Tim Likuidasi Wanaartha Life Akan Mulai Jual Aset

Kamis, 18 Januari 2024 | 04:30 WIB
Tim Likuidasi Wanaartha Life Akan Mulai Jual Aset
[ILUSTRASI. Pemegang polis PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life) melakukan aksi unjuk rasa pada Senin (8/1)]
Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tim likuidasi PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha atau Wanaartha Life bakal menjual dan mencairkan aset Wanaartha Life. Ini dalam rangka pemenuhan pembayaran polis nasabah sebesar Rp 300 miliar. 

Ketua Tim Likuidasi Wanaartha Life Harvardy Muhammad Iqbal menjelaskan, pihaknya terus berupaya melakukan berbagai tindakan agar pencairan aset bermasalah berlangsung cepat. "Tim likuidasi masih berupaya melakukan berbagai tindakan yang diperlukan agar segera dilakukan pencairan beberapa aset bermasalah," ujar dia.

Baca Juga: OJK Berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum Mengejar Aset Wanaartha Life

Harvardy bilang, tim likuidasi Wanaartha Life hingga kini masih berupaya agar penjualan semua aset bermasalah dapat diselesaikan sebelum berakhirnya jangka waktu likuidasi. "Sehingga hasilnya dapat dibagikan pada kreditor WAL, khususnya nasabah atau pemegang polis," ujar dia. 

Untuk sementara, pencairan dan penjualan investasi dan aset mengacu pada neraca sementara likuidasi (NSL), yang terdiri dari aset tidak bermasalah. Nilainya Rp 233,92 miliar. Aset ini nantinya akan ditambah dengan aset bermasalah. "Aset bermasalah yang berpotensi dapat dicairkan estimasi Rp 300 miliar," kata dia. 
 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Program MBG Perlu Dievaluasi Total
| Selasa, 22 April 2025 | 06:15 WIB

Program MBG Perlu Dievaluasi Total

Program makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto berjalan dengan sejumlah catatan kritis..

Impor Demi AS
| Selasa, 22 April 2025 | 06:14 WIB

Impor Demi AS

Apakah pelaku usaha domestik mau membayar bahan baku lebih mahal dari AS ketika daya beli domestik saja tengah terpuruk?

Freeport Menyetor Rp 7,73 Triliun ke Pemerintah
| Selasa, 22 April 2025 | 06:07 WIB

Freeport Menyetor Rp 7,73 Triliun ke Pemerintah

Bagian daerah diterima oleh Pemerintah Provinsi Papua Tengah, Kabupaten Mimika sebagai daerah penghasil, dan kabupaten lain di Papua Tengah.

Permintaan Naik, Mind ID Perkuat Cadangan Emas
| Selasa, 22 April 2025 | 06:04 WIB

Permintaan Naik, Mind ID Perkuat Cadangan Emas

Untuk menjawab lonjakan permintaan, Mind ID mempercepat eksplorasi dan penguatan cadangan melalui Antam dan Freeport.

Pemerintah Menyiapkan PLTN dan PLTP
| Selasa, 22 April 2025 | 06:01 WIB

Pemerintah Menyiapkan PLTN dan PLTP

PLN siap membangun pembangkit listrik beban dasar untuk mempersiapkan larangan operasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pada tahun 2050.

Penjualan Mobil Premium Masih Stabil
| Selasa, 22 April 2025 | 06:00 WIB

Penjualan Mobil Premium Masih Stabil

Volvo Cars Indonesia mendirikan pop up store di beberapa kota untuk tes pasar mobil premium di Indonesia.

 Pemerintah dan Pebisnis Adu Data Soal Royalti
| Selasa, 22 April 2025 | 05:57 WIB

Pemerintah dan Pebisnis Adu Data Soal Royalti

Kementerian ESDM belum memutuskan apakah akan memberikan insentif kepada pelaku industri atas kenaikan tarif royalti

Kinerja Keuangan Menyusut, Harga Saham Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Menciut
| Selasa, 22 April 2025 | 05:45 WIB

Kinerja Keuangan Menyusut, Harga Saham Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Menciut

Sejak awal tahun ini atau year to date (ytd), harga saham emiten pengelola minimarket Alfamart tersebut sudah anjlok 32,11%.​

Kalender Ekonomi Hari Ini (22/4), Simak Rilis Data Inflasi Jepang
| Selasa, 22 April 2025 | 05:45 WIB

Kalender Ekonomi Hari Ini (22/4), Simak Rilis Data Inflasi Jepang

Kalender Ekonomi Dunia hari ini, banyak agenda ekonomi penting hari ini yang mempengaruhi pergerakan harga mata uang utama.

Mitra Ojol Mempersoalkan Akses Hemat Grab
| Selasa, 22 April 2025 | 05:30 WIB

Mitra Ojol Mempersoalkan Akses Hemat Grab

Gabungan pengemudi ojol akan menggelar unjuk rasa untuk memprotes layanan Grab Hemat yang dituding merugikan para pengemudi.​

INDEKS BERITA

Terpopuler