Usai Pemilu, RALS Tancap Gas Tambah Gerai

Sabtu, 25 Mei 2019 | 06:00 WIB
Usai Pemilu, RALS Tancap Gas Tambah Gerai
[]
Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) berencana membuka empat gerai Ramayana Prime pada semester II nanti. Peritel tersebut sengaja menjadwalkan ekspansi pada paruh kedua tahun ini. Pasalnya mereka memilih wait and see, menunggu momentum yang tepat pasca pemilihan umum.

Namun perlu diketahui, target penambahan empat gerai itu mengacu pada lokasi yang sudah pasti. "Target empat gerai itu yang sudah dapat lokasi, nanti realisasinya bisa saja lebih," ujar Suryanto, Direktur Keuangan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk di Jakarta Jumat (24/5).

Investasi satu gerai Ramayana Prime sekitar Rp 50 miliar-Rp 60 miliar untuk model gerai sewa. Biaya investasi bisa lebih tinggi jika Ramayana Lestari membangun gerai sendiri.

Sepanjang 2019, emiten anggota indeks Kompas100 ini, menyediakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 300 miliar-Rp 400 miliar. Seluruh anggaran berasal dari kas internal. Selain untuk menambah gerai baru, perusahaan ini berencana memanfaatkannya untuk merenovasi gerai.

Sejauh ini, Ramayana Lestari sudah membelanjakan capex sebanyak Rp 100 miliar. Sebagian besar duit itu dipakai untuk mengubah gerai Ramayana reguler menjadi Ramayana Prime.

Kalau penambahan empat gerai tahun ini berjalan mulus, maka Ramayana Lestari bakal mengoperasikan 123 gerai sampai akhir tahun. Tahun lalu, perusahaan ini memiliki 119 gerai di bawah merek Ramayana, Robinson, dan Cahaya. Tambahan gerai baru pada 2018 ada lima.

Melihat momentum

Ekspansi gerai baru adalah strategi Ramayana Lestari mengejar pendapatan Rp 8,9 triliun pada tahun ini, dan target laba tahun berjalan sebesar Rp 650 miliar-Rp 700 miliar. Sebagai perbandingan, pendapatan RALS tahun lalu Rp 5,74 triliun dan laba tahun berjalan Rp 587,11 miliar.

Selain gerai baru, Ramayana Lestari berharap momentum Ramadan dan Lebaran berkontribusi signifikan terhadap kinerja 2019. Mereka memprediksi total penjualan selama momentum tersebut mencapai Rp 3,2 triliun. Perincinnya, Rp 2 triliun penjualan bulan Mei dan Rp 1,2 triliun penjualan bulan Juni.

Andaikata prediksi terpenuhi, berarti capaian penjualan Ramadan dan Lebaran akan berkontribusi 35,96% terhadap total target pendapatan sepanjang tahun ini. "Kalau dibandingkan dengan Ramadan dan Lebaran tahun lalu, target Rp 3,2 triliun itu naik 14%," kata Suryanto.

Dalam setahun, secara historis Ramadan dan Lebaran selalu mendatangkan penjualan tertinggi bagi Ramayana Lestari. Menyusul kemudian kontribusi penjualan saat Natal dan Tahun Baru, serta periode tahun ajaran baru atau back to school

Proyeksi penjualan periode back to school pada Juli 2019 sekitar Rp 567 miliar, sedangkan untuk Natal dan Tahun Baru kurang lebih Rp 900 miliar. Adapun perkiraan penjualan selama semester I-2019 mencapai Rp 5,3 triliun.

Bagi dividen

Sementara itu Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) RALS pada Jumat (24/5) kemarin menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 50 per saham atau total mencapai Rp 337,14 miliar. Mereka akan membagikan dividen untuk 6,72 miliar saham pada tanggal 27 Juni 2019 mendatang.

Alokasi dividen mencuil laba tahun berjalan 2018 yang mencapai Rp 587,11 miliar. Mohammad Iqbal, Komisaris PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk menjelaskan, sisa laba yang tak dibagikan sebagai dividen akan dicatatkan sebagai laba ditahan sebesar Rp 249,96 miliar.

