Tiga Bank Besar Mencetak Untung Gede, Laba Bersih BCA Naik Paling Kencang

Kamis, 25 Juli 2019 | 06:26 WIB
Tiga Bank Besar Mencetak Untung Gede, Laba Bersih BCA Naik Paling Kencang
[]
Reporter: Anggar Septiadi, Dina Mirayanti Hutauruk, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga bank besar Tanah Air yakni Bank Mandiri (BMRI), Bank BNI (BBNI), dan Bank Central Asia (BBCA) telah mengumumkan laporan keuangan periode kuartal II-2019. Mereka masih mencatatkan laba besar.

Dibandingkan Bank Mandiri dan BNI, BCA mencatatkan persentase pertumbuhan laba bersih paling tinggi yakni 12,6% secara year on year (yoy) menjadi Rp 12,86 triliun. Itu berkat pertumbuhan kredit serta diiringi kenaikan pendapatan non bunga (lihat tabel).

Realisasi penyaluran kredit BCA tumbuh sejalan laju industri yakni 11,5% secara yoy menjadi Rp 565,23 triliun. Periode sama tahun sebelumnya senilai Rp 506,95 triliun.

Baca Juga: Di antara tiga bank besar, laba Bank BCA tumbuh paling tinggi

Sementara itu pendapatan bunga bersih meningkat 13,1% yoy menjadi Rp 24,6 triliun. Pendapatan operasional lainnya juga mengalami peningkatan sebesar 24,5% yoy menjadi Rp 9,6 triliun pada semester I-2019.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, hingga akhir tahun BCA berharap pertumbuhan kredit bisa menyentuh 10% yoy. Tentunya dengan mempertimbangkan posisi likuiditas dan mengedepankan prinsip kehati-hatian. "Kami harus menggunakan likuiditas secara optimal. Tidak bisa sembarangan melepas kredit," kata Jahja dalam paparan kinerja keuangan semester I-2019.

Baca Juga: IHSG melempem, saham SRIL merajai nilai transaksi di bursa, Rabu (24/7)

Sementara pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 673,87 triliun per semester I-2019, atau naik 8,6% yoy dari Rp 620,42 triliun.

Instrumen deposito melesat 18,1% secara tahunan menjadi Rp 163,46 triliun. Peningkatan tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi dana murah atau current account and saving account (CASA) yang hanya naik 5,9% secara yoy menjadi Rp 510,41 triliun.

Meski begitu, Jahja mengatakan pada dasarnya BCA lebih mengandalkan CASA sebagai sumber pendanaan untuk DPK. Dari total DPK, porsi dana murah BCA sudah mencapai 76%.

Baca Juga: Setelah tiga hari koreksi, analis ini memprediksi IHSG akan menguat besok

Sejalan kenaikan deposito, tingkat beban bunga pun cukup tinggi. Merujuk laporan keuangan BCA, total beban bunga BCA naik 26,62% yoy menjadi Rp 6,75 triliun secara konsolidasi. Itu lebih besar dibanding pertumbuhan pendapatan bunga yang naik 15,73% pada periode semester I-2019 menjadi Rp 31,38 triliun.

Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim menjelaskan, peningkatan deposito merupakan dampak kenaikan bunga deposito pada tahun lalu hingga awal tahun 2019. "Tahun lalu itu deposito naik sekitar 150 basis poin (bps)," kata Eva. Namun per Juli 2019, BCA sudah mulai menurunkan tingkat suku bunga deposito secara rata-rata sebanyak 25 bps.

BCA memproyeksikan tren suku bunga deposito akan melandai dan likuiditas perbankan dapat kembali normal di paruh pertama tahun ini.

Baca Juga: Penerapan aturan free float 100% tak akan banyak ubah keanggotaan LQ45

Kendati beban bunga meningkat, rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) BCA masih naik menjadi 6,2%. Pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BCA terpantau meningkat 13,1% dari Rp 21,78 triliun di semester I-2018 menjadi Rp 24,63 triliun di semester I-2019.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 26,15% Setahun, Cek Ulang Harga Emas Antam Hari Ini (27 Juli 2025)
| Minggu, 27 Juli 2025 | 09:26 WIB

Profit 26,15% Setahun, Cek Ulang Harga Emas Antam Hari Ini (27 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 27 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.915.000 per gram, harga buyback juga tetap Rp 1.761.000 per gram.

Lolos dari Lubang Jarum, HRTA & Anak Usaha Restruktur Utang Rp 2,7 Triliun di BMRI
| Minggu, 27 Juli 2025 | 09:15 WIB

Lolos dari Lubang Jarum, HRTA & Anak Usaha Restruktur Utang Rp 2,7 Triliun di BMRI

Ut.ang jatuh tempo HRTA dan anak usaha senilai total Rp 2,7 triliun, memperoleh perpanjangan waktu dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Solusi bagi Pengusaha yang Terbatas Sumber Daya
| Minggu, 27 Juli 2025 | 07:15 WIB

Solusi bagi Pengusaha yang Terbatas Sumber Daya

Cepat atau lambat, pengusaha akan berjualan secara online. Platform akselerasi jualan online menadah tren belanja daring.

Saham-Saham Happy Hapsoro MINA dan BUVA Kompak Melejit Seiring Aksi Rights Issue
| Minggu, 27 Juli 2025 | 07:00 WIB

Saham-Saham Happy Hapsoro MINA dan BUVA Kompak Melejit Seiring Aksi Rights Issue

Secara teknikal harga saham MINA dan BUVA diprediksi masih punya peluang untuk melanjutkan kenaikan.

Mengiming-Imingi dengan Bunga Tinggi
| Minggu, 27 Juli 2025 | 07:00 WIB

Mengiming-Imingi dengan Bunga Tinggi

Bank digital menawarkan bunga deposito yang cukup tinggi. Mereka berusaha menjaring nasabah muda. Berhasilkah?

Peluang Cuan Jangka Pendek dari Deposito Digital
| Minggu, 27 Juli 2025 | 06:45 WIB

Peluang Cuan Jangka Pendek dari Deposito Digital

Kemudahan akses dan bunga yang kompetitif menjadi daya tarik bank digital. Namun, pahami ketentuan penjaminan LPS!

Diadang Perang Tarif, Reksadana Saham Offshore Tetap Cuan
| Minggu, 27 Juli 2025 | 06:30 WIB

Diadang Perang Tarif, Reksadana Saham Offshore Tetap Cuan

Imbal hasil mayoritas reksadana saham global mekar meski di tengah dinamika perang tarif. Cuan bisa terjaga sampai ujung tahun ini?

Riuh Bisnis Pameran Menjaga Geliat Ekonomi
| Minggu, 27 Juli 2025 | 06:15 WIB

Riuh Bisnis Pameran Menjaga Geliat Ekonomi

Bisnis penyelenggaraan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) masih mampu menggeliat saat minim event dari pemerintah.

 
Kisah Mereka yang Mengejar Laba di Lapangan Padel
| Minggu, 27 Juli 2025 | 05:30 WIB

Kisah Mereka yang Mengejar Laba di Lapangan Padel

Padel sedang populer di kalangan masyarakat. Hal ini jadi peluang bagi pelaku usaha lapangan menyediakan jasa sewa merek

 
Menakar Efek Berdagang Data Pribadi dengan AS
| Minggu, 27 Juli 2025 | 05:10 WIB

Menakar Efek Berdagang Data Pribadi dengan AS

​Demi menurunkan bea masuk ekspor dari Indonesia ke Amerika Serikat (AS), Indonesia sepakat beri akses data pribadi warganya ke AS. Apa dampaknya?

INDEKS BERITA

Terpopuler