Transaksi Perbankan Lewat Open Banking Terus Bertumbuh
Oleh:
Dina Mirayanti Hutauruk
Rabu, 14 Oktober 2020 | 07:10 WIB
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank terus mengembangkan penggunaan open banking melalui fitur application programming Interface (API) meski standardisasinya saat ini masih digodok Bank Indonesia (BI). Transaksi lewat API ini rupanya semakin meningkat.
API memungkinkan bank dan fintech membuka data dan informasi keuangan yang terkait dengan transaksi pembayaran dari nasabah secara resiprokal (prinsip kesetaraan). Ada tiga pihak yang akan terlibat implementasi API. Yakni nasabah sebagai pemilik data, bank, dan fintech.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) salah satu yang sudah menerapkan penggunaan API baik untuk kebutuhan sistem internal bank maupun untuk eksternal dari mitra-mitra CIMB Niaga.
Ini Artikel Spesial
Segera berlangganan sekarang untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap.
"Saat ini sudah ada 79 layanan API yang tersedia di portal CIMB Niaga dan ada 19 mitra yang sudah live yang telah kerjasama," kata Lani Darmawan, Direktur Konsumer CIMB Niaga, Selasa (13/10).
Pada September 2020 sudah ada lebih dari 6,7 juta transaksi lewat API. Lani bilang, transaksi tersebut dikenakan biaya flat maupun biaya berbasis persentase.
Saat ini ada beberapa model transaksi dan bisnis yang belum disetujui regulator. Di samping itu, implementasi API ini juga masih menghadapi tantangan karena ada perbedaan dalam jenis layanan dan cara bertransaksi yang ditawarkan oleh mitra maupun bank.
Untuk menjaga keamanan data nasabah, semua input data nasabah yang sensitif dilakukan dan disimpan dalam sistem CIMB Niaga. "Semua transaksi finansial dari rekening nasabah diverifikasi oleh CIMB Niaga menggunakan autentifikasi dua faktor," jelas Lani.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga telah mengimplementasikan API. Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Indra Utoyo, mengatakan, transaksi lewat API sudah cukup besar. "Sudah mencapai Rp 30 triliun dan sudah memberikan pendapatan berbasis komisi yang lumayan bagi BRI," ungkap Indra.
Bank Mandiri juga telah memiliki Mandiri API. Saat diluncurkan pada 14 September 2020 lalu, sudah ada sekkitar 100 calon mitra yang mendaftar.
Direktur Teknologi Informasi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Rico Usthavia Frans mengatakan, potensi mitra e-commerce, startup dan fintech yang bisa digandeng Mandiri API mencapai 2.000. Untuk tahun pertama ini, bank pelat merah ini menargetkan bisa bekerjasama dengan 150 mitra.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Filianingsih Hendarta mengatakan, standardisasi API sudah dalam tahap penyusunan pedoman teknis. Standardisasi API tersebut ditargetkan bisa diimplementasikan pada tahun 2021.