Wijaya Karya Realty, Anak Usaha Wijaya Karya (WIKA) Pimpin Holding BUMN Hotel

Rabu, 30 Desember 2020 | 05:47 WIB
Wijaya Karya Realty, Anak Usaha Wijaya Karya (WIKA) Pimpin Holding BUMN Hotel
[ILUSTRASI. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyemprotkan cairan pembersih tangan saat akan mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/11/2020). . ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.]
Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah membentuk holding di sektor perhotelan. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk PT Wijaya Karya Realty menjadi pemimpin Holding Hotel.

Pembentukan Holding Hotel itu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Komitmen Jual Beli Saham antara WIKA Realty dengan PT Aero Wisata (anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk), PT Hotel Indonesia Natour (HIN) dan PT Patra Jasa (anak usaha PT Pertamina), serta Perjanjian Komitmen Jual Beli Aset dengan PT Pegadaian di Jakarta, Selasa (29/12).

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Penjualan di Awal 2025 Turun, Laju Bisnis Sepeda Motor Masih Tersendat
| Rabu, 19 Februari 2025 | 03:33 WIB

Penjualan di Awal 2025 Turun, Laju Bisnis Sepeda Motor Masih Tersendat

Penjualan sepeda motor turun 5,98% di awal tahun ini, terserempet pelemahan daya beli dan penerapan sejumlah pajak.

Ironi UU Minerba, Sarat Kepentingan Bisnis dan Politik, Abai Kepentingan Strategis
| Selasa, 18 Februari 2025 | 16:34 WIB

Ironi UU Minerba, Sarat Kepentingan Bisnis dan Politik, Abai Kepentingan Strategis

Langkah politik pemerintah dan DPR RI berpotensi mendorong eksploitasi lebih masif sehingga mengancam ketahanan energi nasional di masa depan.

Perdagangan Surplus, Ekspor Turun 3 Bulan Beruntun
| Selasa, 18 Februari 2025 | 15:15 WIB

Perdagangan Surplus, Ekspor Turun 3 Bulan Beruntun

Nilai impor dan ekspor sama-sama turun. Tetapi, ekspor Indonesia turun dalam tiga bulan berturut-turut.

Top Gainers Pekan Kedua Februari 2025 Diisi Saham-Saham Kurang Likuid
| Selasa, 18 Februari 2025 | 09:41 WIB

Top Gainers Pekan Kedua Februari 2025 Diisi Saham-Saham Kurang Likuid

Kenaikan paling besar terjadi pada PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA). Dalam sepekan, pertumbuhan harganya mencapai 40%.

Bukalapak (BUKA) Ajukan PKPU Terhadap Mitra Bisnis
| Selasa, 18 Februari 2025 | 08:40 WIB

Bukalapak (BUKA) Ajukan PKPU Terhadap Mitra Bisnis

Langkah hukum tersebut diambil untuk memastikan keadilan bagi perusahaan dan menciptakan kepastian hukum bagi dunia usaha di Indonesia.

Tetap Waspada, Rupiah Masih Rentan Melorot Kembali
| Selasa, 18 Februari 2025 | 08:29 WIB

Tetap Waspada, Rupiah Masih Rentan Melorot Kembali

Keputusan suku bunga BI pekan ini menjadi faktor kunci. Selain itu, sentimen pasar didominasi oleh pembelian dolar oleh BUMN.. 

FKS Food Sejahtera (AISA) Memperkuat Jaringan Distribusi dan Inovasi
| Selasa, 18 Februari 2025 | 08:20 WIB

FKS Food Sejahtera (AISA) Memperkuat Jaringan Distribusi dan Inovasi

AISA meyakini penjualan di tahun 2025 cenderung positif dan akan lebih baik dibandingkan realisasi 2024

Investor Mesti Bersiap, Dividen Emiten Batubara bisa Menciut Akibat Dua Sentimen Ini
| Selasa, 18 Februari 2025 | 08:13 WIB

Investor Mesti Bersiap, Dividen Emiten Batubara bisa Menciut Akibat Dua Sentimen Ini

Nilai dividen yang dibagikan emiten pertambangan batubara seperti ITMG PTBA, dan UNTR diprediksi bakal menyusut secara signifikan.

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Intip Program 3 Juta Rumah
| Selasa, 18 Februari 2025 | 08:00 WIB

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Intip Program 3 Juta Rumah

INTP mengharapkan kenaikan kenaikan permintaan seiring proyek pertumbuhan industri semen di tahun ini.

Rupiah Masih Rentan Terkoreksi pada Selasa 18 Februari 2025
| Selasa, 18 Februari 2025 | 07:30 WIB

Rupiah Masih Rentan Terkoreksi pada Selasa 18 Februari 2025

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah spot ditutup pada angka 16.228 per dolar AS, menguat 0,14% dari akhir pekan lalu. 

INDEKS BERITA

Terpopuler