RUPST juga memutuskan perubahan susunan direksi dan komisaris. Keputusan tersebut menyusul pengunduran diri Jane Melinda Tumewa dari jabatan wakil direktur utama. Dia kemudian diangkat menjadi komisaris. Sementara jabatan direksi dan komisaris lain, tak berubah.

Bagikan

Berita Terbaru

Euforia Saham BUMI Efek Akuisisi Bukan Tanpa Konsekuensi, Beban Utang Kembali Bengkak
| Minggu, 16 November 2025 | 15:05 WIB

Euforia Saham BUMI Efek Akuisisi Bukan Tanpa Konsekuensi, Beban Utang Kembali Bengkak

Utang baru yang digali BUMI bisa menimbulkan risiko jika harga batubara tetap lemah dan aset baru belum berproduksi.

Saham BRPT Diprediksi Masih Kuat Melaju, Ditopang Faktor Teknikal dan Fundamental
| Minggu, 16 November 2025 | 13:45 WIB

Saham BRPT Diprediksi Masih Kuat Melaju, Ditopang Faktor Teknikal dan Fundamental

Masuknya BREN ke Indeks MSCI diharapkan berpotensi menarik arus modal asing lebih besar ke emiten Grup Barito.

Melancong ke Luar Negeri Masih Menjadi Primadona
| Minggu, 16 November 2025 | 13:00 WIB

Melancong ke Luar Negeri Masih Menjadi Primadona

Musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi tonggak terakhir untuk mendulang keuntungan bagi bisnis wisata perjalan.

Kinerja Bakal Tertekan Sampai Akhir 2025, tapi Saham SSIA Masih Direkomendasikan Beli
| Minggu, 16 November 2025 | 12:20 WIB

Kinerja Bakal Tertekan Sampai Akhir 2025, tapi Saham SSIA Masih Direkomendasikan Beli

Laba PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) anjlok hingga 97% di 2025 akibat renovasi Hotel Melia Bali.

Lonjakan Saham Properti Happy Hapsoro; BUVA, UANG & MINA, Fundamental atau Euforia?
| Minggu, 16 November 2025 | 11:00 WIB

Lonjakan Saham Properti Happy Hapsoro; BUVA, UANG & MINA, Fundamental atau Euforia?

Saham UANG, BUVA, MINA melonjak karena Happy Hapsoro. Pelajari mana yang punya fundamental kuat dan potensi pertumbuhan nyata.

Strategi Natanael Yuyun Suryadi, Bos SPID :  Mengadopsi Strategi Value Investing
| Minggu, 16 November 2025 | 09:24 WIB

Strategi Natanael Yuyun Suryadi, Bos SPID : Mengadopsi Strategi Value Investing

Natanael mengaku bukan tipe investor yang agresif.  Ia memposisikan dirinya sebagai investor moderat.

Multi Bintang Indonesia (MLBI) Menebar Dividen Interim Rp 400,3 Miliar
| Minggu, 16 November 2025 | 09:11 WIB

Multi Bintang Indonesia (MLBI) Menebar Dividen Interim Rp 400,3 Miliar

Total nilai dividen yang sudah ditentukan ialah Rp 400,33 miliar. Jadi dividen per saham adalah Rp 190.

BUMI Menerbitkan Obligasi Rp 780 Miliar, Simak Penggunaannya
| Minggu, 16 November 2025 | 09:02 WIB

BUMI Menerbitkan Obligasi Rp 780 Miliar, Simak Penggunaannya

Sekitar Rp 340,88 miliar atau A$ 31,47 juta untuk pemenuhan sebagian dari kewajiban pembayaran nilai akuisisi terhadap Jubliee Metals Limited.

Rencanakan Liburan dengan Matang biar Kantong Tak Kering
| Minggu, 16 November 2025 | 09:00 WIB

Rencanakan Liburan dengan Matang biar Kantong Tak Kering

Berlibur jadi kegiatan yang kerap orang lakukan di akhir tahun. Simak cara berlibur biar keuangan tetap sehat.

Ketika Dana Kelolaan Reksadana (AUM) Mencapai All Time High
| Minggu, 16 November 2025 | 08:52 WIB

Ketika Dana Kelolaan Reksadana (AUM) Mencapai All Time High

Pertumbuhan dana kelolaan ini mencerminkan kepercayaan investor yang pulih setelah masa sulit pasca-pandemi.

INDEKS BERITA

Terpopuler