ILUSTRASI. TotalEnergies menjadi perusahaan Barat terbaru yang mundur menyusul kudeta di Myanmar pada tahun lalu. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - PARIS. Grup energi asal Prancis yakni TotalEnergies SE telah memutuskan untuk menarik diri dari Myanmar karena situasi hak asasi manusia (HAM) yang memburuk di sana. PTT Public Company Limited (PTT) Thailand akan menjadi pilihan alami untuk mengambil alih asetnya. TotalEnergies menjadi perusahaan Barat terbaru yang mundur menyusul kudeta di Myanmar pada tahun lalu.
TotalEnergies menyatakan situasi terkait HAM dan secara lebih umum supremasi hukum yang terus memburuk di Myanmar sejak kudeta Februari 2021, telah membuatnya menilai kembali situasi. Hasilnya, tidak memungkinkan lagi bagi perusahaan tersebut untuk berkontribusi yang cukup positif di Myanmar.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.