk membuka pasar mobilnya bahkan di tengah perang dagang yang membingungkan.

Tesla berencana memproduksi mobil Model 3 dan Model Y pada tahap awal produksi di pabrik Shanghai, dengan kapasitas tahunan sebesar 250.000 kendaraan.

"Bertujuan menyelesaikan konstruksi awal musim panas ini, mulai produksi Model 3 akhir tahun & mencapai produksi volume tinggi tahun depan," tulis Musk dalam posting terpisah di Twitter.

"Shanghai Giga produksi Model 3/Y akan melayani wilayah China yang lebih besar," tambah Musk di yang lain.

Saham perusahaan-perusahaan pemasok ke Tesla, termasuk Tianjin Motor Dies Co Ltd dan VT Industrial Technology Co Ltd, reli pada hari Senin setelah komentar Musk.

Pemerintah Shanghai bulan lalu mengatakan walikota Ying Yong telah mengunjungi situs itu dan mendesak Tesla "mempercepat" pekerjaan di pabrik. Dia mengatakan produksi akan mulai beberapa derajat pada paruh kedua 2019.

China adalah pasar terbesar kendaraan listrik dan sebagian besar peramal memperkirakan penjualan EV di negara itu akan meningkat dengan cepat ketika pemerintah bergerak menuju 100% kendaraan listrik pada 2030.

Bagikan

Berita Terbaru

2025, Kesepakatan Merger Akuisisi Sektor Keuangan Indonesia Capai Rp 9,21 triliun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 14:05 WIB

2025, Kesepakatan Merger Akuisisi Sektor Keuangan Indonesia Capai Rp 9,21 triliun

Kesepakatan merger dan akuisisi di sektor keuangan melesat 56,3% secara tahunan, di saat total aktivitas merger dan akuisisi turun

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:50 WIB

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 22,13% sepanjang tahun 2025. IHSG ditutup pada level 8.646,94 pada perdagangan terakhir.

Nilai Kesepakatan Merger dan Akuisisi di Indonesia Merosot 72,1% di 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:01 WIB

Nilai Kesepakatan Merger dan Akuisisi di Indonesia Merosot 72,1% di 2025

Nilai kesepakatan merger dan akuisisi yang terjadi sepanjang 2025 mencapai US$ 5,3 miliar, atau setara sekitar Rp 88,46 triliun

Berhasil Breakout Resistance, Yuk Intip Prospek Saham Humpuss Maritim (HUMI)
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:00 WIB

Berhasil Breakout Resistance, Yuk Intip Prospek Saham Humpuss Maritim (HUMI)

Kombinasi pola pergerakan harga, indikator teknikal, serta strategi manajemen risiko menjadi faktor kunci yang kini diperhatikan pelaku pasar.

Pendapatan Ritel Diproyeksi Tumbuh 8,7% di Tahun 2026
| Rabu, 31 Desember 2025 | 11:00 WIB

Pendapatan Ritel Diproyeksi Tumbuh 8,7% di Tahun 2026

Fokus pemerintah pada belanja sosial, program gizi, serta stabilisasi harga kebutuhan pokok diyakini dapat memperbaiki likuiditas masyarakat.

Perketat Peredaran Minuman Beralkohol
| Rabu, 31 Desember 2025 | 09:01 WIB

Perketat Peredaran Minuman Beralkohol

Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 89 Tahun 2025                   

Target Gerai 2025 Tercapai, Aspirasi Hidup (ACES) Siap Geber Ekspansi di 2026
| Rabu, 31 Desember 2025 | 08:56 WIB

Target Gerai 2025 Tercapai, Aspirasi Hidup (ACES) Siap Geber Ekspansi di 2026

PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) telah merealisasikan pembukaan 27 toko baru di sepanjang tahun 2025.

Akses Mineral Kritis untuk AS Belum Imbang
| Rabu, 31 Desember 2025 | 08:45 WIB

Akses Mineral Kritis untuk AS Belum Imbang

AS bakal mendapatkan keuntungan strategis sementara RI hanya mendapat pembebasan tarif              

Bangun Kosambi (CBDK) Suntik Modal Dua Anak Usaha Rp 2,79 Triliun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:48 WIB

Bangun Kosambi (CBDK) Suntik Modal Dua Anak Usaha Rp 2,79 Triliun

PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) mengumumkan dua transaksi afiliasi dengan nilai total Rp 2,79 triliun.

Hari Terakhir Tahun 2025, Mayoritas Bursa Asia Diprediksi Bergerak Mendatar
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:45 WIB

Hari Terakhir Tahun 2025, Mayoritas Bursa Asia Diprediksi Bergerak Mendatar

Pergerakan pasar dipengaruhi kombinasi profit taking akhir tahun.Kewaspadaan jelang rilis PMI China, serta risiko geopolitik.

INDEKS BERITA

Terpopuler