Vanda Laura Jadi Presdir Perempuan Pertama Urus SPBU

Sabtu, 23 Agustus 2025 | 09:45 WIB
Vanda Laura Jadi Presdir Perempuan Pertama Urus SPBU
[ILUSTRASI. Presiden Direktur bp-AKR Vanda Laura.]
Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perempuan energik berambut pendek ini memulai pekerjaannya dari sebuah dapur asrama mahasiswa di Colorado, Amerika Serikat (AS). Lahir di Jakarta, masa kecil dan remajanya, dia habiskan di Ibu Kota. Di usia remaja, rasa ingin tahu dan keinginan mencoba hal baru, membawanya ke program pertukaran pelajar di AS.

Vanda menyelesaikan SMA di Texas, lalu kuliah di Colorado State University, mengambil jurusan Computer Information Systems. Pilihan itu bukan tanpa alasan. Si akhir 1990-an, industri teknologi informasi tengah booming di AS.

"Saya pikir, ini bidang yang menjanjikan, unik, dan jarang ditekuni perempuan Indonesia saat itu," katanya kepada KONTAN beberapa waktu lalu.

Namun, krisis moneter 1998 mengubah segalanya. Vanda yang hidup jauh dari keluarga tak punya pilihan selain bekerja sambil kuliah. Pekerjaan pertamanya di dapur asrama, membersihkan sayuran pada suhu minus 5-10 derajat Celcius. Meski berat, ini menempanya secara mental.

Setelah lulus kuliah, Vanda bekerja di kampus sebagai laboratory director untuk mengelola fasilitas komputer. Tapi, ketika pulang ke Tanah Air pada awal 2000-an, ia menemukan, dunia IT masih memandang sebelah mata tenaga kerja perempuan. Ia pun mencoba peruntungan dengan melamar program management trainee di sebuah perusahaan fast moving consumer goods (FMCG),  British American Tobacco  pada Oktober 2003.

Niatnya masuk divisi IT, tetapi justru ditempatkan di marketing. Meski begitu, peralihan dari dunia, yang menurut Vanda, 1+1=2 ke kreatif marketing, membuatnya menemukan passion baru. Selama dua tahun, dia belajar langsung dari lapangan dengan menganalisis pasar, memahami konsumen, dan mengembangkan brand. Prinsipnya saat itu jelas. Usia 20-an adalah waktu untuk mencari pengalaman seluas mungkin.

Selanjutnya, Vanda bergabung dengan Danone Aqua sebagai brand manager selama dua tahun. Lantas, pindah ke Sony Ericsson untuk mengelola kategori ponsel di Indonesia. Di sini, ia kembali bersentuhan dengan dunia teknologi, menangani pengembangan produk hingga fitur yang disesuaikan dengan kebiasaan pasar lokal, seperti nada dering yang bisa dikustomisasi.

Pengalaman di China

Pada 2009, Vanda masuk ke industri energi bersama Shell. Selama 12 tahun, ia memegang berbagai posisi di Indonesia dan luar negeri, termasuk brand & communications manager, penugasan di China, dan peran global pada divisi marine dan mobility.

Pengalamannya di China menjadi salah satu yang paling berkesan. Vanda melihat, teknologi dan inovasi merasuk ke kehidupan sehari-hari, dari pembayaran digital hingga pemesanan bahan makanan lewat ponsel, fenomena yang baru populer di banyak negara bertahun-tahun kemudian.

"Di sana (China), kata impossible itu tak ada. Semuanya mungkin," ungkapnya.

Di 2021, setelah lebih dari satu dekade di Shell, Vanda mendapat tawaran dari BP-AKR. Ia bergabung sebagai marketing director pada November 2021. Hanya 1,5 tahun, kemudian dipercaya memimpin BP-AKR sebagai presiden direktur.

Saat mengambil tongkat estafet, ia mengantongi mandat besar: ekspansi, pertumbuhan, dan peningkatan profitabilitas. Jumlah SPBU BP-AKR di Indonesia melonjak dari 35 unit menjadi 70 unit di bawah kepemimpinannya.

Tapi, "Kami sudah melihat angka seratus (unit) sudah di depan mata," sebut Vanda.

Strateginya mencakup pengembangan layanan non-bahan bakar untuk menjadikan SPBU sebagai destinasi mobilitas terintegrasi. Di beberapa lokasi, SPBU BP-AKR dilengkapi kafe, minimarket, laundry, bengkel ringan, hingga fasilitas penukaran baterai motor listrik dan pengisian daya kendaraan listrik menggandeng PLN.

