Tren Penurunan Suka Bunga Acuan, Nilai Tukar Rupiah Berpeluang Terus Menguat

Jumat, 19 Juli 2019 | 06:01 WIB
Tren Penurunan Suka Bunga Acuan, Nilai Tukar Rupiah Berpeluang Terus Menguat
[]
Reporter: Anna Suci Perwitasari, Intan Nirmala Sari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan atawa BI 7-day repo rate (BI 7-DRR) berdampak positif terhadap rupiah. Para analis pun optimistis kurs rupiah masih tetap perkasa di sisa tahun ini.

Saat BI menurunkan BI 7-DRR sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%, rupiah tetap perkasa. Di pasar spot, nilai tukar rupiah naik 0,16% menjadi Rp 13.960 per dollar Amerika Serikat (AS).

Ini membuat rupiah menjadi mata uang dengan kenaikan terbesar kedua di Asia. Peringkat pertama diraih won Korea yang naik 0,23% setelah Bank of Korea memangkas suku bunga menjadi 1,5%.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, langkah BI sesuai ekspektasi pasar. Belum lagi, secara fundamental, ekonomi Indonesia cukup baik. Ini didukung tingkat inflasi yang terjaga dan pertumbuhan ekonomi yang sesuai ekspektasi.

Bahkan, David memperkirakan, peluang BI kembali menurunkan suku bunga hingga 50 bps tetap terbuka. Hal tersebut tidak akan membuat rupiah melemah signifikan.

Setali tiga uang, Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro memprediksi penguatan rupiah tetap berlanjut walau bank sentral memangkas BI7-DRR 75 bps lagi. "Pemangkasan suku bunga tidak akan memicu dana asing keluar karena perbedaan suku bunga riil masih cukup tinggi antara obligasi Indonesia dengan negara maju lainnya," kata dia dalam riset, kemarin.

Namun, analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri melihat peluang rupiah melemah dan kembali ke bawah level Rp 14.000 juga terbuka. Apalagi sentimen eksternal masih mengendalikan pergerakan rupiah.

Salah satunya sentimen kebijakan The Federal Reserve. "Pasar masih antisipasi keputusan The Fed yang akan rapat di akhir bulan," kata dia.

Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menambahkan, sentimen penghambat lainnya juga berasal dari perang dagang dan Brexit yang belum ada titik terangnya. Namun Ibrahim yakin, hingga akhir tahun nanti rupiah masih akan bergerak di kisaran Rp 13.890–Rp 14.200 per dollar AS.

Sedangkan David dan Satria melihat dalam jangka panjang, rupiah akan menguat ke kisaran Rp 13.500 dan Rp 13.770 per dollar AS.

Bagikan

Berita Terbaru

Pekerja Bebas Dongkrak Setoran PPh Orang Pribadi
| Senin, 01 Desember 2025 | 09:59 WIB

Pekerja Bebas Dongkrak Setoran PPh Orang Pribadi

Penerimaan pajak penghasilan orang pribadi tercatat melesat 41% mencapai Rp 17,87 triliun           

Mimpi Ekonomi Tumbuh 8% Kian Menjauh
| Senin, 01 Desember 2025 | 09:50 WIB

Mimpi Ekonomi Tumbuh 8% Kian Menjauh

Menurut prediksi super optimistis Bank Indonesia, ekonomi cuma naik maksimal 7,7%                   

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:20 WIB

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan

Dari puluhan emiten yang keluar dari Papan Pemantauan Khusus pada 28 November 2025, hanya segelintir yang didukung narasi kuat.

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:16 WIB

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati

BEI mengumumkan evaluasi indeks Sri-Kehati. Investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk menengok ulang portofolio masi

Bakrie & Brothers (BNBR) Menguasai Jalan Tol Cimanggis Cibitung
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:10 WIB

Bakrie & Brothers (BNBR) Menguasai Jalan Tol Cimanggis Cibitung

BTI mengambil alih piutang SMI dan WTR kepada CCT sehubungan dengan pinjaman dari pemegang saham CCT yang diberikan oleh SMI dan WTR.

Menyuruput Cuan Ekspor Kopi Indonesia
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:00 WIB

Menyuruput Cuan Ekspor Kopi Indonesia

Kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga menjadi salah satu sentimen yang ikut menekan pasar.

Darya-Varia Laboratoria (DVLA) Menambah Ragam Produk
| Senin, 01 Desember 2025 | 07:45 WIB

Darya-Varia Laboratoria (DVLA) Menambah Ragam Produk

Optimalisasi variasi produk di sektor kesehatan menjadi salah satu kunci ketahanan bisnis DVLA ke depan.

Harga Emas Masih dalam Tren Bullish
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harga Emas Masih dalam Tren Bullish

Berdasar Bloomberg, harga emas di pasar spot kembali bergerak di atas US$ 4.200 per ons troi pada akhir pekan lalu.

OJK Kaji Relaksasi Restrukturisasi Kredit Terdampak Banjir Sumatera
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:20 WIB

OJK Kaji Relaksasi Restrukturisasi Kredit Terdampak Banjir Sumatera

Bencana banjir dan longsor  yang terjadi di wilayah Sumatra tentu memberikan dampak terhadap kelancaran angsuran kredit para debitur perbankan.​

Emiten Berharap Bisnis Properti Mendaki di 2026
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:15 WIB

Emiten Berharap Bisnis Properti Mendaki di 2026

Potensi pemangkasan bunga acuan di 2026 diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kinerja emiten properti 

INDEKS BERITA

Terpopuler