Ketentuan tersebut tertuang di dalam beleid anyar Undang Undang Nomor 16 Tahun 2025 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) menyatakan bakal mengalirkan dana hasil dividen BUMN ke pasar modal.

Penyebabnya  perubahan mekanisme pencatatan dividen BUMN dan penurunan harga komoditas global, terutama minyak mentah.

Emiten BUMN Karya dan emiten properti swasta berharap bisa menuai berkah dari keberlanjutan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Kerjasama ini akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional melalui penciptaan lapangan kerja dan transfer teknologi.

Jika mekanisme check and balance tidak diperkuat, konsentrasi kewenangan besar di satu posisi bisa memunculkan gaya kepemimpinan yang otoritarian.

Parlemen mengesahkan Undang Undang BUMN yang baru untuk menegaskan peran dari BP BUMN dengan Danantara.

Sebelumnya, Inalum menargetkan IPO bisa direalisasikan sebelum Danantara berdiri, saat masih berada langsung di bawah kendali Kementerian BUMN

Banyak pertimbangan terkait wacana peleburan Kementerian BUMN dengan Danantara. Mulai dari pelaksanaan pembinaan hingga perbaikan manajemen 

Perolehan nilai kontrak baru didominasi proyek dari sumber dana BUMN sebesar 51,2%, swasta 31% dan pemerintah 17,8%.​