THR Lebaran Rp 51,74 Triliun dari BRI

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mantap membagi dividen dengan nilai fantastis. Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) BBRI memutuskan pembagian dividen Rp 51,74 triliun, atau sebesar Rp 343,4 per saham.
Ini artinya, 86,02% laba BRI pada tahun 2024 dibagi menjadi dividen. Tahun lalu, BRI membukukan laba bersih sebesar Rp 60,15 triliun.
Dari total nilai dividen tersebut, Rp 20,37 triliun atau sebesar Rp 135 per saham telah dibagi pada 15 Januari 2025. Jadi, sisa dividen tunai yang akan dibayarkan tinggal Rp 31,4 triliun, atau setara Rp 208,4 per saham.
Baca Juga: Konsisten Dukung UMKM, BRI Raih Penghargaan Internasional Best SME Bank in Indonesia
Catur Budi Harto, Wakil Direktur Utama BBRI, mengatakan, pembayaran dividen ini telah mempertimbangkan struktur modal, likuiditas untuk ekspansi bisnis dan mitigasi risiko. CAR BBRI diproyeksikan terjaga pada 19% dalam jangka panjang.
"Sesuai UU Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar, cadangan wajib paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor," kata Catur, kemarin.
Prospek saham
BRI juga mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 42% secara tahunan pada Februari 2025 menjadi Rp 4,6 triliun. Realisasi tersebut naik 129% secara bulanan.
Analis menilai, prospek saham BBRI bisa terungkit setelah melihat hasil kinerja BBRI di Februari yang membaik. Senin (24/3), saham BBRI masih turun 2,43% di Rp 3.610 per saham.
Baca Juga: Hery Gunardi Jadi Dirut Baru Bank BRI (BBRI) Gantikan Sunarso
Head Online Trading BCA Sekuritas Achmad Yaki menilai, melihat kinerja BBRI di dua bulan pertama tahun 2025 ini menimbulkan optimisme akan perbaikan kinerja di 2025.
Sementara, Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta menilai, rencana pembagian dividen BRI akan menjadi daya tarik tersendiri bagi BBRI.
Apalagi menurut dia, net margin BRI terlihat mulai tumbuh di Februari 2025.
Yaki merekomendasikan hold saham BBRI dengan target Rp 4.400. Sedang Nafan menyarankan beli dengan target harga Rp 3.830.
JAJARAN komisaris dan direksi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengalami perombakan besar-besaran. Hampir semua komisaris BRI diganti kecuali Kartika Wirjoatmodjo, yang masih menjabat sebagai Komisaris Utama BRI.
Di dewan direksi, RUPS menunjuk Hery Gunardi sebagai Direktur Utama menggantikan Sunarso. Hery sebelumnya merupakan Direktur Utama Bank Syariah terbesar di Indonesia, PT Bank Syariah Indonesia (BRIS).
Hery juga sempat menjabat Wakil Direktur Utama Bank Mandiri. Adapun Agus Noorsanto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan diangkat menjadi Wakil Direktur Utama BRI.
Baca Juga: Tok! BRI Sepakat Bagikan Dividen Sebesar Rp 343,4 per Saham