Tiga Kontraktor Ikut-Ikutan Menolak Pergantian Direktur Utama Jababeka (KIJA)

Kamis, 18 Juli 2019 | 08:44 WIB
Tiga Kontraktor Ikut-Ikutan Menolak Pergantian Direktur Utama Jababeka (KIJA)
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemelut pergantian pucuk pimpinan di PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) semakin panas.

Yang terbaru, tiga kontraktor proyek Jababeka ikut bersuara menolak perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris Jababeka hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang digelar pada 26 Juni lalu.

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan Kawasan Industri Jababeka Budianto Liman mengatakan, perusahaan telah menerima surat dari pihak-pihak yang menyatakan ketidaksetujuan atas perubahan pengendalian dan perubahan anggota direksi dan dewan komisaris perusahaan.

Pihak yang menyatakan ketidaksetujuan tersebut antara lain PT Bhineka Cipta Karya, PT Praja Vita Mulia, dan PT Grha Kreasindo Utama.

Bhinneka Cipta merupakan kontraktor dari PT Grahabuana Cikarang, anak perusahaan Jababeka. Dalam suratnya kepada Jabebeka, Direktur Bhineka Cipta Karya Suratman mengatakan, Bhineka Cipta sangat dirugikan dengan adanya isu perombakan kepemimpinan di Jababeka.

Suratman khawatir, perombakan kepemimpinan di Jababeka akan berdampak pada progres pembayaran maupun kelangsungan usaha Bhineka Cipta.

Karena itu, "Kami dengan ini menolak dengan tegas dan berkeberatan terhadap tindakan pihak-pihak yang berakibat pada perubahan susunan direksi dan dewan komisaris PT Kawasan Industri Jababeka Tbk yang mengakibatkan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk berada dalam keadaan lalai dan tentunya juga akan berdampak ke anak-anak perusahaan di mana kami bekerja," ujar Suratman dalam surat tersebut.

Senada, Direktur Praja Vita Mulia Prana Widjaja menyampaikan penolakan dan keberatan atas tindakan yang dilakukan pihak-pihak yang berakibat pada perubahan pengendali maupun susunan direksi dan dewan komisaris Jababeka.

"Kami selakku kontraktor yang berkepentingan atas kesinambungan dan kestabilan usaha PT Kawasan Industri Jababeka Tbk dan anak-anak perusahaannya sangat dirugikan dengan adanya potensi dampak yang ditimbulkan dari perubahan pengendalian maupun perubahan pimpinan PT kawasan Industri Jababeka," tulis Prana dalam suratnya kepada Jababeka tertanggal 12 Juli 2019.

Sementara itu, Johan Jauhari, Direktur Grha Kreasindo Utama, merasa bingung dan resah dengan adanya pemberitaan mengenai perubahan kepengurusan di Jababeka.

Dalam suratnya kepada Jababeka tertanggal 12 Juli 2019, Johan mengatakan, perubahan direksi dan dewan komisaris Jababeka akan berdampak pada gagalnya pembayaran proyek yang sedang Grha Kreasindo kerjakan.

Karena itu, "Kami selaku kontraktor di PT Jababeka Morotai yang berkepentingan atas usaha pada proyek di PT Kawasan Industri Jababeka Tbk merasa keberatan atas perubahan pada pengendali ataupun susunan direksi dan dewan komisaris PT Kawasan Industri Jababeka Tbk," ujar Johan.

Bagikan

Berita Terbaru

Banjir Kecaman
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:10 WIB

Banjir Kecaman

Mereka tidak butuh pemimpin yang angkat karung beras yang bisa dikerjakan kuli panggul di mana saja.

Kredit Hijau Perbankan Bertambah Rimbun
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:00 WIB

Kredit Hijau Perbankan Bertambah Rimbun

Perbankan kian agresif mendorong penyaluran pembiayaan hijau seiring meningkatnya komitmen industri keuangan terhadap prinsip ESG

Emiten Batubara Masih Berduka
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:00 WIB

Emiten Batubara Masih Berduka

Opsi pengetatan aturan DMO menjadi tekanan tambahan di tengah harga batubara global yang masih lesu 

Atur Ulang Kewajiban Penempatan Devisa Hasil Ekspor
| Senin, 08 Desember 2025 | 05:50 WIB

Atur Ulang Kewajiban Penempatan Devisa Hasil Ekspor

Berlaku 1 Januari 2026, seluruh devisa hasil ekspor SDA wajib ditempatkan di Bank Himbara           

Jaringan SPBU Shell  Mulai Menyediakan BBM
| Senin, 08 Desember 2025 | 05:40 WIB

Jaringan SPBU Shell Mulai Menyediakan BBM

Shell Indonesia menyepakati impor base fuel melalui skema business-to-business (B2B) dengan Pertamina Patra Niaga.

Pemerintah Akan Bangun Pusat Olahraga Nasional
| Senin, 08 Desember 2025 | 05:35 WIB

Pemerintah Akan Bangun Pusat Olahraga Nasional

Pembangunan pusat olahraga nasional tersebut bakal berdiri di atas lahan seluas 500 hektare bagi bibit-bibit olahragawan nasional.

Ihwal Bencana Sumatra, Pemerintah Hentikan Operasional Tiga Korporasi
| Senin, 08 Desember 2025 | 05:20 WIB

Ihwal Bencana Sumatra, Pemerintah Hentikan Operasional Tiga Korporasi

Tiga korporasi tersebut adalah PT Agincourt Resources, PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) dan PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE),

Permintaan Alat Berat Bisa Naik Pasca Bencana Banjir Sumatra
| Senin, 08 Desember 2025 | 05:15 WIB

Permintaan Alat Berat Bisa Naik Pasca Bencana Banjir Sumatra

Dalam jangka menengah, permintaan alat berat akan meningkat. Hal tersebut didorong oleh proyek rekonstruksi jalan, jembatan, dan fasilitas publik

Pengusaha dan Pekerja Masih Menunggu Penetapan Upah
| Senin, 08 Desember 2025 | 05:10 WIB

Pengusaha dan Pekerja Masih Menunggu Penetapan Upah

Penetapan upah minimum provinsi atau UMP untuk tahun 2026 berdasarkan range yang berbeda di setiap daerah.

Produsen Masih Mampu Memenuhi DMO Batubara
| Senin, 08 Desember 2025 | 05:10 WIB

Produsen Masih Mampu Memenuhi DMO Batubara

Pasokan batubara untuk kebutuhan domestik (DMO) sudah mencapai 180,98 juta ton hingga Oktober tahun ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler