The Fed hanya bisa beri petunjuk untuk jangka pendek

Kamis, 11 Oktober 2018 | 09:30 WIB
The Fed hanya bisa beri petunjuk untuk jangka pendek
[]
Reporter: Sumber: Harian KONTAN | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  Selain perang dagang, banyak negara di emerging market kini dilanda ketidakpastian baru. Ini  menyusul kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed)  yang tak akan memberikan arah yang terang mengenai kebijakan-kebijakannya.

President and Chief Executive Officer Federal Reserve Bank of New York John Williams menyatakan, dengan kebijakan moneter ke arah normal, The Fed tak akan dapat memberikan banyak petunjuk tentang apa yang akan terjadi ke depan.

William dalam acara Joint Bank Indonesia-Federal Reserve Bank of New York Central Banking Forum, di Nusa Dua Bali, Rabu (10/10), mengatakan, saat suku bunga sangat rendah, tingkat bunga akan mengarah ke atas ke tingkat normal. Namun, "Di masa depan, takj akan lagi jelas apakah suku bunga perlu naik atau turun, dan panduan ke depan yang jelas tentang jalur kebijakan masa depan tidak akan lagi sesuai," katanya kemarin.

The Fed pertama kali menaikkan bunga acuannya mendekati nol pada Desember 2015 lalu. Kenaikan terakhir, terjadi di September lalu. Federal Open Market Committee (FOMC) menetapkan bunga acuan di kisaran 2%-2,5%.

Setelah itu, The Fed diperkirakan masih akan menaikkan bunga acuannya satu kali lagi tahun ini, yaitu Desember mendatang. Kenaikan itu akan berlanjut beberapa kali di tahun depan jika ekonomi AS berjalan sesuai harapan.

William berharap, ekonomi AS akan tumbuh 3% di tahun ini dan tumbuh 2,5% tahun depan. "Laju pertumbuhan di atas tren ini harus mengarah pada berlanjutnya perolehan pekerjaan yang solid dan penurunan tingkat pengangguran," tambahnya.

Ia berharap, tingkat pengangguran AS bisa turun di bawah 3,5% tahun depan. Angka ini akan jadi angka terendah hampir 50 tahun terakhir.
Sejalan dengan prospek ekonomi yang kuat, ia juga memperkirakan target inflasi 2% bakal terlampaui sedikit. Meski menurutnya, tidak ada tanda-tanda tekanan inflasi yang lebih besar.

Bagikan

Berita Terbaru

Renovasi Gedung Kantor, Surya Toto (TOTO) Rogoh Capex Rp 180 Miliar
| Senin, 09 Juni 2025 | 05:35 WIB

Renovasi Gedung Kantor, Surya Toto (TOTO) Rogoh Capex Rp 180 Miliar

PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) akan menggunakan dana capex untuk peremajaan gedung kantor di area pabrik Cikupa, Kabupaten Tangerang. 

LRT Jakarta Fase 1B Beroperasi Tahun 2026
| Senin, 09 Juni 2025 | 05:20 WIB

LRT Jakarta Fase 1B Beroperasi Tahun 2026

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menargetkan proyek LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai akan beroperasi pada kuartal II-2026

Masih Merugi, Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Absen Menyebar Dividen
| Senin, 09 Juni 2025 | 05:15 WIB

Masih Merugi, Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Absen Menyebar Dividen

Tahun ini, perusahaan bakal fokus merampungkan pembangunan rumah sakit, yaitu Mayapada Hospital Jakarta Timur. ​

Saham Emiten Sektor Energi Masih Unjuk Gigi
| Senin, 09 Juni 2025 | 05:05 WIB

Saham Emiten Sektor Energi Masih Unjuk Gigi

Kinerja saham emiten di sektor energi di sepanjang tahun berjalan 2025 terdorong kenaikan harga komoditas.

Astrindo Nusantara (BIPI) Berharap Harga Batubara Stabil
| Senin, 09 Juni 2025 | 05:05 WIB

Astrindo Nusantara (BIPI) Berharap Harga Batubara Stabil

Kinerja BIPI tahun lalu sangat dipengaruhi volatilitas harga batubara. Sebab, kontribusi terbesar berasal dari segmen pertambangan batubara

OJK Siapkan Klasifikasi Baru BPR
| Senin, 09 Juni 2025 | 05:00 WIB

OJK Siapkan Klasifikasi Baru BPR

OJK terus mendorong konsolidasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR), terutama yang bermodal kecil dan rentan tekanan ekonomi​

Multifinance Lebih Selektif Menyalurkan Pembiayaan
| Senin, 09 Juni 2025 | 04:35 WIB

Multifinance Lebih Selektif Menyalurkan Pembiayaan

CNAF lebih berhati-hati menyalurkan kredit karena kondisi ketidakpastian makroekonomi dan upaya menjaga kualitas portofolio pembiayaan

Mencermati Harga Wajar untuk Saham BSI
| Senin, 09 Juni 2025 | 04:30 WIB

Mencermati Harga Wajar untuk Saham BSI

Sumber KONTAN mengungkap Danantara tengah menegosiasikan pembelian saham BRI dengan harga di bawah pasar.

Keamanan Pangan dan Keracunan MBG
| Senin, 09 Juni 2025 | 04:20 WIB

Keamanan Pangan dan Keracunan MBG

Tumpulnya penegakan peraturan di suatu negara, secara kumulatif menyebabkan peningkatan praktik malapraktik pangan di dunia.

Bisnis Rental Kendaraan Blue Bird (BIRD) Melaju
| Senin, 09 Juni 2025 | 04:20 WIB

Bisnis Rental Kendaraan Blue Bird (BIRD) Melaju

BIRD melihat tren peningkatan penyewaan kendaraan jelang momen liburan sekolah pada pertengahan tahun ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler