Tiga Saham Big Caps Jadi Pemberat IHSG

Rabu, 20 Februari 2019 | 06:57 WIB
Tiga Saham Big Caps Jadi Pemberat IHSG
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mengakumulasi kenaikan 4,85% sejak awal tahun. Performa tersebut tidak sedahsyat kinerja rata-rata indeks saham di Asia. Contoh, di periode yang sama, indeks Hang Seng melesat 9,22%.

Penurunan harga sejumlah saham membuat IHSG sulit melesat tajam. Apalagi, tiga di antara saham yang tercatat sebagai saham laggard merupakan saham dengan kapitalisasi pasar besar alias big caps.

Mino, analis Indo Premier Sekuritas, menuturkan, harga saham-saham tersebut turun lantaran terkena sentimen negatif kondisi pasar dan performa kinerja emiten tersebut.

ASII misalnya. Saham ini tengah diselimuti sentimen negatif lesunya industri otomotif. "Data penjualan Januari cukup mengecewakan," ujar Mino, Selasa (19/2). Data Gaikindo menyebutkan, penjualan mobil sepanjang Januari 2019 memang turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

ASII sendiri mencatat penurunan penjualan 15% dibanding setahun sebelumnya. Penjualan ASII di Januari tahun ini cuma 81.218 unit, sementara di tahun lalu penjualan mencapai 95.955 unit.

Wijen Pontus, analis Royal Investium Sekuritas. menyebut, emiten tersebut sejatinya punya fundamental solid. Laba bersih BMRI masih tumbuh 21,2% menembus Rp 25,02 triliun. "Tapi, kinerja emiten masih di bawah ekspektasi konsensus," kata Wijen.

Meski begitu, analis menilai penurunan harga saham tersebut membuka kesempatan untuk mengakumulasi beli. Fundamental emiten juga masih oke.

Aksi jual yang melanda saham tersebut membuat valuasinya terdiskon. "Bisa masuk ke saham ASII dan BMRI," saran Mino. Selain sedang murah, kedua saham ini berpeluang terpapar sentimen stabilnya rupiah dan membaiknya hubungan Amerika Serikat (AS) dan China.

Saham ASII di posisi saat ini memiliki price to earning ratio (PER) 13,83 kali. Bandingkan dengan PER IMAS yang mencapai 88,97 kali.

Saham BMRI memiliki PER 13,39 kali. Rasio ini lebih murah dibanding PER saham BBCA yang sudah 26,87 kali. Bahkan, jika disandingkan dengan PER IHSG, saham-saham tersebut tetap lebih murah. PER IHSG saat ini ada di posisi 14,8 kali.

Mino memperkirakan target harga terdekat saham BMRI ada di Rp 7.575 per saham. Sedang untuk ASII, target harganya sebesar Rp 8.100 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 08:26 WIB

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (7 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,96% jika menjual hari ini.

Membawa Metrodata Menjadi Raksasa
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 08:20 WIB

Membawa Metrodata Menjadi Raksasa

Susanto Djaja adalah sosok yang sudah teruji memimpin bisnis Metrodata dan mengenal dengan baik kultur bisnis perusahaan.

Pilah-Pilih Valas Saat Dolar AS Cemas
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 07:45 WIB

Pilah-Pilih Valas Saat Dolar AS Cemas

OECD memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi AS yang semula sebesar 2,2% di tahun 2025, menjadi 1,6% dan turun ke 1,5% pada 2026. 

Menangkap Kilau Berlian Buatan
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 07:00 WIB

Menangkap Kilau Berlian Buatan

Berlian hasil laboratorium atau lab grown diamond sukses menggaet pasar muda yang luas dengan harga jauh lebih murah

Baramulti Suksessarana (BSSR) Menebar Dividen Tunai dan Mengganti Komisaris
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 06:50 WIB

Baramulti Suksessarana (BSSR) Menebar Dividen Tunai dan Mengganti Komisaris

Dividen akan dibayarkan selambat-lambatnya 30 hari kalender kepada pemegang saham yang tercatat pada recording date 19 Juni 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler