WIKA Targetkan Pembebasan Lahan untuk Proyek Kereta Cepat Rampung April 2019

Rabu, 20 Maret 2019 | 06:44 WIB
WIKA Targetkan Pembebasan Lahan untuk Proyek Kereta Cepat Rampung April 2019
[]
Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menegaskan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan terus digeber. Bahkan WIKA mematok target ambisius, yakni proses konstruksi bisa mencapai 60% pada akhir 2019.

Sekretaris Perusahaan WIKA Puspita Anggraini mengatakan, hingga 15 Maret lalu, proses pembebasan lahan sudah mencapai 92%. "Ditargetkan rampung 100% pada April 2019," ungkap Puspita, awal pekan ini.

Setelah itu, WIKA akan menggenjot progres konstruksi moda transportasi sepanjang 142,3 kilometer ini yang meliputi fondasi, dudukan rel, hingga terowongan.

Jalur kereta cepat ini akan menghubungkan empat stasiun yakni Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar. Total investasi proyek ini sebesar US$ 6,071 miliar dengan rincian: 75% dari China Development Bank (CDB) dan 25% dari ekuitas pemegang saham KCIC, yaitu PSBI dan Beijing Yawan HSR Co. Ltd.

WIKA telah menerima sebanyak empat kali pencairan pinjaman dari CDB dengan total dana US$ 1,1 miliar. Selanjutnya, pencairan akan disesuaikan dengan progres konstruksi yang dicapai.

Selain proyek kereta cepat, WIKA juga tetap membidik proyek infrastruktur lainnya. Puspita bilang, perusahaan menargetkan perolehan kontrak baru Rp 61,74 triliun atau lebih tinggi 22% dari 2018. "Proyek yang disasar seperti proyek railway, jalan, bendungan, bandar udara, pembangkit, dan industrial plant," ujarnya. Target ini sejalan dengan sejumlah rencana ekspansi WIKA dengan anggaran belanja modal (capex) sebesar Rp 16,64 triliun.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengungkapkan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung memang salah satu proyek besar WIKA. Pencairan pinjaman di 2018 menunjukkan adanya kemajuan positif. "Pada 2019 ini tentu akan ada pencairan lagi, sehingga ditargetkan bisa selesai di 2021," paparnya

Dari sisi saham, dia merekomendasikan beli WIKA dengan target jangka menengah Rp 2.100 per saham. Kemarin, saham WIKA naik 3,09% menjadi Rp 2.000 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Konflik Timur Tengah Kian Pelik, Laju IHSG Bisa Menukik
| Senin, 16 Juni 2025 | 04:10 WIB

Konflik Timur Tengah Kian Pelik, Laju IHSG Bisa Menukik

Menebak arah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di semester II-2025 saat marak sentimen negatif dari faktor eksternal maupun internal.

Meski Aset Naik, Dapen Masih Hadapi Risiko PHK
| Senin, 16 Juni 2025 | 04:10 WIB

Meski Aset Naik, Dapen Masih Hadapi Risiko PHK

Dapen menyebut capaian kenaikan aset tetap harus disikapi dengan waspada, terutama terhadap tren meningkatnya pemutusan hubungan kerja (PHK). 

Perjalanan Dinas ASN Menjadi Angin Segar Industri Penerbangan Nasional
| Senin, 16 Juni 2025 | 04:10 WIB

Perjalanan Dinas ASN Menjadi Angin Segar Industri Penerbangan Nasional

Kebijakan pelonggaran perjalanan dinas ASN sudah mulai menunjukkan dampak positif dalam dua pekan terakhir.

Memperkuat Ekosistem Rupiah Digital
| Senin, 16 Juni 2025 | 04:10 WIB

Memperkuat Ekosistem Rupiah Digital

Rupiah digital yang resmi diterbitkan BI akan berimplikasi tidak hanya pada sistem pembayaran tetapi juga pada sistem moneter.

Laju Bisnis Mobil Bekas Tetap Lancar
| Senin, 16 Juni 2025 | 04:10 WIB

Laju Bisnis Mobil Bekas Tetap Lancar

Penjualan mobil EV bekas bisa melengkapi penjualan mobil konvensional bekas yang prospeknya masih terus tumbuh.

Sampoerna Agro (SGRO) Genjot Produktivitas CPO
| Senin, 16 Juni 2025 | 04:10 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Genjot Produktivitas CPO

SGRO menargetkan peningkatan produksi TBS sebesar 5% di tahun ini dan mengoptimalkan dana capex yang dianggarkan Rp 400 miliar - Rp 600 miliar.

Premi Asuransi Kredit Terseret Lesu Kredit
| Senin, 16 Juni 2025 | 04:10 WIB

Premi Asuransi Kredit Terseret Lesu Kredit

Premi asuransi kredit tumbuh berkat pembiayaan digital seperti fintech, bank digital dan kanal pembiayaan baru. 

Tingkat Gagal Bayar Peminjam di Usia 50 Tahun Melonjak
| Senin, 16 Juni 2025 | 04:05 WIB

Tingkat Gagal Bayar Peminjam di Usia 50 Tahun Melonjak

Tingginya tunggakan dari generasi baby boomers karena kesenjangan adopsi teknologi finansial. Banyak yang belum terbiasa dengan aplikasi digital, 

Kepemillikan Bank pada SBN Kembali Melampaui Asuransi dan Dana Pensiun
| Minggu, 15 Juni 2025 | 21:09 WIB

Kepemillikan Bank pada SBN Kembali Melampaui Asuransi dan Dana Pensiun

Data DJPPR Kementerian Keuangan terakhir menunjukkan adanya kenaikan lagi kepemilikan bank pada instrumen SBN.

Saham ASII Tetap Jadi Proksi Pasar Saham Indonesia, Asing Terus Borong sahamnya
| Minggu, 15 Juni 2025 | 15:47 WIB

Saham ASII Tetap Jadi Proksi Pasar Saham Indonesia, Asing Terus Borong sahamnya

Walau kini berada di luar 10 emiten berkapitalisasi pasar terbesar, saham ASII masih menjadi patron bagi dinamika pasar saham Indonesia.

INDEKS BERITA