TINS Raih Fasilitas Kredit Rp 3,8 Triliun

Rabu, 13 Maret 2019 | 06:39 WIB
TINS Raih Fasilitas Kredit Rp 3,8 Triliun
[]
Reporter: Avanty Nurdiana, Intan Nirmala Sari | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) mendapat fasilitas pinjaman dari dua bank besar senilai Rp 3,8 triliun. Dana tersebut bakal memaksimalkan kinerja perusahaan di tahun ini.

Fasilitas pinjaman tersebut dari Bank Mandiri sebesar Rp 1 triliun yang perjanjian diperoleh pada 28 Januari 2019. satu lagi dari MUFG senilai Rp 1,3 triliun. Fasilitas pinjaman tersebut diperoleh 19 Februari 2019.

Direktur Keuangan TINS Emil Ermindra mengaku cukup senang mendapat fasilitas pinjaman ini karena beban bunga yang murah. "Bunganya murah, di bawah bunga pasar. Tidak etis kalau disebutkan (bunganya), karena hasil nego khusus," jelas dia kepada KONTAN.

Emil menjelaskan, pinjaman tersebut bersifat sebagai pinjaman modal kerja dengan tenor atau jangka waktu yang diberikan oleh kedua bank tersebut pun sifatnya jangka pendek yakni satu tahun. Namun, tenor tersebut bisa diperpanjang sesuai hasil kajian pihak perbankan. "Bank Mandiri memberikan tambahan plafon kredit modal kerja transaksional sebesar Rp 1 triliun dan MUFG memberikan tambahan sebesar Rp 500 miliar," ujar Emil, Selasa (12/3).

Besar pinjaman merupakan plafon atau batas maksimum dari fasilitas kredit modal kerja transaksional diberikan kedua bank tersebut, dalam rangka pembiayaan peningkatan usaha operasi dan produksi logam timah. Ini sebagai dukungan untuk menunjang kinerja TINS. Maklum, TINS harus menampung bijih timah dari pertambangan rakyat agar menjaga perputaran roda perekonomian daerah.

Sebab, program penertiban tambang ilegal yang dilakukan oleh pemerintah menyebabkan smelter swasta tidak dapat membeli bijih timah hasil pertambangan rakyat bukan dari izin usaha pertambangan (IUP).

Dengan begitu, tambang timah ilegal bisa menjadi sumber pendapatan utama masyarakat. "Kalau tidak ada yang menampung bisa menganggu perekonomian daerah," ujar Emil.

Untuk itu, dana pinjaman TINS untuk beberapa alternatif strategi pembiayaan kebutuhan modal kerja. Meski begitu, nilai plafon tersebut menurut Emil, belum tentu dipakai. "Hanya dipakai sewaktu-waktu karena ada tambahan kebutuhan pembiayaan lonjakan produksi di luar normal," jelas dia.

Analis OCBC Sekuritas Inav Haria Chandra, dalam risetnya, yakin tahun ini penjualan timah perusahaan ini bakal naik menjadi 60.000 ton. Ini lebih besar dari target yang dipasang sebelumnya, sebanyak 35.000 ton.

Bagikan

Berita Terbaru

Sudah Turun 5 Kali, Bank Indonesia (BI) Menahan BI Rate di 4,75% pada Oktober 2025
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 15:40 WIB

Sudah Turun 5 Kali, Bank Indonesia (BI) Menahan BI Rate di 4,75% pada Oktober 2025

Bank Indonesia tetap jaga BI‑Rate di 4,75% pada RDG 21‑22 Okt 2025. Kebijakan ini dukung inflasi rendah & stabilitas rupiah. 

Di Balik Proyek PLTSa: Truk Sampah Akan Makin Ramai hingga Beban PLN Makin Berat
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 13:39 WIB

Di Balik Proyek PLTSa: Truk Sampah Akan Makin Ramai hingga Beban PLN Makin Berat

Jika pembangkit sampah dibangun di dekat pemukiman, ini akan menimbulkan masalah baru. Truk sampah akan melewati komplek dan mengganggu masyarakat

PP Presisi (PPRE) Memperkuat Segmen Bisnis Pertambangan
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 08:00 WIB

PP Presisi (PPRE) Memperkuat Segmen Bisnis Pertambangan

Diversifikasi usaha PPRE kini terfokus pada jasa pertambangan, yang telah menjadi penyumbang dominan terhadap pendapatan konsolidasi perusahaan

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat saat Nataru
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:46 WIB

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat saat Nataru

Diskon tarif pesawat berlaku spesifik untuk tiket domestik kelas ekonomi untuk periode penerbangan 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.

Bisnis Petikemas Entitas Grup Pelindo Tumbuh 15%
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:45 WIB

Bisnis Petikemas Entitas Grup Pelindo Tumbuh 15%

Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan arus petikemas yang konsisten dari tahun ke tahun di seluruh lini operasi perusahaan.

Danantara Siap Merampingkan Jumlah BUMN
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:43 WIB

Danantara Siap Merampingkan Jumlah BUMN

Danantara menargetkan pemangkasan jumlah BUMN dari ribuan entitas saat ini menjadi hanya ratusan dalam lima tahun ke depan.  

Ini Penyebab Trafik  21 Jalan Tol Sepi
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:41 WIB

Ini Penyebab Trafik 21 Jalan Tol Sepi

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengumumkan  terdapat 21 ruas tol yang masih sepi dengan trafik di bawah 50% dari target dalam PPJT

 Ramai-Ramai Mengawal Program Makan Bergizi
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:38 WIB

Ramai-Ramai Mengawal Program Makan Bergizi

Pemerintah akan merilis aturan tata kelola makan bergizi gratis yang melibatkan sejumlah instansi agar serapan anggaran optimal

Freeport akan Beli Konsentrat Tembaga dari Tambang Lain
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:33 WIB

Freeport akan Beli Konsentrat Tembaga dari Tambang Lain

Saat ini produksi tambang Freeport sudah dihentikan sementara, kurang lebih satu bulan, sebagai imbas dari insiden longsor.

Sumber Global Energy (SGER) Menjajaki Bisnis Smelter Nikel
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:30 WIB

Sumber Global Energy (SGER) Menjajaki Bisnis Smelter Nikel

Saat ini, SGER terus melakukan diversifikasi bisnis dengan menjajaki peluang di sektor smelter nikel dengan salah satu smelter di Indonesia

INDEKS BERITA

Terpopuler