Theresa May Kembali Ajukan Kesepakatan Brexit ke Parlemen pada Awal Juni

Rabu, 15 Mei 2019 | 17:42 WIB
Theresa May Kembali Ajukan Kesepakatan Brexit ke Parlemen pada Awal Juni
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - LONDON. Perdana Menteri Inggris Theresa May akan memperjuangkan kembali kesepakatan Brexit. Ia telah menetapkan waktu untuk kesepakatan final soal Brexit pada awal Juni mendatang.

Saat ini, pembicaraan dengan oposisi Partai Buruh memang belum menghasilkan kesepakatan. Namun, dia berharap anggota Parlemen akan mendukungnya untuk mengakhiri proses ini. 

"Sudah waktunya bagi Parlemen untuk membuat keputusan," ujar Sekretaris Brexit Steve Barclay, seperti dilansir Bloomberg, Rabu (15/5). May memang sudah kehabisan pilihan. Dia sudah memulai pembicaraan dengan Partai Buruh tujuh minggu lalu, namun, tak berhasil. 

May juga berencana mengajukan RUU Perjanjian Penarikan di awal pekan pada 3 Juni 2019. Menurut Juru Bicara May, RUU ini sangat penting agar Inggris bisa meninggalkan Uni Eropa sebelum reses musim panas Parlemen. 

Seperti diketahui, Withdrawal Agreement Bill (WAB) telah berulang kali ditunda sejak tahun. May telah gagal tiga kali mendapat dukungan dari Parlemen. Partai Konservatif dan sekutunya di Partai Serikat Buruh Demokratik Irlandia Utara, juga menentang. 

Memang sulit untuk melihat bagaimana RUU akan berhasil tanpa dukungan Partai Buruh. Dalam voting terakhir pada 29 Maret, proposal May ditolak dengan 344 suara, banding 286.

Pada kesempatan itu, meskipun pendukung utama Brexit termasuk Boris Johnson dan Jacob Rees-Mogg menyerah dan memberikan suara untuk May, partai Konservatif masih bertahan dan memberikan suara pertentangan. Hal inilah yang membuat May memulai pembicaraan dengan Partai Buruh.

Satu-satunya harapan May untuk memenangkan voting adalah hasil pemilihan Eropa minggu depan begitu buruk. Sehingga anggota parlemen Konservatif dan Buruh bisa sepakat bahwa Brexit perlu segera dituntaskan. 

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)
| Minggu, 23 November 2025 | 14:00 WIB

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)

Dalam jangka panjang aset baru ini SSMS itu bersifat volume accretive, mendorong produksi TBS dan CPO konsolidasi.

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?
| Minggu, 23 November 2025 | 13:00 WIB

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?

Prioritaskan intensifikasi dan PSR untuk tingkatkan produktivitas tanpa merusak lingkungan.               

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit
| Minggu, 23 November 2025 | 11:00 WIB

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit

Pemerintah berencana membuka lahan baru 600.000 hektare (ha) untuk menanam kelapa sawit. Kebijakan ini memantik kritik.

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional
| Minggu, 23 November 2025 | 10:00 WIB

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional

Selain memperkuat penetrasi pasar, AUTO juga berfokus pada diversifikasi produk guna memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin berkembang.

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda
| Minggu, 23 November 2025 | 09:00 WIB

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda

Analis menilai penguatan harga PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) lebih banyak didorong momentum dan sentimen musiman.

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon
| Minggu, 23 November 2025 | 08:15 WIB

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon

Kapitalisasi pasar aset kripto global turun tajam, seiring Bitcoin cs ambles. Waktunya menadah kripto harga diskon?

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah
| Minggu, 23 November 2025 | 06:20 WIB

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah

Pengembangan pembangkit tenaga bayu masih jalan di tempat. Pemerintah siap mencetak lebih banyak lagi ladang angin. Tapi, masih banyak PR.

INDEKS BERITA

Terpopuler