WTON Raih Kontak Anyar Rp 1,4 Triliun

Kamis, 28 Maret 2019 | 07:41 WIB
WTON Raih Kontak Anyar Rp 1,4 Triliun
[]
Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga Maret 2019, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) telah mengantongi kontrak baru senilai Rp 1,4 triliun. Jumlah itu setara 16% dari target kontrak anyar yang dibidik sepanjang tahun ini sebesar Rp 9 triliun.

Direktur Utama PT Wijaya Karya Beton Tbk Hadian Pramudita mengatakan pada awal tahun tren perolehan kontrak baru selalu melandai. Tapi berdasarkan siklus tahunan, penerimaan kontrak baru bakal ramai di semester kedua. "Biasanya di semester I itu sekitar 35% Sisanya di semester II, jadi tidak khawatir," kata dia, Rabu (27/3).

Hadian memproyeksikan, perolehan pendapatan dan laba bersih WTON di kuartal I-2019 bakal tumbuh dua digit. Pada kuartal I-2018, WTON mencatat pendapatan Rp 1,19 triliun dan laba bersih sebesar Rp 57,63 miliar.

Tahun ini, komposisi kontrak yang berasal dari proyek infrastruktur diperkirakan bakal turun, dari sebelumnya 69% di tahun 2018 menjadi 66%. Sedang kontribusi terbesar kedua bakal berasal dari proyek energi antara 23%–25%, sisanya dari lain-lain.

Tahun ini pula, WTON sedang mengupayakan memperoleh kontrak di luar negeri untuk jalur kereta api sepanjang 150 kilometer di Filipina. Sejauh ini, Wika Beton masih dalam tahapan test track untuk proyek tersebut.

Sedangkan nilai kontrak asal luar negeri itu sekitar Rp 200 miliar hingga Rp 400 miliar. Tapi, nilainya bisa berubah lantaran kebutuhan pembangunan rel di negara itu mencapai 400 kilometer (km). Tahap pembangunannya paling cepat dimulai pada semester II-2019.

Selain proyek di Filipina, WTON juga mengincar untuk memenangkan lelang proyek transportasi yang menghubungkan Johor-Singapura.

Hadian menyebutkan, tidak seperti proyek di Filipina yang dikerjakan bersama PT Pindad dan PT INKA, pembangunan sarana transportasi Johor-Singapura bakal diajukan secara mandiri. Tak hanya itu, manajemen Wika Beton sedang berupaya memperoleh kontrak di negara timur tengah. Hanya, memang baru pada tahap penjajakan. Apabila berhasil mendapatkan kontrak itu, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk ini dapat mulai menggarap proyek tersebut pada tahun depan.

Mengenai kinerja, Wika Beton menargetkan pendapatan naik 16% menjadi Rp 8 triliun dan laba bersih bisa menembus Rp 560 miliar. Tahun ini, WTON menargetkan bisa meraih kontrak baru Rp 9 triliun atau tumbuh sekitar 18% dari tahun lalu.

Bagikan dividen

Sementara itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar kemarin, pemegang saham WTON menyetujui pembagian laba untuk dividen sebesar Rp 145,92 miliar atau sekitar 30% dari laba bersih.

Menurut Hadian, dividen per share saham yang dibagikan sebesar Rp 17,50. "Bila dibandingkan dengan dividen per share 2017 sebesar Rp 12,13, maka naik 44,27%," sebutnya.

Sepanjang 2018, WTON mencatat penjualan sebesar Rp 6,93 triliun meningkat 29,25% dari pencapaian 2017 sebesar Rp 5,36 triliun. Laba bersih WTON juga tumbuh 42,94% dari Rp. 340,46 miliar pada 2017 menjadi Rp 486,64 miliar pada 2018.