Vanda merilis produk baru, seperti BP Ultimate dan diesel rendah sulfur 10 ppm, mendukung target emisi Euro 4.

Bagi Vanda, kepemimpinan bertumpu pada tiga pilar: strategi, inovasi, dan integritas. Ia pun percaya, karier tak selalu linear. Pengalamannya melompat dari IT ke marketing, dari FMCG ke consumer electronics, lalu ke industri energi, membentuk kemampuan adaptasi dan daya tahan.

Pesannya sederhana tapi kuat: Punya rasa ingin tahu besar, mau belajar, dan mental yang kuat. Itu modal berharga untuk berkembang.              

Selanjutnya: Kucuran Kredit dari Perbankan ke Segmen UMKM Semakin Mampet

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

Menjalankan Amanah Serta Mengemban Tanggungjawab
| Sabtu, 13 September 2025 | 15:25 WIB

Menjalankan Amanah Serta Mengemban Tanggungjawab

Mengintip perjalanan karier Imam Teguh Saptono hingga menjadi Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia

Berkali-Kali Terpilih MenJadi Pemimpin di Situasi Genting
| Sabtu, 13 September 2025 | 13:20 WIB

Berkali-Kali Terpilih MenJadi Pemimpin di Situasi Genting

Sukatmo Padmosukarso sukses meniti karier di industri keuangan dan tenar sebagai arsitek transformasi

Dari Mimpi Bekerja di Tempat Mentereng Hingga Jadi Pemimpin di Kantor Besar
| Sabtu, 13 September 2025 | 11:14 WIB

Dari Mimpi Bekerja di Tempat Mentereng Hingga Jadi Pemimpin di Kantor Besar

Mengikuti jalan panjang Mira Wibowo hingga mencapai puncak kepemimpinan di PT Indodana Multi Finance

Bidik Pertumbuhan Kinerja 20%, SMIL Genjot Bisnis Forklift Listrik
| Sabtu, 13 September 2025 | 09:31 WIB

Bidik Pertumbuhan Kinerja 20%, SMIL Genjot Bisnis Forklift Listrik

Pada 2029 diharapkan 3 dari 4 forklift milik PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) akan menggunakan teknologi listrik.

Saat Bisnis Masih Lesu, Dana Jumbo Rp 200 Triliun Mengalir
| Sabtu, 13 September 2025 | 08:43 WIB

Saat Bisnis Masih Lesu, Dana Jumbo Rp 200 Triliun Mengalir

Menakar efek pengucuran dana pemerintah senilai Rp 200 triliun ke pasar saham domestik. Sektor mana paling terdampak positif?

Intip Racikan Reksadana Saham Jawara Bulan Agustus
| Sabtu, 13 September 2025 | 08:36 WIB

Intip Racikan Reksadana Saham Jawara Bulan Agustus

Hingga akhir Agustus 2025, reksadana saham mencetak return tertinggi dibandingkan produk reksadana lain, yakni 2,85% secara bulanan.

Kawasan Industri Jadi Salah Satu Motor Pendapatan AKRA
| Sabtu, 13 September 2025 | 08:16 WIB

Kawasan Industri Jadi Salah Satu Motor Pendapatan AKRA

Kawasan industri JIIPE di Gresik, Jawa Timur mulai memberikan kontribusi signifikan untuk PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)

Danantara Harus Transparan, Berkaca Krisis Pertamina 1975 yang Nyaris Bangkrutkan RI
| Sabtu, 13 September 2025 | 07:58 WIB

Danantara Harus Transparan, Berkaca Krisis Pertamina 1975 yang Nyaris Bangkrutkan RI

Pertamina hingga tahun 1975 bak kerajaan pribadi, tidak ada transparansi, tidak mempublikasikan neraca keuangan, utang menggunung.

 Kinerja Pembiayaan Modal Kerja Multifinance Tampil Menawan
| Sabtu, 13 September 2025 | 07:20 WIB

Kinerja Pembiayaan Modal Kerja Multifinance Tampil Menawan

Pembiayaan modal kerja tampil sebagai motor penggerak utama pertumbuhan piutang, meski kecepatan ekspansi industri secara keseluruhan menurun.​

Jangan Lupakan Dapur
| Sabtu, 13 September 2025 | 07:05 WIB

Jangan Lupakan Dapur

Gejolak pangan dari sisi harga dan pasokan bisa mendorong masyarakat menggulung lengan baju menuntut perhatian lebih nyata.

INDEKS BERITA

Terpopuler