Wall Street Menanti Saham Perumahan di AS Berlari

Senin, 11 Maret 2019 | 06:02 WIB
Wall Street Menanti Saham Perumahan di AS Berlari
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Laju pertumbuhan ekonomi merupakan penentu utama arah saham-saham emiten perumahan di Amerika Serikat (AS). Seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, harga saham-saham perumahan menanjak menjelang musim semi.

Kebijakan pelonggaran yang berujung ke bunga kredit yang lebih rendah akan mencerahkan prospek industri perumahan. Namun, arah saham perumahan bisa berbalik jika muncul pertanda kelesuan ekonomi AS masih bertahan.

PHLX Housing Index sepanjang tahun ini telah menguat 16,3% lebih rendah dibandingkan penguatan yang dicetak indeks acuan S&P 500 yang mencapai 9% di periode yang sama. Saham-saham sektor perumahan cenderung naik selama akhir musim gugur hingga awal musim semi, mengantisipasi puncak masa penjualan.

Sejak 2002, rata-rata kenaikan PHLX Housing Index selama akhir Oktober dan akhir April mencapai 7,1%. Di luar periode tersebut, indeks cenderung merosot dengan rata-rata penurunan sebesar 3,8% di periode yang sama.

Namun tahun ini, indeks mengalami penurunan lebih tajam di luar masa sibuk, mencapai 15,7%. Bandingkan dengan penurunan S&P 500 di periode sama yang sebesar 14%. Kendati mencatat penurunan sebesar itu, namun analis menilai saham perumahan cenderung mampu bertahan di tahun ini, mengingat data perumahan di AS yang memperlihatkan rekor penurunan terburuk selama dua tahun terakhir.

Namun survei terbaru yang dilakukan asosiasi pembangun rumah nasional menunjukkan kepercayaan pengembang meningkat di Februari. Lalu, data perumahan yang dirilis Departemen Perdagangan akhir pekan lalu memperlihatkan pasar pengembang yang meningkat.

Jika disandingkan dengan prospek ekonomi AS terbaru yang cerah, data perumahan itu menyediakan penopan kuat untuk menanjaknya saham pembangun rumah. “Rasio risk-reward untuk perumahan masih baik, selama penyerapan tenaga kerja dan belanja konsumen tetap menguat,” ujar Eric Marshall, portfolio manager di Hodges Capital, seperti dikutip Reuters.

Bagikan

Berita Terbaru

Berusaha Tetap Bertahan Kini Karyawan Indofarma (INAF) Hanya Tersisa 21 Orang Saja
| Selasa, 04 November 2025 | 19:18 WIB

Berusaha Tetap Bertahan Kini Karyawan Indofarma (INAF) Hanya Tersisa 21 Orang Saja

Setelah anak usahanya, PT Indofarma Global Medika pailit, Indofarma (INAF) mencoba tetap bertahan dengan melaksanakan pengurangan karyawan.

Era Keemasan Ekspor Batubara Indonesia ke Tiongkok Kian Menjauh
| Selasa, 04 November 2025 | 19:09 WIB

Era Keemasan Ekspor Batubara Indonesia ke Tiongkok Kian Menjauh

Industri batubara Indonesia kini perlu bersiap-siap dengan risiko bisnis besar sejalan dengan turunnya ekspor ke Tiongkok.

Bitcoin Volatil Ekstrem, Berikut Alternatif Koin Crypto Lain
| Selasa, 04 November 2025 | 16:38 WIB

Bitcoin Volatil Ekstrem, Berikut Alternatif Koin Crypto Lain

Ethereum (ETH) berada dalam watchlist karena dijadwalkan meluncurkan upgrade besar bernama Fusaka ke mainnet pada 3 Desember 2025.

Prabowo Akan Siapkan Rp 1,2 Triliun Per Tahun Buat Bayar Utang Whoosh
| Selasa, 04 November 2025 | 14:57 WIB

Prabowo Akan Siapkan Rp 1,2 Triliun Per Tahun Buat Bayar Utang Whoosh

Prabowo tekankan tidak ada masalah pembayaran utang Whoosh, namun belum jelas sumber dana dari APBN atau dari BPI Danantara.

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR
| Selasa, 04 November 2025 | 09:09 WIB

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR

Hingga akhir 2025 MYOR menargetkan laba bersih sebesar Rp 3,1 triliun atau cuma naik sekitar 0,8% dibandingkan tahun lalu.​

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru
| Selasa, 04 November 2025 | 08:49 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru

Investor diharapkan bisa berinvestasi pada saham profit tinggi, valuasi harga dan volatilitas rendah.

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian
| Selasa, 04 November 2025 | 08:45 WIB

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian

Saratoga juga mencatat kerugian bersih atas instrumen keuangan derivatif lainnya Rp 236 juta per 30 September 2025.

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah
| Selasa, 04 November 2025 | 08:16 WIB

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah

Sepanjang Oktober 2025 investor asing institusi lebih banyak melakukan pembelian saham UNTR ketimbang mengambil posisi jual.

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit
| Selasa, 04 November 2025 | 08:02 WIB

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit

PT PAM Mineral Tbk (NICL) meraih pertumbuhan penjualan dan laba bersih per kuartal III-2025 di tengah tren melandainya harga nikel global.

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025
| Selasa, 04 November 2025 | 07:52 WIB

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025

Mayoritas emiten farmasi mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba di periode Januari hingga September 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler