Usai Stock Split Saham UNVR Melemah, Simak Prospek dan Rekomendasinya

Rabu, 29 Januari 2020 | 06:50 WIB
Usai Stock Split Saham UNVR Melemah, Simak Prospek dan Rekomendasinya
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengawali 2020 dengan memecah nilai nominal saham alias stock split.

Meski begitu, alih-alih melejit, pergerakan harga dan volume perdagangan saham emiten ini masih belum membaik.

Analis Indo Premier Sekuritas Kevie Aditya dan Elbert Setiadharma dalam risetnya menuliskan, pihaknya sudah mengantisipasi efek aksi korporasi tersebut tidak akan besar terhadap harga saham dan volume transaksi harian.

Secara year to date sampai Selasa (28/1), harga saham UNVR turun 1,79% jadi Rp 8.250 per saham.

"Belajar dari stock split PT HM Sampoerna Tbk pada 2016, kami melihat aksi korporasi tersebut akan berdampak terbatas," tulis Kevie.

Volume transaksi di pasar saham awal tahun ini memang masih sepi. Ini menjadi penyebab saham UNVR tak banyak bergerak.

Baca Juga: Saham UNVR malah turun ketika pertama kali diperdagangkan di pasar tunai, kenapa?

Apalagi banyak sentimen negatif yang membebani pergerakan harga saham.

Menurut analis BNI Sekuritas William Siregar, saham UNVR juga tertekan kondisi makroekonomi yang tidak mendukung sektor konsumsi.

Apalagi pemerintah berencana menaikkan sejumlah tarif tahun ini.

"Pemerintah berencana menaikkan tarif tol, iuran BPJS Kesehatan sudah naik hingga ada potensi pemerintah menaikkan harga gas elpiji 3 kilogram (kg)," ujar dia.

Kondisi ini membuat beban masyarakat bertambah dan bisa mengurangi belanja.

Terdampak komoditas

Tak hanya itu, tren kenaikan harga komoditas minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO), gandum dan gula bakal memberi tekanan bagi UNVR.

"Kondisi tersebut akan berdampak cukup sistemik bagi kinerja perusahaan konsumsi, termasuk UNVR," kata William, Selasa (28/1).

Analis JP Morgan Benny Kurniawan dalam riset yang dirilis 27 Januari 2020 menjelaskan, efek kenaikan harga CPO dan royalti dari induk bakal menurunkan margin laba. Tapi Benny menyukai model bisnis Unilever.

"Perusahaan ini memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat atas tren saat ini," ujar Benny.

Ini terbukti dari peluncuran produk baru yang cukup sukses diterima pasar.

Dia juga menyebut, UNVR telah menciptakan portofolio yang kuat di seluruh kategori dan segmen pendapatan.

Baca Juga: Ditransaksikan di harga baru, saham Unilever (UNVR) naik lebih dari 2%

"Kami percaya UNVR memiliki cakupan produk dan portofolio merek yang cukup luas," ujar Benny.

Selain itu, potensi buyback saham dari induk juga akan menjadi sumber pengerek harga UNVR ke depan.

Meski begitu, JP Morgan masih memasang rekomendasi netral bagi UNVR, karena potensi perlambatan konsumsi di 2020.

Benny pasang target harga UNVR di Rp 8.700.

William merekomendasikan hold dengan target Rp 8.300.

Mimi Halimin, analis Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan trading buy dengan target harga Rp 9.640.

Bagikan

Berita Terbaru

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 09:00 WIB

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana

Tahun 2024, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meraih rating ESG lebih baik. Namun awal tahun ini, PGN terseret kasus dugaan korupsi. 

 
Nakhoda Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 06:10 WIB

Nakhoda Danantara

​Pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) terus menjadi sorotan publik. Kenapa?

Sektor Teknologi Naik 20% Saat IHSG Hanya Naik 2,5% Sepekan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 06:00 WIB

Sektor Teknologi Naik 20% Saat IHSG Hanya Naik 2,5% Sepekan

Pada periode 17-21 Februari 2025, IHSG mengakumulasi kenaikan 2,48% dan ditutup pada 6.803 di perdagangan terakhir.

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri di Belakang Rumah
| Minggu, 23 Februari 2025 | 05:35 WIB

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri di Belakang Rumah

Tren memelihara ayam di rumah kian digemari. Proses pemeliharaan yang mudah membuat banyak orang keranjingan melakukannya

Mencari Jalan Menuju Akses Internet Rumah dan Murah
| Minggu, 23 Februari 2025 | 05:30 WIB

Mencari Jalan Menuju Akses Internet Rumah dan Murah

Pemerintah akan melelang frekuensi 1,4 GHz untuk memperluas akses internet ke rumah-rumah dengan tarif murah Rp 100.000

 
Bullion Bank Meluncur 26 Februari, Begini Peluang Bisnis Emas di Indonesia
| Jumat, 21 Februari 2025 | 18:53 WIB

Bullion Bank Meluncur 26 Februari, Begini Peluang Bisnis Emas di Indonesia

Presiden  akan meresmikanbullion bank 26 Februari 2025. BSI dan anak usaha BRI Pegadaian  kantongi izin . Begini peluang bisnis emas di Indonesia

Harga Saham INTP Anjlok Terus Sejak Akhir 2024, Investor Asing Banyak yang Nyangkut
| Jumat, 21 Februari 2025 | 17:46 WIB

Harga Saham INTP Anjlok Terus Sejak Akhir 2024, Investor Asing Banyak yang Nyangkut

Industri semen di kuartal I-2025 akan dihadapi dengan persoalan cuaca, belanja konstruksi yang rendah di awal tahun, dan banyaknya hari libur.

Kabar Royalti Nikel Naik Jadi 15%, Laba ANTM, INCO, Hingga MBMA bisa Tergerus Lumayan
| Jumat, 21 Februari 2025 | 11:47 WIB

Kabar Royalti Nikel Naik Jadi 15%, Laba ANTM, INCO, Hingga MBMA bisa Tergerus Lumayan

Penurunan laba dari penjualan bijih nikel emiten diprediksi bisa mencapai hingga 9% jika tarif royalti dinaikkan.

Terbitkan SBN untuk Sokong 3 Juta Rumah
| Jumat, 21 Februari 2025 | 08:53 WIB

Terbitkan SBN untuk Sokong 3 Juta Rumah

Hal ini diputuskan dalam rapat Kemkeu dengan Kementerian Perumahan dan Permukiman, Kementerian BUMN, Bank Indonesia, dan Komisi XI DPR

Awas! Rasio Utang Pemerintah Merambat Naik
| Jumat, 21 Februari 2025 | 08:44 WIB

Awas! Rasio Utang Pemerintah Merambat Naik

Rasio utang pemerintah tahun 2024 naik menjadi 39,67% PDB, setara dengan rasio utang saat awal Covid 2020

INDEKS BERITA

Terpopuler