Transaksi Pembayaran QRIS Semakin Subur

Jumat, 05 November 2021 | 07:25 WIB
Transaksi Pembayaran QRIS Semakin Subur
[]
Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi pembayaran digital melalui Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) semakin luas diterima masyarakat. Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta bilang, hingga awal November 2021 terdapat 12,11 juta merchant yang tergabung dalam inisiatif QRIS. 

“Transaksi QRIS di  September 2021 saja sebanyak 40 juta kali transaksi atau naik 264% year on year (yoy). Sedangkan dari sisi nominal mencapai Rp 2,9 triliun atau naik 248% yoy,” ujar Fili kepada KONTAN pada Kamis (4/11).
 
Volume transaksi QRIS di kuartal III 2021 ini didominasi oleh merchant kategori mikro  sebesar 38%. Lalu diikuti merchant kategori menengah sebesar 31%.
 
“Dari 12,11 juta merchant saat ini, sebesar 94% merupakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kami akan terus ekspansi untuk menyiapkan permintaan agar masyarakat bisa menggunakan QRIS,” papar Fili. 
 
BI juga telah meningkatkan plafon maksimal transaksi QRIS dari Rp 2 juta menjadi Rp 5 juta sejak pertengahan tahun 2021. Ini memberikan dampak pada peningkatan transaksi di merchant menengah dan besar termasuk di pusat perbelanjaan. 
 
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah memperluas penerimaan transaksi QRIS dengan 510.000 merchant. Direktur BCA Santoso Liem menyatakan transaksi QRIS mencapai Rp 2,8 triliun hingga Oktober 2021 secara year to date (ytd). 
 
Transaksi tersebut didominasi oleh transaksi sektor food and beverage (F&B). Nilai itu meningkat dari transaksi QRIS sepanjang 2020 sebesar Rp 412 miliar.  “Kami memperkirakan akan lebih banyak lagi transaksi non-tunai dan tanpa kartu yang akan menjadi bagian kehidupan normal baru,” ujar Santoso.
 
Endapan dana
 
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga telah mengandeng lebih dari 1,2 juta merchant QRIS per Oktober 2021. Thomas Wahyudi, SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri menyatakan, transaksi menggunakan QRIS  tumbuh 500% dari awal tahun hingga Oktober 2021. 
 
“Transaksi paling banyak dilakukan untuk merchant ritel seperti warung keperluan sehari-hari, rumah makan, kantin, pujasera, koperasi dan transaksi di pasar,” papar Thomas.
 
Dengan  QRIS, kedua pihak bertransaksi menggunakan seluruh penyedia jasa sistem pembayaran QRIS yang telah terdaftar di BI dan terhubung di seluruh jaringan QRIS.
 
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga mencatatkan rata-rata pertumbuhan transaksi QRIS 113% secara yoy setiap bulan. Direktur BTN Andi Nirwoto menyatakan penyumbangnya dari transaksi di F&B dan toko ritel. “Jumlah merchant BTN sampai Oktober 2021 sebanyak 6.970 merchant,” kata Andi kepada KONTAN. 
 
Selain itu, implementasi QRIS ini juga menciptakan pengendapan dana dari pengguna transaksi saluran elektronik BTN. Hingga Oktober 2021 pengendapan dana tabungan dari merchant sebesar Rp 372 miliar.   

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Daftar 20 BPR dan BPRS yang Izinnya Dicabut OJK Sejak Awal 2024
| Kamis, 26 Desember 2024 | 16:42 WIB

Daftar 20 BPR dan BPRS yang Izinnya Dicabut OJK Sejak Awal 2024

Ini dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan tugas OJK  menjaga dan memperkuat industri BPR/BPRS serta melindungi kepentingan konsumen. 

 Hanya Separuh IPO Tahun 2024 yang Harganya Masih Positif, 7 Saham Naik Tripel Digit
| Kamis, 26 Desember 2024 | 14:03 WIB

Hanya Separuh IPO Tahun 2024 yang Harganya Masih Positif, 7 Saham Naik Tripel Digit

Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan 41 emiten baru yang mencatatkan saham di sepanjang tahun 2024.

Darwin Cyril Jual 52,14 Juta Saham Daya Intiguna Yasa (MDIY), Dapat Dana Segar Segini
| Kamis, 26 Desember 2024 | 13:22 WIB

Darwin Cyril Jual 52,14 Juta Saham Daya Intiguna Yasa (MDIY), Dapat Dana Segar Segini

Komisaris PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) Darwin Cyril Noerhadi menjual porsi kepemilikan sahamnya di MDIY.

Beli Emas Antam 3 Bulan Lalu Masih Rugi Kalau Dijual, Intip Perhitungan Rincinya
| Kamis, 26 Desember 2024 | 11:31 WIB

Beli Emas Antam 3 Bulan Lalu Masih Rugi Kalau Dijual, Intip Perhitungan Rincinya

Harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik Aneka Tambang stabil di harga Rp 1.520.000 per gram pada Kamis (26/12).

Membandingkan Miliarder Dunia Saat Ini dengan Tahun 2000, Ini Hasilnya
| Kamis, 26 Desember 2024 | 10:35 WIB

Membandingkan Miliarder Dunia Saat Ini dengan Tahun 2000, Ini Hasilnya

Jika membandingkan daftar nama orang terkaya di planet Bumi saat ini dengan seperempat abad yang lalu, hasilnya sungguh mengejutkan.

Harga Emas Spot Sudah Melejit 27% Tahun Ini, Masih Bisa Naik Lagi?
| Kamis, 26 Desember 2024 | 10:32 WIB

Harga Emas Spot Sudah Melejit 27% Tahun Ini, Masih Bisa Naik Lagi?

Harga emas naik pada Kamis (26/12), didorong oleh sedikit pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan ketegangan geopolitik.

Sudah Tahap Praimplementasi, Sistem Pajak Canggih Coretax Meluncur Januari 2025
| Kamis, 26 Desember 2024 | 10:18 WIB

Sudah Tahap Praimplementasi, Sistem Pajak Canggih Coretax Meluncur Januari 2025

Sistem pajak modern atau Coretax system bakal meluncur awal tahun 2025. Saat ini sudah masuk tahap praimplementasi.

Cuan 20,94% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (26 Desember 2024)
| Kamis, 26 Desember 2024 | 08:46 WIB

Cuan 20,94% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (26 Desember 2024)

Harga emas Antam hari ini (26 Desember 2024) ukuran 1 gram Rp 1.520.000. Pembeli setahun lalu bisa untung 20,94% jika menjual hari ini.

Gelembung Protes PPN 12% Membesar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:11 WIB

Gelembung Protes PPN 12% Membesar

Protes semakin meluas dan datang dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa hingga pemengaruh (influencer)

Kantong Masyarakat Bakal Cekak
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:01 WIB

Kantong Masyarakat Bakal Cekak

Sejumlah kebijakan pajak maupun non pajak diperkirakan akan menekan daya beli terutama masyarakat kelas menengah

INDEKS BERITA

Terpopuler