RUPST juga memutuskan pergantian komposisi dewan komisaris dan jajaran direksi WTON. Misalnya, pemegang saham memberhentikan dengan hormat Agustinus Boedioni sebagai Komisaris WTON. Untuk susunan direksi diputuskan memberhentikan dengan hormat Mohammad Syafii, Siddik Siregar dan Hari Respati, yang kemudian mengangkat Imam Sudiyono dan I Ketut Pasek Senjaya Putra.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 28,6% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Rontok Lagi (15 Mei 2025)
| Kamis, 15 Mei 2025 | 08:59 WIB

Profit 28,6% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Rontok Lagi (15 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (15 Mei 2025) 1 gram Rp 1.866.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 28,6% jika menjual hari ini.

Industri Elektronik Global dan Indonesia Tengah Tertekan, Begini Kondisinya Terkini
| Kamis, 15 Mei 2025 | 08:44 WIB

Industri Elektronik Global dan Indonesia Tengah Tertekan, Begini Kondisinya Terkini

Sejumlah pabrikan elektronik terpaksa menaikkan harga jual di tengah daya beli masyarakat yang melemah.

Emiten Properti Portofolio Lo Kheng Hong Belum Bertaji, Analis Sarankan Wait And See
| Kamis, 15 Mei 2025 | 08:09 WIB

Emiten Properti Portofolio Lo Kheng Hong Belum Bertaji, Analis Sarankan Wait And See

Secara umum analis menilai saham-saham properti memiliki peluang untuk kembali melanjutkan penguatan.

 Laju Penjualan Mobil Masih Melambat
| Kamis, 15 Mei 2025 | 07:45 WIB

Laju Penjualan Mobil Masih Melambat

Daru data Gaikindo, secara bulanan laju penjualan mobil pada April 2025 baik whole sale dan retail kompak turun

Menakar Potensi Simpanan Emas di Bank Jadi DPK, Menyusul Langkah AS Adopsi Basel III
| Kamis, 15 Mei 2025 | 07:43 WIB

Menakar Potensi Simpanan Emas di Bank Jadi DPK, Menyusul Langkah AS Adopsi Basel III

Bila emas bisa diperhitungkan sebagai Dana Pihak Ketiga (DPK), bank bisa menarik tambahan DPK dari orang-orang kaya. 

Kinerja PTBA Dihantui Perlambatan Permintaan Ekspor
| Kamis, 15 Mei 2025 | 07:40 WIB

Kinerja PTBA Dihantui Perlambatan Permintaan Ekspor

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menghadapi tren perlambatan permintaan ekspor batubara serta tuntutan proyek hilirisasi komoditas tersebut.

Eni Mulai Produksi Gas dari Lapangan Merakes East
| Kamis, 15 Mei 2025 | 07:38 WIB

Eni Mulai Produksi Gas dari Lapangan Merakes East

Merakes East berada pada kedalaman laut sekitar 1.600 meter dan terletak sekitar 10 kilometer di sebelah timur Lapangan Merakes.

Dana Jumbo, GOTO Lanjutkan Buyback
| Kamis, 15 Mei 2025 | 07:32 WIB

Dana Jumbo, GOTO Lanjutkan Buyback

Kali ini, nilai buyback saham yang disiapkan  PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencapai Rp 3,3 triliun.

Temuan Kandungan Minyak 20 Juta Barel di WK Bentu
| Kamis, 15 Mei 2025 | 07:31 WIB

Temuan Kandungan Minyak 20 Juta Barel di WK Bentu

Kandungan minyak ini berasal dari Lapangan Central East Napuh (CEN) Deep South yang terdiri dari dua lapisan reservoir batu pasir di formasi lakat

Libur Waisak, Okupansi Hotel Melonjak
| Kamis, 15 Mei 2025 | 07:22 WIB

Libur Waisak, Okupansi Hotel Melonjak

Momentum long weekend menjadi kesempatan bagi para pengusaha hotel untuk mengerek tingkat okupansi yang lebih baik

INDEKS BERITA

Terpopuler