WSKT Baru Mengumpulkan Kontrak 27% dari Target

Jumat, 17 Juni 2022 | 06:00 WIB
WSKT Baru Mengumpulkan Kontrak 27% dari Target
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) membukukan kontrak baru Rp 8,13 triliun per Mei 2022. Nilai kontrak ini melesat 321,43% dibandingkan periode yang sama di 2021, sebesar Rp 2,23 triliun.

Perolehan ini masih cukup jauh dari target tahun ini. WSKT membidik nilai kontrak baru Rp 30 triliun di tahun ini. Ini artinya, perolehan kontrak baru Waskita baru 27,10% dari target perusahaan.

Direktur Utama WSKT Destiawan Soewardjono mengatakan, bidikan kontrak baru ini termasuk proyek di ibukota negara (IKN) baru, proyek infrastruktur air, serta proyek di luar negeri, salah satunya proyek di Sudan Selatan, yang merupakan kolaborasi dengan PT Pertamina. "Kami berharap bisa terealisasi di Juli," terang Destiawan, Kamis (16/6).

53,23% kontrak baru yang berhasil didapat Waskita Januari-Mei lalu merupakan proyek swasta. Lalu proyek pemerintah sebesar 35,98% dan pengembangan bisnis anak usaha sebesar 7,84%.

Meski membidik kontrak cukup besar tahun ini, Wskt mengalokasikan belanja modal atau capital expenditures (capex) senilai Rp 10,6 triliun. Saat ini WSKT telah merealisasikan capex Rp 3,2 triliun.

Sebagian besar capex digunakan untuk menyelesaikan proyek antara lain Tol Bawen-Jogja dan Gedebage-Tasikmalaya- Cilacap. WSKT masih akan menerima pendanaan lagi, berupa penyertaan modal negara (PMN) Rp 3 triliun.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Joshua Michael merekomendasikan beli WSKT dengan target Rp 750. WSKT menarik karena sukses melakukan restrukturisasi utang dan divestasi jalan tol. Ia memprediksi WSKT akan kembali meraup laba bersih di tahun depan.

Bagikan

Berita Terbaru

Bisnis Reasuransi Masih Menantang di Tahun Depan
| Senin, 29 Desember 2025 | 04:15 WIB

Bisnis Reasuransi Masih Menantang di Tahun Depan

Risiko bisnis diprediksi masih cukup besar di tahun 2026, sehingga menuntut kehati-hatian dari perusahan reasuransi.

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP
| Minggu, 28 Desember 2025 | 13:00 WIB

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP

Indonesia mengalami ketergantungan akut pada China di saat minat Negeri Tirai Bambu terhadap baterai nikel justru memudar.

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 11:15 WIB

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026

Restrukturisasi finansial saja tidak cukup untuk mengembalikan kepercayaan pasar secara total terhadap GIAA.​

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:27 WIB

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali

Perkiraan dana pembelian kembali menggunakan harga saham perusahaan pada penutupan perdagangan 23 Desember 2025, yaitu Rp 710 per saham.

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:12 WIB

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026

Tahun depan, PALM siap berinvetasi di sektor-sektor baru. Kami juga terbuka terhadap peluang investasi pada perusahaan tertutup.

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:03 WIB

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas

HCM,  kontraktor kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi pada Wilayah Kerja Selat Madura berdasarkan production sharing contract dengan SKK Migas.

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:00 WIB

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering

Penyesuaian pola belanja pemerintah pasca-efisiensi di tahun 2025 bisa membuat bisnis hotel lebih stabil.

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:20 WIB

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran

Diversifikasi reksadana campuran memungkinkan investor menikmati pertumbuhan saham sekaligus stabilitas dari obligasi dan pasar uang 

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:15 WIB

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi

Ekonomi dan konsumsi masyarakat berpotensi menguat di 2026. Simak strategi yang bisa Anda lakukan supaya keuangan tetap aman.

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:02 WIB

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang

Ramainya rencana penerbitan obligasi yang berlangsung pada awal  tahun 2026 dipengaruhi kebutuhan refinancing dan pendanaan ekspansi.

INDEKS BERITA