Usai Proses Merge, Harga Ethereum Kembali Menurun

Senin, 19 September 2022 | 04:55 WIB
Usai Proses Merge, Harga Ethereum Kembali Menurun
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga ethereum (ETH) kembali loyo pasca pembaruan jaringan (merge) pada pekan ini. Minggu (18/9), hingga pukul 20.15 WIB, harga koin kripto ethereum turun 18,81% selama seminggu menjadi US$ 1.434,91 per ETH.

Co-founder CryptoWatch dan Pengelola Channel Duit Pintar Christopher Tahir mengatakan, penurunan ETH karena ada investor yang keluar. Ini karena mereka mendapatkan hasil kecil dari staking akibat mekanisme pencetakan token yang barunya. 

"Karena dengan menurunnya pencetakan jumlah ETH, tentunya ini akan berimbas kepada hasil dari staking investor," jelas Tahir. 

Baca Juga: Harga Ethereum Turun Setelah The Merge, Ini Kata Analis

Kalau menurut Trader Tokocrypto Afid Sugiono, penurunan ini hanya aksi ambil untung. Pasalnya sebelumnya banyak investor yang berpikir merge ethereum akan membuat harga naik.  "ETH turun disebabkan market buy the rumor, sell the news," jelas Afid, akhir pekan lalu. 

Afid mengatakan, kenaikan harga ETH tidak bisa seketika terjadi. Kemungkinan besar akan butuh proses yang lama sebelum efek dari the merge ini berdampak positif terhadap harga ethereum, meskipun fundamental ETH sudah sangat baik di konsensus proof-of-stake. 

Selain itu, the merge juga belum akan berpengaruh pada pasar secara keseluruhan dan pergerakan harga koin kripto lainnya. "Pasar kripto masih dalam kondisi bear market karena kondisi makroekonomi yang tidak berpihak pada aset berisiko," ujar Afid. 

Afid memperkirakan, pasar kripto masih akan terus bearish atau sideways dalam beberapa hari ke depan, menunggu rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pekan ini, yang akan menentukan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Harga Bitcoin Terjungkal ke Bawah US$ 20.000, Mata Uang Kripto Ini Melambung Tinggi

Christopher menambahkan, faktor keamanan dana investor di protokol ethereum yang baru ini juga akan menentukan pergerakan harga ETH ke depan. Dia menilai, ETH bisa kembali ke US$ 2.500. 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Pebisnis Terigu Menjajaki Impor Gandum Amerika Serikat
| Kamis, 17 April 2025 | 05:40 WIB

Pebisnis Terigu Menjajaki Impor Gandum Amerika Serikat

Kualitas gandum AS memang lebih kompetitif dibandingkan negara importir gandum lain seperti Australia dan Kanada.

Perlebar Peluang IPO, Chandra Asri (TPIA) Suntik Modal Anak Usaha
| Kamis, 17 April 2025 | 05:35 WIB

Perlebar Peluang IPO, Chandra Asri (TPIA) Suntik Modal Anak Usaha

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) kembali menambah modal anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi (CDI).

Chitose Internasional (CINT) Membidik Penjualan Rp 470 Miliar
| Kamis, 17 April 2025 | 05:15 WIB

Chitose Internasional (CINT) Membidik Penjualan Rp 470 Miliar

Penjualan CINT berasal dari enam segmen, yakni kursi lipat, hotel, banquet & restoran, peralatan kantor, pendidikan, rumah sakit dan lainnya. 

Keluar Dari Bursa, Wajib Buyback Saham
| Kamis, 17 April 2025 | 05:05 WIB

Keluar Dari Bursa, Wajib Buyback Saham

Saat ini baru ada dua emiten yang menyampaikan rencana buyback saham kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Tertekan Biaya Operasional Tinggi
| Kamis, 17 April 2025 | 03:18 WIB

Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Tertekan Biaya Operasional Tinggi

Permintaan masyarakat yang masih lesu dan kenaikan biaya sewa toko membayangi PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)

BBCA Bertahan di Pucuk Market Cap Saat IHSG Bergejolak Hingga Pertengahan April 2025
| Kamis, 17 April 2025 | 03:18 WIB

BBCA Bertahan di Pucuk Market Cap Saat IHSG Bergejolak Hingga Pertengahan April 2025

Rabu (16/4), IHSG melorot 0,65% ke 6.400,05. IHSG menguat 7,24% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG turun 9,60%.​

Mengerek Ekonomi Lewat Tawaran Bisnis Waralaba
| Kamis, 17 April 2025 | 03:17 WIB

Mengerek Ekonomi Lewat Tawaran Bisnis Waralaba

Kemdag menyebut saat ini ada 157pewaralaba lokal dan 154 pewaralaba asing yang terdaftar di Indonesia.

Rupiah Masih Akan Melemah pada Kamis (17/4)
| Kamis, 17 April 2025 | 03:17 WIB

Rupiah Masih Akan Melemah pada Kamis (17/4)

Pelemahan rupiah terjadi di tengah sentimen risk off di pasar ekuitas karena kekhawatiran seputar kebijakan tarif Trump.

Lautan Luas (LTLS) Meramu Aneka Strategi Bisnis
| Kamis, 17 April 2025 | 03:17 WIB

Lautan Luas (LTLS) Meramu Aneka Strategi Bisnis

LTLS menyiapkan alokasi dana belanja modal sebesar Rp 200 miliar untuk berbagai rencana bisnis di tahun ini.

Daya Beli Lesu, Kredit Konsumsi Melambat
| Kamis, 17 April 2025 | 03:17 WIB

Daya Beli Lesu, Kredit Konsumsi Melambat

Daya beli masyarakat belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan, tercermin dari perlambatan penyaluran kredit konsumsi ​

INDEKS BERITA

Terpopuler