WHO: Varian Delta Paling Menakutkan

Senin, 28 Juni 2021 | 09:05 WIB
WHO: Varian Delta Paling Menakutkan
[]
Reporter: Lamgiat Siringoringo, SS. Kurniawan | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Penyebaran virus Covid-19 kembali meningkat.  Salah satu pemicunya adalah munculnya sejumlah varian  baru korona, dan varian delta dari India yang dinilai paling membahayakan.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebutkan, pihaknya mengkhawatirkan varian baru virus korona ini. "Varian delta adalah yang paling menular dari sejumlah varian lain, dan telah diidentifikasi di setidaknya 85 negara, serta menyebar dengan cepat di antara populasi yang tidak divaksinasi," katanya seperti dikutip dari laman resmi WHO, akhir pekan lalu.

Situasi makin berbahaya ketika beberapa negara melonggarkan langkah-langkah kesehatan dan sosial masyarakat. Oleh karena itu, Tedros mengungkapkan, kini mulai terlihat peningkatan penularan virus korona di dunia.

Lebih banyak kasus, dia bilang, berarti lebih banyak rawat inap. Semakin meluasnya tenaga medis dan sistem kesehatan, yang meningkatkan risiko kematian. "Seperti yang telah kami katakan, varian baru bisa terus muncul, itulah yang dilakukan virus, mereka berevolusi. Tetapi kita bisa  mencegah munculnya varian baru dengan mencegah penularan," ujarnya.

Kemunculan varian baru semakin mendesak semua pihak menggunakan semua alat untuk mencegah penularan, lewat langkah kesehatan dan sosial yang disesuaikan dan konsisten. Dikombinasikan dengan vaksinasi yang adil.

Dari Peru

Beberapa negara juga mulai menemukan varian delta terbaru ini. Misalnya Taiwan, yang melaporkan kasus pertama yang ditularkan di dalam negeri dari varian delta pada Sabtu (26/6). Mengutip Channel News Asia, Menteri Kesehatan Taiwan, Chen Shih-chung, menyatakan, enam orang di daerah Pingtung dipastikan terpapar varian delta, termasuk dua yang kembali bulan ini dari Peru, tempat mereka diduga membawa infeksi. Pemerintah juga menggelar pengujian massal di daerah tempat kasus dilaporkan, mengkarantina semua kontak yang dicurigai. Taiwan telah memerintahkan supermarket, restoran, dan pasar basah tutup selama tiga hari.

Di India penyebaran kasus varian delta juga menaikkan kasus harian. Data Minggu (28/6),kasus positif India naik 50.040. Setidaknya 20 kasus telah ditemukan terkait dengan varian delta, yang minggu lalu ditetapkan India sebagai varian yang menjadi perhatian minggu lalu.

Sejumlah negara Eropa seperti Inggris dan Italia juga melaporkan penyebaran varian delta yang dinilai lebih cepat menular.          

Bagikan

Berita Terbaru

Perbankan Perkuat Kapasitas dan Keamanan Sistem TI
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:11 WIB

Perbankan Perkuat Kapasitas dan Keamanan Sistem TI

Sejumlah bank memastikan layanan digital akan tetap andal dalam melayani nasabah selama momentum Nataru

SUPA Ngegas, Saham Bank Digital Lain Lemas
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:09 WIB

SUPA Ngegas, Saham Bank Digital Lain Lemas

Kehadiran PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdampak berbeda bagi saham bank digital lainnya.​

Efek Program MBG ke Ekonomi Terbatas
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:09 WIB

Efek Program MBG ke Ekonomi Terbatas

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum optimal menggerakkan ekonomi dan menciptakan kerja setelah setahun, kata CSIS, Paramadina, dan CELIOS. 

Sistem Coretax Stabil, Siap untuk Menguji SPT 2026
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:07 WIB

Sistem Coretax Stabil, Siap untuk Menguji SPT 2026

Untuk memastikan ketahanan sistem, pemerintah secara rutin melakukan stress test.                          

Konsumsi Dijaga, Ekonomi Tetap Moderat
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:48 WIB

Konsumsi Dijaga, Ekonomi Tetap Moderat

Langkah penundaan kenaikan pajak dan cukai bersifat jangka pendek untuk dorong konsumsi.                        

Pasar Kripto Lesu Bikin Trader Banting Setir, Cash is King dan Saham Jadi Pelarian
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:40 WIB

Pasar Kripto Lesu Bikin Trader Banting Setir, Cash is King dan Saham Jadi Pelarian

Data OJK menunjukkan transaksi kripto merosot, sementara nilai perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus meningkat.

Kaleb Solaiman, CFO Venteny Fortuna Memilih Saham dalam Berinvestasi
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:30 WIB

Kaleb Solaiman, CFO Venteny Fortuna Memilih Saham dalam Berinvestasi

Bagi Kaleb Solaiman, Group CFO Venteny Fortuna Tbk, investasi adalah disiplin jangka panjang dan memerlukan riset mendalam

Mendorong Literasi Keuangan Kaum Ibu
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:05 WIB

Mendorong Literasi Keuangan Kaum Ibu

Literasi keuangan dari kaum ibu termasuk juga perempuan lainnya bisa melindungi keluarga dari kejahatan finansial.​

Darurat Pengelolaan Sampah
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB

Darurat Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah tidak cuma tanggung jawab pusat lewat program PLTSa saja, pemerintah daerah juga wajib mengelola sampah dari hulu.

Abadi Lestari Indonesia (RLCO) Menadah Berkah dari Sarang Walet
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB

Abadi Lestari Indonesia (RLCO) Menadah Berkah dari Sarang Walet

Mengupas profil dan strategi bisnis PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) setelah mencatatkan saham di BEI 

INDEKS BERITA

Terpopuler