Upaya Emiten Perbankan Lepas dari Papan Khusus

Sabtu, 06 April 2024 | 05:50 WIB
Upaya Emiten Perbankan Lepas dari Papan Khusus
[ILUSTRASI. Karyawan melintasi papan digital pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (4/4/2024).]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Implementasi papan pemantauan khusus II dengan skema perdagangan full call auction (FCA) menuai pro dan kontra beberapa pekan terakhir. Sejumlah emiten bank yang masuk ke papan tersebut berupaya untuk segera keluar.

Salah satunya Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS). Saham bank ini terus merosot sejak implementasi FCA tersebut. Sepekan terakhir, harga BEKS sudah anjlok 35,29% ke Rp 22. BEKS masuk papan pemantauan khusus karena rata-rata harganya selama enam bulan terakhir di berada di bawah Rp 51 per saham.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Konsolidasi Reasuransi Pelat Merah Rampung Tahun 2028
| Rabu, 02 Juli 2025 | 04:10 WIB

Konsolidasi Reasuransi Pelat Merah Rampung Tahun 2028

Indonesia disebut akan memiliki reasuransi nasional yang besar dan kuat, yang merupakan penggabungan dari tiga perusahaan reasuransi milik negara

Kelesuan Daya Beli dan Konflik Global Menggerus Keyakinan Petinggi Perusahaan
| Rabu, 02 Juli 2025 | 04:01 WIB

Kelesuan Daya Beli dan Konflik Global Menggerus Keyakinan Petinggi Perusahaan

Indeks Keyakinan CEO Indonesia selama kuartal III-2025 melorot mendekati level pandemi Covid-19​ lima tahun lalu.

Erajaya Swasembada (ERAA) Setrum Bisnis Mobil Listrik
| Selasa, 01 Juli 2025 | 22:03 WIB

Erajaya Swasembada (ERAA) Setrum Bisnis Mobil Listrik

Resmi memproduksi model XPeng X9 secara lokal dengan skema CKD di fasilitas baru PT Handal Indonesia Motor (HIM), Purwakarta,

Adu Otot Iran Versus Israel, Berakhir Damai atau Berlanjut?
| Selasa, 01 Juli 2025 | 11:30 WIB

Adu Otot Iran Versus Israel, Berakhir Damai atau Berlanjut?

Kita semua harus berdoa dan berharap perdamaian di Timur Tengah. Perang tidak memberikan solusi apapun.

Prospek Saham-Saham di Indeks LQ45 Lebih Cerah pada Semester II
| Selasa, 01 Juli 2025 | 08:54 WIB

Prospek Saham-Saham di Indeks LQ45 Lebih Cerah pada Semester II

Kinerja saham-saham likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tergabung di Indeks LQ45 cenderung tertekan sepanjang semester pertama 2025 ini. 

Profit 27,66% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (1 Juli 2025)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 08:25 WIB

Profit 27,66% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (1 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (1 Juli 2025) Rp 1.896.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,66% jika menjual hari ini.

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Akan Sideways pada Selasa (1/7)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:20 WIB

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Akan Sideways pada Selasa (1/7)

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,27% ke Rp 16.238 per dolar AS pada Senin (30/6). 

Valas Alternatif dan Emas Bisa Menjadi Pilihan Investasi
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:15 WIB

Valas Alternatif dan Emas Bisa Menjadi Pilihan Investasi

 Memasuki semester II 2025, pelaku pasar perlu mencermati perkembangan geopolitik, kebijakan tarif impor, dan arah suku bunga bank sentral. 

Menggaet Restu RUPSLB, Emiten Prajogo Pangestu Ini Bersiap Menggelar Stock Split
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:10 WIB

Menggaet Restu RUPSLB, Emiten Prajogo Pangestu Ini Bersiap Menggelar Stock Split

Stock split saham pada dasarnya hanya mengubah nominal saham . Jadi, tidak semerta-merta mengubah tren pergerakan harga saham emiten.

Paradoks Indonesia
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:10 WIB

Paradoks Indonesia

Indonesia kaya akan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), tapi gagal menjadi negara maju dan makmur.

INDEKS BERITA

Terpopuler