UMKM Ramah Lingkungan, Kenapa Tidak?

Kamis, 17 Oktober 2024 | 06:15 WIB
UMKM Ramah Lingkungan, Kenapa Tidak?
[ILUSTRASI. Pengunjung melihat kain batik motif Kaserangan yang dijajakan pada pameran produk UMKM di Kabupaten Serang, Banten, Jumat (11/10/2024). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) per Agustus 2024 sebesar Rp1.474 triliun atau tumbuh 4,42 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan Agustus 2023 yang sebesar Rp1.412 triliun. ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/Spt.]
Delly Ferdian | Aktivis Lingkungan dan Peneliti di Yayasan Madani Berkelanjutan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kecil-kecil cabe rawit, istilah ini tampaknya tepat disematkan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di negeri ini. Bukan tanpa alasan, faktanya UMKM telah menjadi bisnis yang menopang perekonomian Indonesia bahkan menjadi penyelamat dalam menghadapi berbagai rintangan seperti saat Covid-19 melanda.

Sebagai salah satu pelaku UMKM, saya merasa bangga bisa berkontribusi meskipun hanya sedikit dalam mendukung perekonomian negeri ini. Setidaknya, meskipun kecil usaha yang saya jalankan bisa menyerap tenaga kerja untuk mendukung daya beli masyarakat. Begitu pula dengan banyak UMKM lainnya. 

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Bisnis Unggas Bakal Cuan dari Makan Siang Gratis
| Kamis, 17 Oktober 2024 | 07:35 WIB

Bisnis Unggas Bakal Cuan dari Makan Siang Gratis

Diperkirakan ada kenaikan konsumsi daging ayam 0,5 juta ton dan tulur ayam 300.000 ton.

BMAD Terbit, Bisnis Keramik Melejit
| Kamis, 17 Oktober 2024 | 07:35 WIB

BMAD Terbit, Bisnis Keramik Melejit

BMAD bisa mendorong naiknya utilitas industri keramik nasional.

Produsen Teh Botol Sosro Melakukan Aksi Merger
| Kamis, 17 Oktober 2024 | 07:10 WIB

Produsen Teh Botol Sosro Melakukan Aksi Merger

Industri teh siap saji sedang lesu seiring pelemahan daya beli hingga rencana penerapan cukai.

Kepemilikan Asing di SRBI Mencapai Rp 254,57 Triliun
| Kamis, 17 Oktober 2024 | 07:10 WIB

Kepemilikan Asing di SRBI Mencapai Rp 254,57 Triliun

Implementasi primary dealer berpengaruh terhadap transaksi SRBI.

Menambal APBN dengan Pajak Orang Kaya
| Kamis, 17 Oktober 2024 | 07:00 WIB

Menambal APBN dengan Pajak Orang Kaya

Penerapan pajak orang kaya harus dipastikan tidak ada double tax.

Perlambatan Laju Kredit Perbankan Berlanjut
| Kamis, 17 Oktober 2024 | 06:30 WIB

Perlambatan Laju Kredit Perbankan Berlanjut

Kredit perbankan per September 2024 hanya tumbuh sebesar 10,85% 

Genjot Pendapatan Inti dan Non Inti, Rukun Raharja (RAJA) Menggelar Ekspansi
| Kamis, 17 Oktober 2024 | 06:15 WIB

Genjot Pendapatan Inti dan Non Inti, Rukun Raharja (RAJA) Menggelar Ekspansi

PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) telah menyusun rencana strategis dan outlook kinerja sepuluh tahun ke depan. 

UMKM Ramah Lingkungan, Kenapa Tidak?
| Kamis, 17 Oktober 2024 | 06:15 WIB

UMKM Ramah Lingkungan, Kenapa Tidak?

Perlu insentif bagi UMKM yang mulai beralih ke praktik ramah lingkungan.

Kinerja Krakatau Steel (KRAS) Tergencet Baja Impor China
| Kamis, 17 Oktober 2024 | 06:10 WIB

Kinerja Krakatau Steel (KRAS) Tergencet Baja Impor China

Saat ini kinerja perusahaan baja nasional, termasuk KRAS sedang mengalami penurunan.

Geopolitik Global Jadi Tantangan Laju Rupiah
| Kamis, 17 Oktober 2024 | 06:10 WIB

Geopolitik Global Jadi Tantangan Laju Rupiah

Ada potensi penguatan nilai tukar rupiah seiring proyeksi pemangkasan BI-Rate.

INDEKS BERITA

Terpopuler