Volkswagen Berambisi Mengandakan Penjualan Mobil Listrik di China

Selasa, 11 Januari 2022 | 18:25 WIB
Volkswagen Berambisi Mengandakan Penjualan Mobil Listrik di China
[ILUSTRASI. Volkswagen ID. Life dipamerkan saat Munich Motor Show IAA Mobility 2021 di Munich, Jerman, 6 September 2021. REUTERS/Wolfgang Rattay]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Volkswagen AG menyatakan ambisinya untuk menggandakan penjualan kendaraan listrik baterai di pasar China sepanjang tahun ini. Namun Volkswagen mengakui, upaya terbaiknya untuk mencapai tujuan itu bisa terhambat oleh kekurangan pasokan semikonduktor di pasar global.

Lini produk yang mengusung merek ID series, merupakan andalan Vokswagen untuk bertarung di pasar electric vehicle (EV) di China. ID Series diproduksi oleh unit usaha Volkswagen berpatungan dengan dua perusahaan otomotif China, yaitu SAIC Motor dan FAW Group.

Produsen mobil Jerman itu menjual 70.625 unit kendaraan listrik ID Series di China tahun lalu, lebih rendah dari target yang dipasangnya, yaitu kisaran 80.000 hingga 100.000 unit mobil. Realisasi penjualan lebih rendah dari target akibat dampak dari wabah Covid-19 regional serta pasokan semikonduktor yang tersendat.

Baca Juga: CEO AirAsia Optimistis, Perjalanan Internasional akan Tetap Tumbuh di Tengah Omicron  

Kepala Volkswagen di China Stephan Wollenstein mengatakan pada briefing di Beijing bahwa perusahaannya masih berniat meningkatkan penjualan hingga dua kali lipat. Namun upaya mencapai tujuan itu di saat ini tidak didukung oleh pasokan semikonduktor.

Penjualan grup Volkswagen secara keseluruhan, yang mencakup mereknya sendiri bersama dengan merek-merek lain yang dimilikinya, seperti Audi, Lamborghini dan Porsche, mencapai 3,3 juta mobil di pasar China sepanjang tahun lalu. Angka itu turun 14% dari tahun sebelumnya, kata Wollenstein.

Perusahaan menargetkan untuk meningkatkan penjualan di tahun ini sekitar 15% atau sekitar 500.000 unit. Namun, lagi-lagi, upaya mencapai target itu masih dibatasi oleh situasi pasokan chip.

Defisit pasokan chip, yang digunakan dalam segala hal mulai sensor rem, power steering hingga sistem hiburan, merupakan alasan pembuat mobil di seluruh dunia memangkas atau menangguhkan produksinya. Situasi ini mendorong harga kendaraan baru dan bekas di tengah permintaan yang kuat dari konsumen.

Baca Juga: WHO: Akhir Pandemi Sudah di Depan Mata, Dunia akan Hadapi Masa Sulit 3 Bulan ke Depan

Sementara pasar EV China melihat pertumbuhan yang sangat kuat. Sebagian besar pembuat mobil asing tertinggal dari perusahaan lokal dalam merancang mobil pintar yang menarik.

Pasar sekarang didominasi oleh merek Cina, dipimpin oleh BYD dan Wuling - bagian dari grup GM tetapi merek lokal. Sementara Tesla peringkat sebagai No.3, itu adalah satu-satunya merek asing di antara 10 besar.

“Anda tidak melihat Volkswagen. Pemain seperti Volkswagen, GM, dan Toyota telah tertinggal jauh dalam perlombaan EV pintar China,” kata Bill Russo, kepala konsultan Automobility di Shanghai.

Sekitar 15% dari semua mobil penumpang yang dibeli di China tahun lalu hingga November adalah mobil listrik baterai atau hibrida listrik plug-in, menurut Russo. Pada bulan November saja, penjualan mobil listrik menyumbang 21% dari keseluruhan penjualan mobil penumpang China.

Bagikan

Berita Terbaru

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar

Emiten yang berafiliasi dengan pengusaha Happy Hapsoro ini mengambil alih PT Bukit Permai Properti, anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:29 WIB

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah

Tekanan kehati-hatian datang dari pergerakan rupiah yang melemah ke Rp16.685 per dolar AS di pasar spot pada saat indeks dolar AS melemah. 

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:25 WIB

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed

Penawaran umum perdana saham (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) kelebihan permintaan atau oversubscribed 318,69 kali.

Ada Produk ETF Emas, Pasar Modal Syariah Semakin Bernas
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:17 WIB

Ada Produk ETF Emas, Pasar Modal Syariah Semakin Bernas

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah investor pasar modal syariah mencapai 211.596 per November 2025, meningkat 24,9% secara tahunan.

Cilacap Samudera Fishing (ASHA) Melirik Diversifikasi Pasar Ekspor
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:10 WIB

Cilacap Samudera Fishing (ASHA) Melirik Diversifikasi Pasar Ekspor

 Di sisi lain, ASHA melihat peluang untuk memperkuat brand di pasar domestik seiring meningkatnya konsumsi seafood modern di Indonesia.

Emiten Menggelar Buyback Agar Saham Tetap Menawan
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:09 WIB

Emiten Menggelar Buyback Agar Saham Tetap Menawan

Aksi buyback saham masih semarak dilakukan emiten jelang tutup tahun 2025. Aksi korporasi ini dilakukan untuk memoles kinerja saham.

Rupiah Menanti Kebijakan BI di Rabu (17/12)
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB

Rupiah Menanti Kebijakan BI di Rabu (17/12)

Pelemahan rupiah dipengaruhi penguatan indeks dolar AS di tengah fokus pasar terhadap data ekonomi AS

Cerestar Indonesia (TRGU) Menambah Kapasitas Produksi
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB

Cerestar Indonesia (TRGU) Menambah Kapasitas Produksi

TRGU akan meluncurkan beberapa produk anyar di segmen tepung terigu dan sejumlah produk turunan lainnya untuk 2026

Berburu Cuan di Akhir Tahun, IPO SUPA Oversubscribed Hingga 318,69 Kali
| Rabu, 17 Desember 2025 | 06:52 WIB

Berburu Cuan di Akhir Tahun, IPO SUPA Oversubscribed Hingga 318,69 Kali

Ia berharap, oversubscribed yang tinggi pada IPO Superbank memberikan dampak positif ke likuiditas perdagangan saham SUPA setelah pencatatan. 

Tata Kelola Minyakita Berubah, BUMN Mendistribusikan 35%
| Rabu, 17 Desember 2025 | 06:50 WIB

Tata Kelola Minyakita Berubah, BUMN Mendistribusikan 35%

Kemendag yakinefisiensi dalam pendistribusian Minyakita akan lebih mendorong pembentukan harga sesuai ketentuan HET Minyakita

INDEKS BERITA

Terpopuler