Valas Negara Eksportir Energi Tangguh Hadapi Resesi

Kamis, 21 Juli 2022 | 04:15 WIB
Valas Negara Eksportir Energi Tangguh Hadapi Resesi
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kekhawatiran terjadinya resesi berdampak pada potensi penurunan permintaan komoditas. Efek kondisi tersebut, mata uang negara produsen dan eksportir komoditas juga akan ikut tertekan.

Permintaan komoditas pada umumnya akan turun, kecuali komoditas energi. Oleh karena itu, mata uang komoditas seperti AUD dan CAD masih cukup punya pertahanan bagus terhadap mata uang lain selain dollar Amerika Serikat (dollar AS). Baik Australia maupun Kanada, merupakan eksportir komoditas energi terbesar.

Dollar AS memang masih menjadi mata uang yang paling perkasa sepanjang tahun ini. "Walau mata uang CAD dan AUD relatif lebih bisa bertahan terhadap penguatan USD dibandingkan GBP dan EUR, namun untuk sementara saya melihat belum saatnya berinvestasi di mata uang komoditas," tutur Lukman Leong Analis DCFX Futures, kemarin (20/7).

Baca Juga: Di Tengah Proyeksi Kenaikan Suku Bunga BI, Bank Tawarkan Bunga Deposito Lebih tinggi

Sejak awal tahun hingga kini, year to date (ytd), pairing USD/CAD naik 2,11% ke  1,2895 dan pasangan AUD/USD turun 5% ke posisi 0,689. Kata Lukman, saat ini tidak ada mata uang utama dunia, yang mampu menguat terhadap dollar AS.

Lukman memprediksi, mata uang komoditas akan kembali menguat pada awal tahun 2023 dengan harapan bank sentral dunia, terutama The Fed, mulai melunak. "Serta mungkin membalikkan arah kebijakan moneter karena inflasi sudah menurun dan ekonomi sudah mencapai tingkat resesi dan akan rebound. Untuk saat ini, dollar AS akan menguat paling tidak hingga akhir 2022," ucap Lukman. 

Sentimen yang mendukung pergerakan mata uang komoditas berasal dari penurunan inflasi sehingga bank sentral dapat fokus pada pertumbuhan ekonomi. Sementara, sentimen yang dapat melemahkan mata uang komoditas adalah resesi. Semisal dollar Australia karena efek batubara dan CAD yang terimbas kenaikan harga gas dan minyak mentah.

Dollar Singapura, euro, dan poundsterling akan tertekan inflasi tinggi dan prospek resesi global. Yen juga masih melemah, karena bank sentral Jepang mempertahankan stimulus.  Lukman memproyeksikan pairing AUD/USD di akhir tahun US$ 0,6700 dan USD/CAD di US$ 1,3300.

Baca Juga: Menanti Hasil RDG BI, Rupiah Diramal Bergerak dalam Kisaran Sempit pada Rabu (20/7)

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 30,14% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kian Menguat (22 Mei 2025)
| Kamis, 22 Mei 2025 | 09:24 WIB

Profit 30,14% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kian Menguat (22 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (22 Mei 2025) 1 gram Rp 1.923.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 30,14% jika menjual hari ini.

Akumulasi Tanpa Henti ADRO Atas Saham ADMR, Rutin Dilakukan Sejak Februari 2025
| Kamis, 22 Mei 2025 | 09:24 WIB

Akumulasi Tanpa Henti ADRO Atas Saham ADMR, Rutin Dilakukan Sejak Februari 2025

Pada Mei 2025 berjalan, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) setidaknya sudah lima kali memborong saham ADMR.

SSSG ACES Melambat di Empat Bulan Pertama 2025, Simak Cara Manajemen Jaga Kinerja
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:28 WIB

SSSG ACES Melambat di Empat Bulan Pertama 2025, Simak Cara Manajemen Jaga Kinerja

Sepanjang 2025 ACES berencana membuka 25 toko - 30 toko baru dengan alokasi belanja modal sebesar Rp 250 miliar - Rp 300 miliar.

ANJT Mengantongi Fasilitas Kredit dari Dua Bank Sebesar Rp 3,6 Triliun
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:20 WIB

ANJT Mengantongi Fasilitas Kredit dari Dua Bank Sebesar Rp 3,6 Triliun

Usai berganti pengendali, emiten perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mengantongi fasilitas kredit jumbo dari perbankan. 

Pemangkasan Suku Bunga Berdampak Jangka Pendek ke Pasar Saham
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:17 WIB

Pemangkasan Suku Bunga Berdampak Jangka Pendek ke Pasar Saham

Saham keuangan, properti hingga otomotif diuntungkan pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (Bi rate) 

Genjot Produksi Energi, Emiten Migas Bisa Lebih Ngegas
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:14 WIB

Genjot Produksi Energi, Emiten Migas Bisa Lebih Ngegas

Upaya pemerintah meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) demi swasembada energi membawa angin segar bagi emiten migas

Harga Saham Melambung, BEI Mensuspensi Saham COCO
| Kamis, 22 Mei 2025 | 08:00 WIB

Harga Saham Melambung, BEI Mensuspensi Saham COCO

Suspensi saham COCO juga sebagai bagian dari mekanisme cooling down yang bertujuan melindungi investor.

Koin Alternatif Terangkat Sentimen Pemangkasan Bunga
| Kamis, 22 Mei 2025 | 07:33 WIB

Koin Alternatif Terangkat Sentimen Pemangkasan Bunga

Kinerja aset kripto terangkat seiring ketidakpastian ekonomi global yang mereda dan ekspektasi pemangkasan suku bunga.

Bisnis Astra International Tbk (ASII) Masih Terkendala Permintaan Lesu
| Kamis, 22 Mei 2025 | 07:10 WIB

Bisnis Astra International Tbk (ASII) Masih Terkendala Permintaan Lesu

Diversifikasi bisnis PT Astra International Tbk (ASII) yang cukup tangguh menjadi penahan penurunan kinerja

Penerima Program MBG Baru Sekitar 4 Juta Orang
| Kamis, 22 Mei 2025 | 06:15 WIB

Penerima Program MBG Baru Sekitar 4 Juta Orang

Target penerima program makan bergizi gratis atau MBG untuk tahun ini adalah mencapai 82,9 juta penerima.

INDEKS BERITA

Terpopuler