Kehadiran Danantara yang menjadi super holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan membawa angin segar untuk pasar keuangan. 

Dengan mempunyai aset yang jumbo, Danantara harus bisa menjadi katalisator investasi dan pertumbuhan.

UU BUMN baru: Danantara bakal mengelola seluruh BUMN yang ada, Kementerian BUMN jadi regulator dan pengawas.

Pemerintah yakin penyusunan RUU BUMN merupakan bagian penting dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan BUMN.

Terlahir dengan penguasaan aset super jumbo seperti ramai diperbincangkan, Danantara tentu harus memikul tanggung jawab yang besar pula.

Presiden Prabowo Subianto menitahkan aturan teknis Danantara mengikuti aturan pasar modal dan governance yang benar.

Dengan kewenangan yang akan dimiliki antara lain investasi dan reinvestasi, Danantara punya risiko tinggi menjadi beban keuangan negara.

Pelaku pasar akan mencermati skema pengambilalihan saham emiten BUMN ini, meskipun saat ini belum ada rincian proses transisi BPI Danantara. 

Pemerintah menargetkan Badan Pengelola Investasi Danantara memiliki dana kelolaan hingga US$ 982 miliar.

Terkait dengan dana abadi, tantangan Presiden Prabowo Subianto adalah mengenai tata kelola dan pengawasan.