Vale Indonesia (INCO) Mengejar Target Produksi Nikel

Senin, 31 Oktober 2022 | 04:35 WIB
Vale Indonesia (INCO) Mengejar Target Produksi Nikel
[]
Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) akan mengoptimalkan produksi nikel dalam matte di kuartal keempat 2022. Apalagi proses pengerjaan ulang tanur 4 milik INCO telah rampung pada Juni 2022.

Produksi INCO tercatat naik di periode kuartal III-2022. INCO telah memproduksi 17.513 metrik ton nikel dalam matte pada triwulan ketiga tahun 2022. Volume produksi INCO di periode ini 39% lebih tinggi dibandingkan dengan volume produksi yang direalisasikan pada triwulan kedua 2022. Pada periode tersebut produksi INCO hanya sebesar 12.567 metrik ton.

Kenaikan produksi ini disebabkan selesainya pembangunan kembali tanur 4 pada Juni 2022. Di saat sama, INCO berhasil meningkatkan kapasitas tanur 4 pada kuartal kedua 2022. Sebagai gambaran, INCO memasang target produksi 65.000 ton nikel matte di sepanjang tahun ini. 

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) Optimalkan Produksi di Kuartal Keempat

Meski akan mengoptimalkan produksi di kuartal keempat, Chief Financial Officer Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan ada beberapa tantangan bagi INCO untuk bisa mencapai target produksi di tahun 2022. Irmanto tidak merinci lebih jelas terkait proyeksi produksi tahun depan. 

Yang jelas, produksi nikel INCO tahun depan akan lebih tinggi dibanding 2022 dengan kembalinya operasional tanur 4. "Namun, perlu dilihat kadar nikel dari tambang kami dan juga jadwal pemeliharaan sepanjang tahun," kata dia ke KONTAN, Jumat (28/10)

Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan dalam risetnya menuliskan, ia juga meyakini puncak pertumbuhan produksi nikel matte INCO di tahun ini akan terjadi selama kuartal ketiga 2022. Dengan target produksi yang tidak berubah, dia mempertahankan proyeksi kinerja keuangan INCO pada tahun ini.

Namun Hasan memperkirakan harga nikel akan terus menurun seiring surplus pasokan nikel, imbas dari tambahan kapasitas smelter nikel sekitar 180.000 ton tahun ini. Dengan demikian, Hasan melihat adanya penurunan margin di paruh kedua 2022. Namun dia tetap merekomendasikan beli INCO dengan target harga Rp 7.600 per saham.

Baca Juga: Rebuild Tanur 4 Rampung, Produksi Nikel Vale Indonesia (INCO) Bakal Lebih Ngegas

 

Bagikan

Berita Terbaru

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau

Pada hari perdagangan perdananya, DKHH menyentuh auto reject atas (ARA) usai melesat 34,85% ke level Rp 178, dari harga IPO di Rp 132 per saham.

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh

Heboh daftar iris bisa mendapatkang uang, ini sebenarnya tujuan kehadiran teknologi proof of human. Yuk simak

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi
| Minggu, 11 Mei 2025 | 13:00 WIB

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi

Sektor manufaktur dan energi menjadi roda penggerak bagi pertumbuhan kredit perbankan di kuartal pertama ini. 

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT
| Minggu, 11 Mei 2025 | 10:00 WIB

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT

Per Maret 2025 jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 13,71 juta, bertambah dibandingkan dengan Februari sebanyak 13,31 juta.

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 09:12 WIB

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian

Besaran dana IPO yang berhasil dihimpun sejak awal tahun sampai dengan 8 Mei 2025 sudah mencapai Rp 7 triliun.

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:53 WIB

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (11 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,31% jika menjual hari ini.

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:20 WIB

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya

PTPP tidak dalam kondisi likuiditas yang seret. Aset lancarnya masih mencukupi untuk digunakan memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya.

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 06:00 WIB

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian

Membuka relasi menjadi salah satu kunci sukses sebagai seorang sineas. Agar relasi terjalin, bergabung di komunitas adal

 
Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara
| Minggu, 11 Mei 2025 | 05:10 WIB

Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara

Kondang sebagai penambang batubara tak menyurutkan semangat PT Indika Energy Tbk (INDY) transisi ke bisnis yang rendah karbon. 

 
Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena
| Minggu, 11 Mei 2025 | 04:50 WIB

Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena

Kelar garap sepeda motor listrik, Polytron merambah pasar mobil listrik dengan target penjualan yang aduhai.

INDEKS BERITA

Terpopuler